PSG vs Bayern Munchen: Ambisi Tinggi dan Kekuatan Terbaik
Gia Yuda Pradana | 4 Juli 2025 15:05
Bola.net - PSG dan Bayern Munchen akan bertarung di babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. Duel akbar ini digelar di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Sabtu, 5 Juli pukul 23.00 WIB.
Bentrokan dua raksasa Eropa ini diselimuti gengsi. Pemenangnya akan menantang Real Madrid atau Borussia Dortmund di babak semifinal.
Atmosfer panas dipastikan menyelimuti Atlanta, tempat netral yang jadi saksi duel klasik ini. Kedua tim datang dengan ambisi tinggi dan kekuatan terbaik mereka.
PSG Pamer Dominasi
PSG tampil superior saat menekuk Inter Miami 4-0 di babak 16 besar. Joao Neves mencetak dua gol, lalu disusul gol bunuh diri dan sontekan Hakimi yang menutup pesta.
Luis Enrique puas dengan cara timnya mengontrol permainan sejak awal. PSG menunjukkan kelas dan kedalaman skuad yang membuat mereka dijagokan jadi juara.
Dalam empat laga terakhir, PSG mencatat tiga kemenangan dan hanya kebobolan satu gol. Mereka juga memimpin dalam hal penguasaan bola dan akurasi umpan.
Luka Lama PSG Lawan Bayern
Meski sedang dalam performa impresif, PSG dibayangi rekor buruk melawan Bayern. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah tanpa mencetak gol.
Terakhir, PSG kalah tipis 0-1 di Allianz Arena pada fase liga Liga Champions 2024/25. Kekalahan itu menjadi catatan penting meski akhirnya mereka keluar sebagai juara.
Luis Enrique tahu betul tantangan yang dihadapi. Ia menekankan pentingnya pemulihan dan fokus total jelang laga yang diprediksi berjalan ketat.
Bayern Bangkit Lewat Gaya Lama
Bayern lolos ke delapan besar setelah menumbangkan Flamengo 4-2 di Miami. Dua gol Harry Kane, plus kontribusi Goretzka dan gol bunuh diri lawan, mengantar mereka lolos.
Sempat terpuruk usai kalah dari Benfica di fase grup, Bayern menemukan ritme permainan. Kemenangan itu juga memutus rekor 11 laga tak terkalahkan Flamengo.
Vincent Kompany memastikan timnya siap tampil habis-habisan. Ia percaya timnya telah menemukan bentuk terbaik untuk menghadapi PSG.
Intensitas Jadi Kunci Bayern
Bayern membawa gaya main penuh pressing ke turnamen ini. Mereka mencatat jumlah high turnover dan pressing terbanyak di antara peserta lain.
Dengan 16 gol dari empat laga, Bayern jadi salah satu tim paling subur. Separuh gol mereka tercipta saat menghancurkan Auckland City di fase awal.
Kombinasi energi dan kedalaman lini tengah membuat mereka sulit dibendung. Laga kontra PSG bisa jadi ujian terbesar apakah intensitas mereka mampu bertahan.
Kondisi Skuad PSG: Siap Tampil, tapi Belum Lengkap
PSG mendapat tambahan tenaga dengan kembalinya Ousmane Dembele. Ia masuk di babak kedua lawan Inter Miami, tapi belum tentu fit jadi starter.
Trio Kvaratskhelia, Doue, dan Barcola berpeluang kembali tampil sejak awal. Di lini tengah, Ruiz dan Marquinhos dipastikan turun sejak menit pertama.
Luis Enrique tampaknya tidak akan mengubah banyak susunan pemain. Stabilitas jadi kunci menghadapi Bayern yang sangat agresif.
Bayern Masih Krisis Bek Sayap
Alphonso Davies dan Hiroki Ito belum pulih dari cedera dan akan absen. Kim Min-jae masih belum cukup fit untuk diturunkan dalam laga ini.
Di sisi lain, Leroy Sane telah meninggalkan klub, sementara Thomas Muller bersiap menutup kariernya. Jika kalah, laga ini bisa jadi momen perpisahan sang legenda.
Kingsley Coman mengalami cedera ringan tapi diperkirakan siap bermain. Ia akan bersaing dengan Olise, Musiala, Gnabry, dan Muller untuk mendukung Kane di lini depan.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Lamborghini Rilis Pernyataan Terkait Kecelakaan Tragis Diogo Jota, Ngaku Masih Kumpulkan Info
- Dikendarai Diogo Jota Saat Kecelakaan, Lamborghini Huracan Ternyata Pernah Ditarik Massal Akibat Masalah Keamanan
- Pelat Nomor Jadi Petunjuk Awal Identifikasi Jenazah Diogo Jota dan Andre Silva
- Rute Cardoso: Istri Setia yang Selalu Hadir untuk Diogo Jota
- Jalan A-52, Salah Satu Jalur Terburuk di Spanyol yang Merenggut Nyawa Diogo Jota
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Debut Sempurna Kiper Manchester United di Timnas Belgia
Liga Inggris 19 November 2025, 11:59
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55









