Profil Gregg Berhalter, Legenda Hidup yang Siap Bawa Amerika Serikat Bersaing di Piala Dunia 2022
Serafin Unus Pasi | 18 Oktober 2022 18:03
Bola.net - Timnas Amerika Serikat memiliki misi besar di Piala Dunia 2022. Bersama pelatih handal Gregg Berhalter, mereka siap bersaing dengan tim-tim Grup B untuk melaju ke fase knock-out Piala Dunia 2022.
Amerika Serikat akan bertarung melawan tiga negara tangguh lainnya yakni Inggris, Wales dan Iran. Di Piala Dunia kali ini, Amerika Serikat lebih siap untuk memberikan kejutan dengan materi pemain bintang mereka.
Pelatih berusia 49 tahun itu memiliki beban besar untuk mengembalikan kejayaan timnas Amerika Serikat yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Gregg yang hampir menyelesaikan musim keempatnya di timnas Amerika Serikat, membawa wajah baru ke Piala Dunia 2022.
Materi pemain muda yang dibawa Gregg akan memberikan kejutan bagi tim-tim Grup B di Piala Dunia. Bagaimana rekam jejak Gregg Berhalter? Berikut profil Gregg berhalter yang siap bawa Amerika Serikat bersaing di Piala Dunia 2022.
Rekam Jejak Kepelatihan: Satu Dekade Sejak Debut!
Sebagai seorang pelatih, rekam jejak Gregg Berhalter tak begitu panjang. Mengawali karier kepelatihan pada musim 2011/2012, Gregg mengukir kisah kepelatihannya bersama tim asal Swedia, Hammarby IF.
Bertahan selama dua musim di Swedia, Gregg akhirnya memutuskan pulang ke kampung halamannya bersama Columbus Crew. Di klub Major League Soccer (MLS) ini, Gregg menghabiskan sebagian karier kepelatihannya.
Setelah lima musim bersama Columbus Crew, potensi Gregg membuatnya ditunjuk sebagai pelatih Amerika Serikat pada Desember 2018. Konsistensi Gregg membawa Amerika Serikat selangkah lebih maju dalam bermain sepak bola membuatnya bertahan hingga saat ini.
Di timnas Amerika Serikat, Gregg telah memainkan total 56 laga dengan 36 kemenangan, 10 hasil imbang dan 10 kekalahan. Bersama Gregg, Amerika Serikat juga berhasil meraih satu gelar Piala Emas CONCACAF dan satu gelar CONCACAF Nations League.
Karier Pemain: Legenda Hidup Amerika Serikat!
Walaupun Gregg Berhalter baru saja genap satu dekade melatih, namun kualitasnya tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya Gregg punya pengalaman yang panjang sebagai pemain yang bisa menjadi modal tambahan di timnas Amerika Serikat.
Gregg berkecimpung di dunia sepak bola sebagai pemain selama 18 musim. Sepanjang kariernya beberapa tim besar pernah dibela Gregg yang berposisi sebagai bek tengah ini.
Mengawali kariernya di klub MLS Tar Heels, ketangguhan Gregg akhirnya menerbangkannya ke Eropa bersama tim Belanda PEC Zwolle di musim 1994/1995. Dua musim di PEC Zwolle, Gregg akhirnya pindah ke Sparta Rotterdam sebelum akhirnya hengkang ke Cambuur dua musim setelahnya.
Musim 2000/2001, Gregg berkesempatan mencoba Premier League bersama Crystal Palace. Gregg yang hanya bertahan dua musim akhirnya memutuskan menimba ilmu ke Jerman bersama Energie Cottbus.
Musim 2008/2009 menjadi kali terakhir Gregg berkiprah di sepak bola Eropa. Gregg akhirnya menghabiskan kariernya bersama LA Galaxy selama empat musim sebelum akhirnya pensiun di musim 2011/2012.
Pengalamannya bahkan membawanya menjadi andalan di pertahanan timnas Amerika Serikat. Memulai debut pada 1994, Gregg menorehkan 44 caps dan menjadi salah satu legenda hidup timnas Amerika Serikat.
Strategi dan Taktik Gregg Berhalter
Riwayat bermain yang cukup panjang membuat Gregg memiliki beberapa preferensi strategi dan taktik yang cocok bagi timnas Amerika Serikat. Gregg yang lama di Eropa memilih formasi 4-3-3 menyerang sebagai pakem andalannya.
Penggunaan formasi ini juga sangat beralasan kuat. Materi pemain muda yang dibawa Gregg sangat cocok dengan skema 4-3-3 menyerang. Christian Pulisic, Brenden Aaronson, Tyler Adams, Weston McKennie, Matt Turner, dan Sergino Dest merupakan beberapa nama bintang muda Eropa yang akan menjadi andalan di skema 4-3-3 Gregg
Selain 4-3-3 menyerang, Gregg juga punya formasi alternatif yakni 4-1-4-1. Gregg mencoba formasi tersebut di sembilan laga Amerika Serikat dimana tujuh diantaranya berakhir dengan kemenangan.
Dengan kedua formasi tersebut Gregg masih memiliki persentase poin yang cukup tinggi. Dari 56 laga, Gregg mampu mendapatkan persentase 2.11 poin per laga.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Argentina Siap-Siap Berpisah, Mustahil Ada Penerus Lionel Messi
Piala Dunia 4 September 2025, 07:03
LATEST UPDATE
-
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 6 September 2025, 12:11 -
Gawat! Man City Bisa Tanpa 10 Pemain Saat Derby Kontra MU
Liga Inggris 6 September 2025, 12:05 -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 12:04 -
Harga Emas Antam dan Perhiasan Kompak Naik Hari Ini, Simak Rincian Lengkapnya
News 6 September 2025, 11:41 -
Pakar Cedera Ungkap Detail Kondisi Matheus Cunha di Manchester United
Liga Inggris 6 September 2025, 11:28 -
Efek Tamparan Gattuso, Italia Bangkit dengan Perkasa
Piala Dunia 6 September 2025, 11:10 -
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
Liga Inggris 6 September 2025, 11:05 -
Gattuso: Italia Harus Ambil Risiko untuk Bisa Menang
Liga Inggris 6 September 2025, 10:52 -
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
Liga Inggris 6 September 2025, 10:49 -
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24