Usia Hanyalah Angka! Berstatus 'Sesepuh', Thiago Silva dan Fabio Bawa Fluminense Lumat Inter Milan
Ari Prayoga | 1 Juli 2025 13:55
Bola.net - Siapa sangka tim dengan rata-rata usia tertua kedua di turnamen mampu mempermalukan finalis Liga Champions? Fluminense mencatatkan salah satu kemenangan paling epik di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan mengandaskan Inter Milan 2-0 di babak 16 besar.
Padahal, tim asal Brasil ini diisi banyak pemain berusia kepala empat yang dianggap sudah melewati masa jayanya.
Ternyata, usia hanyalah angka. Di bawah terik matahari North Carolina yang mencapai 33°C, para veteran Fluminense justru tampil perkasa.
Mereka membuktikan bahwa pengalaman, kepemimpinan, dan kecerdasan membaca permainan bisa mengalahkan energi pemain muda Inter Milan.
Taktik Cerdas Renato Gaucho

Pelatih Fluminense, Renato Gaucho, punya rencana matang. Ia memainkan formasi 4-3-3 dengan penekanan pada pertahanan solid dan serangan balik cepat.
Hasilnya? Inter Milan, yang baru saja berlaga di final Liga Champions sebulan lalu, kesulitan menembus barisan belakang Fluminense.
Gol pertama datang cepat. Di menit ketiga, striker German Cano (37) menyundul bola hasil umpan silang Marcelo, mantan bintang Real Madrid. Gol ini langsung mengubah dinamika pertandingan—Inter dipaksa mengejar, sementara Fluminense bermain lebih santai dengan mengandalkan penguasaan bola.
Di menit-menit akhir, pemain pengganti Hercules (25) memastikan kemenangan dengan tendangan spektakuler dari luar kotak penalti. Gol ini sekaligus menjadi pernyataan: Fluminense bukan sekadar tim tua, tapi tim berpengalaman yang tahu cara menutup pertandingan dengan sempurna.
Fabio dan Thiago Silva: Dua Legenda yang Masih Perkasa

Jika ada dua nama yang paling mencolok dalam laga ini, itu adalah Fabio dan Thiago Silva. Kiper berusia 44 tahun itu menjadi bintang dengan beberapa penyelamatan kritis, termasuk satu momen heroik di menit 85′ ketika ia menghalau tembakan keras Sebastiano Esposito dengan kaki.
Fabio, yang memegang rekor clean sheet terbanyak dalam sejarah sepak bola (508), tampak seperti kiper berusia 20 tahun dengan refleksnya yang masih tajam.
Thiago Silva sendiri tidak kalah mengesankan. Bek tengah berusia 40 tahun itu memimpin pertahanan dengan delapan clearances dan menjadi tulang punggung lini belakang. Performanya mengingatkan pada masa kejayaannya bersama Chelsea dan PSG.
Pertaruhan Gaucho pada Pemain Tua yang Berbuah Manis

Fluminense tidak hanya mengandalkan Fabio dan Silva. Renato Gaucho sengaja memainkan banyak veteran:
Samuel Xavier (35) – Gelandang kanan yang bekerja keras sepanjang laga.
Rene (32) – Bek kiri yang mampu membendung serangan sayap Inter.
German Cano (37) – Pencetak gol pertama sekaligus pengganggu lini belakang Inter.
Everaldo (33) – Pemain pengganti yang menjaga ritme serangan di akhir laga.
Menurut Transfermarkt, rata-rata usia skuad Fluminense adalah 28 tahun—tertua kedua di turnamen setelah Monterrey (28,4). Namun, statistik itu tidak berarti apa-apa ketika melihat bagaimana mereka mengontrol permainan melawan Inter.
Fabio Mengejar Rekor Legendaris Peter Shilton

Kemenangan ini bukan hanya penting bagi Fluminense, tapi juga bagi Fabio.
Kiper yang debut profesional pada 1997 itu kini telah tampil dalam 1.378 pertandingan—hanya terpaut 12 laga dari rekor dunia Peter Shilton (1.390).
Jika Fluminense terus melaju, Fabio berpeluang mencetak sejarah baru sebagai pemain dengan penampilan terbanyak sepanjang masa.
Al Hilal Menanti di Perempat Final

Fluminense kini bersiap menghadapi tantangan lebih berat: Al Hilal. Tim Arab Saudi itu baru saja menciptakan kejutan dengan mengalahkan Manchester City 4-3 lewat babak extra time.
Dengan motivasi tinggi dan kepercayaan diri yang melambung, Fluminense berpeluang melangkah lebih jauh. Jika para veteran mereka tetap fit, siapa yang bisa meragukan kemampuan tim ini?
Laga ini menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan sekadar kecepatan dan kekuatan. Fluminense menunjukkan bahwa pengalaman, kecerdasan taktis, dan mental juara bisa mengalahkan tim yang lebih muda dan lebih 'segar'.
Mereka mungkin disebut tim kakek-kakek, tapi performa mereka layaknya tim pemenang. Siapa bilang usia jadi penghalang?
Bagan Fase Gugur Piala Dunia Antarklub 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
-
Jadwal dan Hasil Lengkap Pertandingan Wakil Indonesia di French Open 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:07
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








