Preview: Beban Berat Laurent Blanc

Editor Bolanet | 3 September 2010 05:41
Preview: Beban Berat Laurent Blanc
Laurent Blanc (c) AFP
- Tugas berat menghadang langkah Laurent Blanc. Impiannya untuk menjadikan laga melawan di ajang pembuka kualifikasi Euro 2012 sebagai ajang kebangkitan timnas terancam pupus. Pasalnya, badai cedera dan skorsing melanda para pemain inti mereka.

Seperti dilansir AFP, pelatih anyar timnas Les Bleus itu berharap dapat menyingkirkan memori kelam tim tersebut di Piala Dunia 2010 lalu. Namun, harapannya itu terbelenggu oleh diskorsnya para pemain kuncinya seperti Jeremy Toulalan, Franck Ribery dan Patrice Evra yang dicurigai sebagai pentolan aksi boikot di ajang Piala Dunia lalu.

Blanc sebelumnya berencana akan menjadikan playmaker anyar Lyon, Yoann Gourcuff, sebagai roh dari permainan Prancis. Namun, apa daya, mantan andalan Blanc di ini harus menjalani hukuman skorsing dua laga akibat terkena kartu merah di laga terakhirnya di Piala Dunia Afrika Selatan lalu.

Sementara itu, pelapis Gourcuff, Samir Nasri harus absen selama sebulan menyusul operasi pada lutut yang baru dijalaninya. Pengganti yang lain, Hatem Ben Arfa tidak masuk dalam daftar pemain yang dipanggil Blanc karena mogok bermain bagi Marseille untuk memaksa pindah ke Newcastle United.

"Semua pemain yang memperbaiki permainan tim Anda dan bermain tidak egois demi pemain lain sangatlah penting," ungkap Blanc.

"Namun, saya tidak bisa menggantikan seorang playmaker dengan seseorang yang bukan playmaker. Kami harus mampu mengakali situasi ini dan menyusun strategi yang berbeda."

Sementara itu, salah seorang penggawa Les Bleus, Florent Malouda menyatakan tetap optimis mampu mengubah jalan hidup tim mereka dari pecundang menjadi pemenang.

"Kami harus berhenti menyesali dan berbicara mengenai apa yang terjadi di Afrika Selatan. Kami harus mulai berbicara mengenai lawan kami berikutnya, Belarus dan Bosnia," ungkap pemain yang merumput di ini.

"Jalan terbaik untuk merespon segala kritikan adalah di lapangan. Ini adalah terapi terbaik."

Di lain pihak, walau berstatus tim gurem, kubu Belarusia enggan menyerah sebelum bertanding. Bahkan, pelatih mereka, Bernd Stange optimistis bahwa pihaknya bakal mampu membuat Prancis menangis di kandang mereka sendiri.

"Prancis jelas akan diunggulkan di pertandingan ini. Namun, saya percaya bahwa kami masih memiliki kesempatan untuk meraih hasil positif di Paris," ungkap pelatih asal Jerman ini.

"Kami menghormati Prancis namun bukan berarti kami takut pada mereka," tegasnya.  (afp/bola/den)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE