Kok Bisa? Ini Alasan Barcelona Absen di Piala Dunia Antarklub 2025

Afdholud Dzikry | 12 Juni 2025 15:07
Kok Bisa? Ini Alasan Barcelona Absen di Piala Dunia Antarklub 2025
Selebrasi skuad Barcelona di kandang Athletic Bilbao, Senin (26/5/2025). (c) AP Photo/Miguel Oses

Bola.net - Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 akan digelar dengan format baru dan lebih megah. Untuk pertama kalinya, ajang ini akan diikuti oleh 32 tim dari berbagai konfederasi di seluruh dunia.

Sebagai salah satu klub tersukses di Eropa, banyak yang berharap melihat Barcelona tampil dalam edisi perdana format baru ini. Namun nyatanya, nama Blaugrana tidak masuk dalam daftar peserta resmi.

Advertisement

Absennya Barcelona tentu memicu banyak pertanyaan dari para penggemar sepak bola global. Meski masih jadi kekuatan besar di kompetisi domestik, mereka gagal memenuhi syarat yang ditetapkan FIFA untuk lolos ke turnamen ini.

Untuk memahami penyebabnya, kita perlu menelusuri sistem kualifikasi yang digunakan FIFA, serta bagaimana persaingan ketat di antara klub-klub top Spanyol mempengaruhi peluang Barcelona.

1 dari 3 halaman

Perubahan Format dan Syarat Ketat

Perubahan Format dan Syarat Ketat

Para pemain Barcelona merayakan juara La Liga 2024/2025 usai mengalahkan Espanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Joan Monfort

Piala Dunia Antarklub 2025 merupakan versi terbaru dari turnamen tahunan FIFA yang sebelumnya hanya diikuti tujuh tim. Sekarang, formatnya diperluas menjadi 32 tim dan digelar setiap empat tahun sekali.

Sistem kualifikasinya juga berubah total. FIFA mengandalkan hasil performa klub dalam empat musim terakhir, dari 2021/2022 hingga 2023/2024 di kompetisi antar klub utama masing-masing konfederasi.

Untuk zona UEFA, selain juara Liga Champions otomatis lolos, sisa slot diisi berdasarkan peringkat koefisien klub selama empat musim tersebut. Namun, ada batas maksimal dua klub per negara, kecuali semua tim dari negara itu menjadi juara kontinental.

Inilah titik krusial bagi Barcelona. Meskipun punya sejarah hebat dan tampil cukup konsisten, mereka tersingkir karena kalah peringkat dan jatah negara sudah penuh.

2 dari 3 halaman

Dua Wakil Spanyol Sudah Terisi

Dua Wakil Spanyol Sudah Terisi

Selebrasi Kylian Mbappe dalam laga La Liga bertajuk El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid, Minggu (11/5/2025). (c) AP Photo/Joan Monfort

Real Madrid mengamankan satu slot lewat dua gelar Liga Champions yang mereka raih di musim 2021/2022 dan 2023/2024. Otomatis, nama mereka masuk dalam daftar peserta sejak awal.

Slot kedua milik Spanyol diambil oleh Atletico Madrid. Klub ini menjadi tim Spanyol dengan koefisien tertinggi berikutnya yang belum meraih gelar Eropa.

Barcelona sebetulnya tampil cukup baik, tapi gagal meraih gelar besar di Liga Champions dalam periode evaluasi. Posisi mereka di peringkat klub UEFA juga kalah dari Atletico.

Dengan aturan dua tim per negara, Barcelona harus rela tersingkir meskipun termasuk klub besar Eropa. Ini bukti bahwa sistem baru tak memandang nama besar semata.

3 dari 3 halaman

Ketatnya Sistem UEFA dan Imbasnya ke Barcelona

UEFA mendapatkan jatah terbanyak di antara semua konfederasi, yaitu 12 klub. Empat di antaranya diperuntukkan bagi juara Liga Champions dan delapan sisanya berdasarkan koefisien performa.

Namun, penilaian tersebut juga mempertimbangkan kuota maksimal dua klub per negara. Jadi, klub-klub dari negara kuat seperti Spanyol, Inggris, dan Jerman harus bersaing lebih ketat.

Barcelona tidak memenuhi dua syarat utama: mereka bukan juara Eropa dalam periode yang dinilai dan tidak menjadi dua klub teratas dari Spanyol dalam peringkat. Akibatnya, mereka tersingkir dari daftar.

Situasi ini semakin ironis mengingat Barcelona justru lebih sering juara La Liga dalam periode tersebut dibandingkan Atletico Madrid.

LATEST UPDATE