'Tak Perlu Dream Team, Honda Sudah Tim Papan Atas'
Anindhya Danartikanya | 2 Februari 2019 11:50
Bola.net - - Dibentuk sejak 1995, untuk pertama kalinya Repsol Honda mendapat julukan 'Dream Team' di MotoGP. Bagaimana tidak? Tahun ini, tim tersebut menandemkan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, yang masing-masing merupakan tujuh dan lima kali juara dunia. Atas statistik ini, mereka pun disebut-sebut sebagai tim terkuat yang pernah ada.
Uniknya, baik Marquez dan Lorenzo kompak tak menyukai status ini. Menurut Marquez, sebutan 'dream team' hanya akan berlaku bila salah satu dari mereka berhasil merebut gelar dunia, dan bersama-sama membawa Honda Racing Corporation sukses mempertahankan gelar 'Triple Crown' yang mereka sandang selama dua tahun terakhir.
CEO Dorna Sports selaku promotor MotoGP, Carmelo Ezpeleta, juga menyatakan bahwa 'dream team' sejatinya tak punya arti khusus bagi Repsol Honda, mengingat tim tersebut merupakan tim paling prestisius di ajang Grand Prix, dengan 14 gelar dunia, enam juara dunia, 168 kemenangan dan 427 podium.
"Repsol Honda toh memang selalu menjadi tim papan atas, dan selalu punya ekspektasi tinggi. Mereka punya dua juara dunia terakhir, jadi memang sulit mencari pasangan pebalap yang lebih baik dari mereka," ujar Ezpeleta dalam wawancaranya dengan Marca baru-baru ini.
Seperti Peristiwa 1992
Sepakat dengan Marquez, Ezpeleta juga yakin bahwa 'dream team' hanya bisa dibuktikan lewat hasil di akhir musim. Seperti peristiwa-peristiwa olahraga bersejarah yang pernah terjadi pada 1992 silam.
"'Dream team' hanyalah julukan. Mereka sendiri yang mengatakannya dengan jelas: 'dream team' adalah saat musim berakhir. 'Dream team' adalah saat tim basket Amerika Serikat meraih emas di Olimpiade 1992, dan saat FC Barcelona menjuarai Piala Eropa pada 1992. Sebelum itu, tak ada yang disebut 'dream team'," ungkapnya.
Bakal Bertindak Tegas
Ezpeleta juga mengaku sudah tak sabar melihat persaingan antara Marquez dan Lorenzo, yang kini sama-sama mengendarai RC213V. Ia yakin ketegangan akan terjadi di garasi Repsol Honda, namun mengaku akan bertindak tegas bila perselisihan mereka sampai melewati batas-batas sportivitas.
"Kami tak suka perselisihan tak sportif, lain halnya dengan persaingan yang sportif. Mereka pasti akan mengerahkan segalanya untuk saling mengalahkan, seperti saat melawan rider lain, dan mereka akan berperilaku sesuai aturan," pungkas pria asal Spanyol ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nonton Live Streaming MotoGP San Marino 2025 di Vidio dan SPOTV
Otomotif 9 September 2025, 09:51 -
Jadwal Siaran Langsung MotoGP San Marino 2025 di Vidio, 12-14 September 2025
Otomotif 9 September 2025, 09:51 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 9 September 2025, 09:44 -
Otomotif 9 September 2025, 09:44
-
Marc Marquez Sebut Kemenangan di MotoGP Catalunya Bukti Alex Marquez Bukan 'Nepo Baby'
Otomotif 8 September 2025, 14:58
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 22:03 -
Beda Nasib: Timnas Indonesia U-23 Gagal, Vietnam U-23 Melenggang ke Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 22:02 -
Haornas 2025: Menggelorakan Olahraga Jadi Gaya Hidup Sehat yang Menyatukan Kita
Olahraga Lain-Lain 9 September 2025, 21:26 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan: Garuda Muda Tertinggal hingga Turun Minum
Tim Nasional 9 September 2025, 20:32 -
Kericuhan Usai Israel vs Italia: Pemain Israel Mengaku Dihina Sepanjang Laga!
Piala Dunia 9 September 2025, 19:42 -
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 9 September 2025, 18:56 -
Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 9 September 2025, 18:52
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48