Usai Selisih Paham dengan Valentino Rossi, dr. Claudio Costa Jengkel pada Marc Marquez
Anindhya Danartikanya | 22 Februari 2021 09:05
Bola.net - Usai berselisih paham dengan Valentino Rossi, penemu Clinica Mobile, dr. Claudio Costa, kini justru mengungkapkan rasa kecewanya pada Marc Marquez. Kepada La Gazzetta dello Sport, dr. Costa mengaku sedih sang rider Repsol Honda tersebut tak menghubunginya untuk konsultasi soal cedera lengannya.
Dr. Costa adalah dokter yang pencetus Clinica Mobile, klinik berjalan yang selalu ada di paddock MotoGP dan WorldSBK, tempat para rider merawat cedera yang tengah mereka alami atau merawat kebugaran dengan fisioterapi. Beberapa tahun lalu, dr. Costa pensiun dari Clinica Mobile dan digantikan oleh dr. Michele Zasa.
Ratusan pembalap pernah dirawat oleh dr. Costa, salah satunya Valentino Rossi. Dulu, keduanya punya hubungan yang begitu dekat, sampai akhirnya Rossi mengalami kecelakaan motocross pada awal 2010. Dr. Costa pun menjadi tempat Rossi berkonsultasi soal cedera bahunya, namun uniknya ia tak bisa pulih dengan cepat.
Akibat cedera bahu itu, Rossi tak bisa mengawali musim 2010 dengan baik, dan berujung kecelakaan yang jauh lebih besar lagi di Sirkuit Mugello, Italia. Insiden ini menyebabkan patah tulang fibula dan tibia kaki kanan Rossi dan untuk pertama kalinya The Doctor harus absen balapan sejak GP125 1996.
Tadinya 'Sayang' Rossi, Lalu 'Sayang' Marquez

Rossi pun menganggap dr. Costa melakukan kesalahan diagnosa pada cederanya, dan hal ini membuat hubungan keduanya retak. Dr. Costa pun hingga kini masih sangat sedih dirinya tak lagi bisa bicara dengan sang sembilan kali juara dunia karena keduanya sudah putus hubungan.
Menurut pengamat MotoGP Carlo Pernat, rasa sayang dan kagum dr. Costa pada Rossi juga sama besarnya dengan yang ia berikan kepada Marc Marquez. "Claudio bertengkar dengan Vale, dan lalu 'jatuh cinta' pada Marc. Itu bukan balas dendam pada Vale, namun ia sangat percaya pada Marc," kisah Pernat via GPOne, Sabtu (20/2/2021).
Uniknya, dr. Costa kini justru mengaku kecewa pada Marquez yang tak konsultasi padanya usai plat titanium pada lengannya patah hingga harus operasi kedua pada Agustus 2020. Marquez juga sempat mengalami infeksi hingga harus melakukan operasi ketiga pada awal Desember lalu, usai konsultasi dengan para ahli tulang dan saraf di Madrid dan Austria.
Sebut Marc Marquez Tak Punya Rasa Terima Kasih

"Marc mengajarkan pada saya bahwa tak ada rasa terima kasih di dunia ini. Usai membantunya merebut gelar pada 2013, saya berharap ia menelepon saya saat ia membutuhkan saya. Lagipula sudah jelas ia tak bisa berkompetisi lagi dengan plat pada lengannya. Mereka harus meletakkan sekrup pada tulangnya, dan ia pun bisa balapan lagi dan merebut gelar," ujar dr. Costa seperti yang dikutip MotosanGP, Jumat (19/2/2021).
Pernat pun mengaku menjadi orang yang jadi tempat 'curhat' dr. Costa selama ini, dan memaklumi mengapa pria Italia itu merasa kecewa pada Marquez. Di lain sisi, pria yang juga manajer pribadi Enea Bastianini ini yakin Marquez juga punya hak untuk mengambil keputusan sendiri soal tim dokter mana yang ia pilih untuk mengeksekusi penyembuhan cedera lengannya.
"Claudio merasa ia dokter Marc, namun fakta bahwa ia bersedia merawatnya dan Marc berkata 'tidak' padanya, bikin kepercayaannya sirna. Saya bisa memaklumi Claudio, ia merasa dikhianati oleh Marc, karena ia orang yang sangat sensitif. Dia sendiri yang mengatakan ini pada saya. Namun, tak dimungkiri bahwa Marc punya hak untuk mengambil keputusan sendiri," pungkas Pernat.
Sumber: GPOne, La Gazzetta dello Sport, MotosanGP
Video: Kebakaran Besar di Sirkuit MotoGP Argentina
Baca Juga:
- Jengkel, Alex Marquez Sebut Marc Marquez Kerap Kelewatan Saat Beri Nasihat
- Bidik Podium di MotoGP Qatar, Takaaki Nakagami Tekad Ikut Berebut Gelar Dunia
- Alex Marquez: LCR Honda Tim yang Tepat Bagi Saya untuk Berkembang
- LCR Honda Pede Alex Marquez Bisa Rebut Kemenangan di MotoGP 2021
- Galeri: Inilah Tampilan Motor LCR Honda Idemitsu Milik Takaaki Nakagami di MotoGP 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56





