Soal ECU, Ducati Dua Tahun Diuntungkan Kelas Open
Editor Bolanet | 5 Februari 2016 10:15
Kepada Crash.net, General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'igna pun menyatakan bahwa hal ini tak terlepas dari ketekunan Ducati dalam mengurus Avintia Racing yang turun di kelas Open pada tahun 2014 dan 2015, serta hubungan lama mereka dengan Magneti Marelli.
Kami memulainya sejak kelas Open digulirkan, karena software ECU Open ini titik awal dari penyeragaman ECU. Jadi kami belajar banyak selama dua musim terakhir. Kami juga punya keuntungan kecil ketimbang pabrikan lain soal ini. Tapi jujur saja, tampaknya software baru ini juga bekerja dengan baik di Yamaha, ujarnya.
Musim ini Ducati juga menurunkan delapan pebalap dalam empat tim berbeda, yakni tim pabrikan, Octo Pramac Yakhnich, Avintia Racing dan Aspar Team. Tim pabrikan mengendarai Desmo 16 GP, Pramac mendapatkan Desmosedici GP15, sementara dua tim sisanya mendapatkan Desmosedici GP14.2.
Meski dinilai terlalu banyak, Dall'igna yakin ini justru merupakan sebuah keuntungan tersendiri. Menurut mantan direktur teknis Aprilia Racing ini, Ducati malah bisa lebih banyak mendapatkan data, menjalani beberapa uji coba dengan pebalap berbeda dan mendapat feedback yang berbeda pula.
Ini bisa jadi sebuah keuntungan. Tentu kami harus sungguh-sungguh mengatur semuanya, karena delapan pebalap dalam sebuah pekan balap adalah jumlah yang cukup banyak. Tapi saya rasa kami punya sumber daya yang cukup baik untuk menanganinya, tutup Dall'igna. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marc Marquez: Saya Absen Sampai Akhir Musim, Tapi Jangan Lupa Saya Juara Dunianya!
Otomotif 23 Oktober 2025, 18:41
-
Ducati Resmi Umumkan Marc Marquez Absen Sampai Akhir Musim MotoGP 2025
Otomotif 23 Oktober 2025, 18:06
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








