FIFA Akui Jabulani Bermasalah

Editor Bolanet | 28 Juni 2010 06:30
- Setelah mendapat banyak kritik, FIFA akhirnya mengakui jika ada masalah dengan bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani, namun mereka hanya akan membicarakannya setelah perhelatan Piala Dunia kali ini selesai.

Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke mengakui jika protes yang selama ini dilayangkan atas Jabulani telah memberikan dampak pada mereka.

"Kami tidak tuli. FIFA bukannya tidak menerima apa yang telah dikatakan dengan bola tersebut. Memang ada aturan untuk berat dan ukuran, namun bola harusnya dibuat sempurna."

FIFA bakal mendiskusikan situasi Jabulani dengan pelatih serta tim-tim setelah turnamen usai.

Sebelumnya mantan pemain Liverpool yang juga mendesain sepatu revolusioner Predator, Craig Johnston menyebut jika sifat Jabulani yang 'tak menentu, liar dan tak bisa diduga' memberikan kontribusi pada menurunnya kualitas Piala Dunia kali ini.

Menurut , teknologi pada Jabulani - yang terbentuk dari delapan panel dibandingkan dengan bola normal yang terdiri dari 24 atau 32 panel, membuatnya susah dikendalikan karena tahanannya lebih sedikit - telah melangkah terlalu jauh.

"Jabulani punya pikiran sendiri. Bola ini terlalu hidup dan terlalu memantul, dan itu memberi kontribusi pada menurunnya Piala Dunia dalam hal kualitas sepak bola," papar pada Soccernet.

"Apa yang bakal Anda saksikan adalah pendekatan berbeda dari para pemain terhadap bola tersebut, yakni mengubah dinamika bola, dan itu bukan tugas dari ilmuwan. Jika Anda melihat statistik, lebih dari 80% umpan ke tiang jauh selalu melayang. Itu karena bola ini tak bertingkah seperti yang biasa dihadapi pemain."

"Jika Anda melihat bola ini bergerak di udara Anda tahu kalau bola ini liar dan tak bisa diduga. Pemain tak hanya memiliki masalah saat mengumpan dan menembak, namun mereka juga memiliki masalah saat mengontrolnya."

"Saya pikir Jabulani juga bertanggung jawab untuk beberapa keputusan wasit yang aneh. Seperti kasus penalti Harry Kewell, di mana ia jelas merasa kalau bola itu akan mendarat di dadanya, namun bola berubah arah di saat terakhir," pungkas .  (espn/foti/row)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE