Sepang Berbenah Usai Tragedi Simoncelli
Editor Bolanet | 24 Oktober 2011 16:57
- Keamanan Sirkuit Sepang akan ditingkatkan setelah insiden yang menyebabkan meninggalnya bintang muda Moto GP, Marco Simoncelli. Namun, sirkuit ini tidak disalahkan atas tragedi tersebut. Simoncelli meninggal akibat kecelakaan yang terjadi saat balap Moto GP seri Malaysia berlangsung Minggu (23/10). Kematian Simoncelli mengejutkan dunia balap, apalagi terjadi hanya sepekan setelah pembalap Indy Car, Dan Wheldon, wafat akibat kecelakaan di Las Vegas.
Tragedi Simoncelli akan menambah perbincangan mengenai bahaya yang melingkupi dunia balap dan Chairman Sirkuit Internasional Sepang, Mokhzani Mahatir, mengatakan kalau insiden fatal pertama yang terjadi di Sepang tersebut, akan membuat sirkuit ini meningkatkan standar keamanannya.
Penyelenggara balap Sepang, mesti mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanannya dari semua sisi, kata Mokhzani.
Mokhzani mengatakan bahwa International Motorcycling Federation akan melakukan investigasi terhadap kecelakaan tersebut, yang terjadi di awal balap, serta membuat balap kelas Moto GP dibatalkan.
Kami akan melihat hasil (investigasi) itu, jika ada yang dapat kami lakukan, imbuhnya.
Sirkuit Sepang yang berada di luar ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, dikenal sebagai trek yang menantang dengan suhu yang panas, lembab, dan sering diguyur hujan. Kendati demikian, pada Minggu kemarin, kondisi di Sepang cukup kering, bahkan cenderung terik.
Hal itu memang tidak menjelaskan secara jelas mengenai apa yang menyebabkan kecelakaan. Dalam rekaman video kecelakaan, terlihat motor Simoncelli membelok ke arah kanan, dengan sang pembalap terlihat tergelincir.
Dengan kondisi kepalanya berada sejajar dengan trek, Simoncelli terlontar sebelum kemudian terlindas motor Collin Edwards dan Valentino Rossi. Tabrakan mengerikan membuat helm Simoncelli terlepas, dan membuat ia diam tidak bergerak di atas aspal. Ia kemudian diumumkan telah meninggal, karena cedera serius di bagian kepala, leher dan dada.
Meskipun terjadi insiden ini, Sepang masih akan menjadi tuan rumah balap Formula 1 seri Malaysia, dan balap-balap lain. Mokhzani meyakini kalau Sirkuit Sepang aman.
Kecelakaan saat balap tersebut memang menyedihkan dan tidak memberi keuntungan, namun sirkuit ini didesain dengan level keamanan tertinggi, kata Mokhzani menambahkan kalau sirkuit itu selalu diinspeksi badan resmi olahraga otomotif.
Kecelakaan kemarin di luar keinginan dan kendali siapapun. Simoncelli meninggal di hari yang sama saat dilakukan peringatan di Indiana untuk mengenang Wheldon, dua kali juara Indianapolis 500, yang meninggal akibat cedera di kepala pada 16 Oktober.
Pada akhir pekan lalu pula, juara Moto GP musim 2010, Jorge Lorenzo, mengalami kecelakaan di saat pemanasan dan membuat jarinya harus dioperasi. (ant/mac)
Tragedi Simoncelli akan menambah perbincangan mengenai bahaya yang melingkupi dunia balap dan Chairman Sirkuit Internasional Sepang, Mokhzani Mahatir, mengatakan kalau insiden fatal pertama yang terjadi di Sepang tersebut, akan membuat sirkuit ini meningkatkan standar keamanannya.
Penyelenggara balap Sepang, mesti mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanannya dari semua sisi, kata Mokhzani.
Mokhzani mengatakan bahwa International Motorcycling Federation akan melakukan investigasi terhadap kecelakaan tersebut, yang terjadi di awal balap, serta membuat balap kelas Moto GP dibatalkan.
Kami akan melihat hasil (investigasi) itu, jika ada yang dapat kami lakukan, imbuhnya.
Sirkuit Sepang yang berada di luar ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, dikenal sebagai trek yang menantang dengan suhu yang panas, lembab, dan sering diguyur hujan. Kendati demikian, pada Minggu kemarin, kondisi di Sepang cukup kering, bahkan cenderung terik.
Hal itu memang tidak menjelaskan secara jelas mengenai apa yang menyebabkan kecelakaan. Dalam rekaman video kecelakaan, terlihat motor Simoncelli membelok ke arah kanan, dengan sang pembalap terlihat tergelincir.
Dengan kondisi kepalanya berada sejajar dengan trek, Simoncelli terlontar sebelum kemudian terlindas motor Collin Edwards dan Valentino Rossi. Tabrakan mengerikan membuat helm Simoncelli terlepas, dan membuat ia diam tidak bergerak di atas aspal. Ia kemudian diumumkan telah meninggal, karena cedera serius di bagian kepala, leher dan dada.
Meskipun terjadi insiden ini, Sepang masih akan menjadi tuan rumah balap Formula 1 seri Malaysia, dan balap-balap lain. Mokhzani meyakini kalau Sirkuit Sepang aman.
Kecelakaan saat balap tersebut memang menyedihkan dan tidak memberi keuntungan, namun sirkuit ini didesain dengan level keamanan tertinggi, kata Mokhzani menambahkan kalau sirkuit itu selalu diinspeksi badan resmi olahraga otomotif.
Kecelakaan kemarin di luar keinginan dan kendali siapapun. Simoncelli meninggal di hari yang sama saat dilakukan peringatan di Indiana untuk mengenang Wheldon, dua kali juara Indianapolis 500, yang meninggal akibat cedera di kepala pada 16 Oktober.
Pada akhir pekan lalu pula, juara Moto GP musim 2010, Jorge Lorenzo, mengalami kecelakaan di saat pemanasan dan membuat jarinya harus dioperasi. (ant/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Dihujani Tawaran, Rodrygo Pilih Setia di Real Madrid
Liga Spanyol 8 Oktober 2025, 04:05 -
Masa Depan Cole Palmer Bukan di Chelsea, Tapi di Real Madrid
Liga Inggris 8 Oktober 2025, 03:20 -
Laga Juventus vs AC Milan Ungkap Masalah Serius Rossoneri
Liga Italia 8 Oktober 2025, 01:40 -
Fabio Capello Ungkap Kekurangan Besar AC Milan Musim Ini
Liga Italia 7 Oktober 2025, 23:26 -
Geger! Kasus Penyerangan Nayef Aguerd di Bandara Marseille Jelang Tugas Negara
Bolatainment 7 Oktober 2025, 23:10 -
Allegri Ungkap Kunci agar Rafael Leao Bisa Jadi Mesin Gol Baru AC Milan
Liga Italia 7 Oktober 2025, 21:49
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Premier League yang Mulai Musim 2025/26 dengan Performa Memukau
Editorial 7 Oktober 2025, 14:43 -
5 Pemain Premier League yang Belum Kembali ke Performa Terbaiknya
Editorial 7 Oktober 2025, 14:13 -
5 Pemain Crystal Palace yang Bisa Ikut Oliver Glasner Jika Gabung Manchester United
Editorial 7 Oktober 2025, 13:20 -
9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2026
Editorial 6 Oktober 2025, 12:39