Valentino Rossi: Meski Agak 'Bodoh', Saya Bangga Berani Pindah Tim
Anindhya Danartikanya | 12 Agustus 2020 16:05
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menyatakan bahwa momen paling membanggakan dalam kariernya di MotoGP bukanlah jumlah gelar dunia maupun jumlah kemenangannya yang mentereng. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Marca.
Rossi menyatakan, hal yang paling ia banggakan dalam karier panjangnya di Grand Prix adalah keberanian meninggalkan Honda yang superior, demi menuju Yamaha yang pada 2004 paceklik gelar dunia sejak 1992, yakni tahun mereka menjuarai GP500 bersama Wayne Rainey.
Rossi menjalani debutnya di kelas tertinggi pada 2000 bersama Nastro Azzurro Honda, dan sukses jadi runner up sebelum jadi juara dunia pada 2001. Pada 2002, ia pindah ke Repsol Honda, dan sukses juara lagi, begitu juga setahun setelahnya.
Harus Berani Pindah Tim
Prestasi ini membuat Rossi di atas angin, namun nyatanya ia tak nyaman di Honda, yang menurutnya merasa hebat hanya berkat kualitas motor, tanpa perjuangan ridernya. Ia pun mendapatkan tawaran dari Yamaha, yang nyaris mundur dari MotoGP karena terus-terusan gagal juara.
Keputusan Rossi untuk pindah ke Yamaha sempat diragukan, dipertanyakan, bahkan ditertawakan oleh para rivalnya. Nyatanya, Rossi justru langsung menang pada seri pembuka 2004, dan juga langsung merebut gelar. Secara total, ia meraih empat gelar bersama Tim Biru.
"Saat saya bersama Honda, saya punya motor dan tim terbaik. Dalam empat tahun, saya sukses meraih tiga gelar dunia. Tapi yang bikin saya paling bangga adalah keberanian untuk berganti tim dan pindah ke Yamaha," ujar sembilan kali juara dunia ini.
Bangga Bisa Menang dengan Motor Lain
Rider berusia 41 tahun ini juga tak memungkiri bahwa kenekatannya tersebut sedikit 'bodoh', namun ia bangga bisa menghadapi tantangan besar untuk membantu Yamaha bangkit. Pada akhirnya, kini Rossi menjadi ikon sekaligus legenda hidup pabrikan asal Iwata, Jepang tersebut.
"Tentu saja Yamaha sudah ada di level yang top, tapi kala itu, untuk pindah dari Honda ke Yamaha, butuh keberanian, dan juga sedikit kebodohan. Jadi jika menoleh ke belakang pada masa lalu atau karier saya, yang paling bikin bangga adalah menerima tantangan itu, dan menang dengan motor lain," pungkasnya.
Terhitung sampai MotoGP Brno, Ceko, 2020, Rossi telah menjalani 246 start, serta mengoleksi 4 gelar dunia, 35 pole, 142 podium, 56 kemenangan, dan 3784 poin.
Video: Kegembiraan Brad Binder Usai Menangi MotoGP Ceko
Baca Juga:
- Para Test Rider MotoGP Ditugaskan Uji Coba di Portimao
- Valentino Rossi: Brad Binder Kuat Sejak di Moto3, Mirip Rider Australia
- 'KTM Menang Akibat Kesalahan Honda Lepas Dani Pedrosa'
- Aleix Espargaro: Performa KTM Bikin Saya Seperti Rider Moto2
- Valentino Rossi Bangga Rider-Rider Muda Italia 'Panas' di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Ayo Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Chelsea vs Ajax Amsterdam: Estevao Willian
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:25 -
Man of the Match Real Madrid vs Juventus: Jude Bellingham
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:19 -
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04