Para Rider MotoGP Tetap Tolak Komunikasi Radio ala Formula 1 Usai Drama Flag-to-Flag di Seri San Marino
Anindhya Danartikanya | 9 September 2024 13:36
Bola.net - Para pembalap MotoGP kembali menolak pemakaian sistem komunikasi via radio seperti di Formula 1, meski balapan utama Seri San Marino di Sirkuit Misano dipenuhi drama yang bisa dihindari andai mereka terhubung dengan tim di garasi pada Minggu (8/9/2024).
Tim radio sudah dikembangkan oleh MotoGP selama delapan tahun terakhir. Meski belum pernah dipakai, perangkat ini diuji secara berkala oleh FIM dan Dorna Sports. Uji coba terakhir digelar di sela tes pascabalap di Jerez, Spanyol, pada Mei 2023 oleh Fabio Quartararo, Aleix Espargaro, dan Jonas Folger.
Usai tes tersebut, Quartararo dan Espargaro tetap memberikan umpan balik negatif karena merasa terganggu. Kini, topik mengenai tim radio kembali menyeruak, terutama setelah Jorge Martin melakukan blunder flag-to-flag di Misano usai tak punya cukup banyak data cuaca dari timnya.
Namun, para pembalap justru membela Martin. Menurut mereka, keputusan Martin sudah tepat, hanya saja apes karena hujan hanya turun sejenak. Mereka juga tetap menolak keras tim radio, karena yakin pembalap tetap pengambil keputusan termutlak di trek. Berikut pernyataan mereka via GPOne.
Marco Bezzecchi

"Sulit bagi saya mendengarkan seseorang selagi mengendarai motor. Saya tak merendahkan para pembalap mobil, meski mereka harus menjalankan banyak operasional dari setir di tempat mereka duduk. Secara pribadi, saya tak tahu apakah saya bisa memahami apa yang mereka (tim) katakan kepada saya.
"Apakah ini bisa berbahaya? Entahlah, toh saya takkan mendengarkannya. Secara pribadi, saya sudah pernah mencobanya dan Anda tak bisa mendengar apa pun akibat suara (motor). Lagipula, (akibat radio tim) kami jadi tak bisa mengenakan penyumbat telinga. Padahal, telinga krusial untuk keseimbangan. Untuk pertunjukan, ini memang oke, tetapi tidak terlalu layak diterapkan."
Marc Marquez

"Dalam kasus spesifik seperti hari ini, saya rasa pembalap tetap harus jadi orang yang mengambil keputusan. Mustahil bagi tim untuk tahu lebih baik ketimbang pembalap soal kondisi trek, terutama ketika ada perubahan cuaca dari kering ke basah.
"Kalau sebaliknya, mungkin teknologi ini ada gunanya, karena bisa memberi kami data rival yang tak kami punya. Secara umum, saya rasa untuk hiburan ini bagus. Namun, untuk esensi olahraga, saya tidak mendukung, meski memang benar kami di sini kadang-kadang juga untuk pertunjukan dan orang-orang di rumah bakal tertarik."
Enea Bastianini

"Saya tidak suka, karena menurut saya, keputusan-keputusan tertentu harus ditentukan sendiri oleh si pembalap. Semua tergantung pada apa yang kami rasakan pada saat itu juga dan dalam situasi itu juga, tak peduli apakah kami punya kepercayaan diri atau tidak.
"Saya rasa orang-orang yang ada di pit tak bisa lebih baik dalam memahami soal kondisi sesungguhnya di trek. Hanya pembalap yang bisa tahu, dan saya rasa butuh teknologi yang sangat rumit agar bisa mendapatkan informasi lebih banyak dari pit ketimbang dari yang kami dapat dari atas motor (dasbor)."
Pecco Bagnaia

"Semua tergantung pada cara kerjanya. Mereka terus mengembangkan hal-hal macam ini, tetapi kami sudah mendapatkan input sebanyak mungkin di sekeliling trek, baik dari tim maupun dari dasbor. Jadi, saya tidak mendukungnya."
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Pecco Bagnaia Sebut Marc Marquez Masih Bisa Juarai MotoGP 2024: Dia Rider Paling Berani
- Ikuti Strategi 'Warlok' Jadi Tips Jitu Marc Marquez Menangi MotoGP San Marino 2024
- Marco Bezzecchi Bela Jorge Martin Soal Blunder Ganti Motor di MotoGP San Marino: Memang Harus Ambil Risiko
- Apa Pelajaran yang Dipetik Jorge Martin Usai Blunder Flag-to-Flag di MotoGP San Marino?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 Moto2 Malaysia 2025: Jake Dixon dan Albert Arenas Memimpin
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:37
-
Hasil FP1 Moto3 Malaysia 2025: Angel Piqueras Tercepat, Ungguli Jacob Roulstone
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:24
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56





