Atletik: Kilau Emas Cabang Atletik
Editor Bolanet | 16 November 2011 23:04
- Kilau medali emas dari cabang atletik mewarnai perburuan medali oleh tuan rumah Indonesia pada pertandingan hari keenam SEA Games 2011 di Palembang, Rabu (16/11).
Dua emas berhasil dikawinkan oleh Yahuza dan Triyaningsih di nomor lari maraton putra dan putri yang sekaligus menandai sukses besar Indonesia di cabang atletik yang telah menyelesaikan seluruh perlombaan.
Dari total 46 medali emas yang disediakan di cabang olahraga tertua dan induk dari seluruh cabang olahraga itu, Indonesia secara keseluruhan berhasil meraup 13 emas, 12 perak dan 11 perunggu.
Meski belum mampu menggeser dominasi Thailand yang berada di peringkat teratas dengan 14 emas, delapan perak dan sepuluh perunggu, perolehan tersebut merupakan sebuah lompatan besar mengingat sejak awal Pengurus Besar Atletik Indonesia (PASI) hanya menargetkan tujuh emas, yaitu mempertahankan hasil yang diperoleh di SEA Games 2009 di Laos.
Bahkan target untuk mempertahankan tujuh emas tersebut sempat diragukan menyusul keputusan juara bertahan 100m dan 200m, yaitu Suryo Agung Wibowo untuk mengundurkan diri dari pelatnas karena memilih menunaikan ibadah haji.
Mundurnya Suryo Agung yang saat ini masih memegang rekor sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara memang sempat mempengaruhi hitungan-hitungan perolehan medali karena diperkirakan akan hilang dua medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya karena tuan rumah di luar dugaan ternyata juga sukses mengawinkan emas di nomor 100m putra dan putri, nomor paling bergengsi karena juara di nomor tersebut dinobatkan sebagai manusia tercepat Asia Tenggara, yaitu melalui Franklin Ramses Burumi dan Serafi Anelies Unani.
Selain dua emas dari atletik, tuan rumah Indonesia juga berhasil menambah masing-masing satu emas dari renang, rowing, anggar, panjang dinding, vovinam, panahan dan balap sepeda sehingga secara total menambah sembilan emas.
Medali emas dari kolam renang diperoleh berkat kayuhan I Gede Siman Sudar dari 50m gaya bebas putra, Muhad Yakin/Ihram/Mochamad Alidarta/Agus Budi Aji (rowing), Maria Wauran/Ameila/Diah Permatasari (anggar nomor sabel beregu putri), Amri (panjat dinding), I Ketut Sulendra/Anak Agung Eni Khu (vovinam), IGP Puruhito (panahan) dan Yanthi Fuciyanti (balap sepeda).
Tambahan sembilan emas membuat Indonesia semakin kokoh di puncak klasemen umum dengan 87 emas, 66 perak dan 69 perunggu, unggul dengan selisih 33 emas dari Vietnam yang berada di peringkat kedua (54 emas, 55 perak dan 59 perunggu), serta Thailand di urutan ketiga (52-41-60).
Selain atletik, cabang menembak yang menyediakan 14 medali emas juga sudah menyelesaikan seluruh pertandingan final.
Meski tuan rumah pada pertandingan cabang menembak pada hari terakhir, Rabu, gagal meraih medali emas, secara keseluruhan kontigen Merah Putih meraih tiga medali emas dan hasil tersebut masih lebih baik dibanding SEA Games 2009 di Laos hanya meraih satu medali emas.
Hasil yang spektakuler kembali diraih oleh cabang vovinam yang kembali menyumbang satu emas melalui pasangan putri I Ketut Sulendra/Anak Agung Eni Khu, sehingga olahraga bela diri yang berasal dari Vietnam itu secara total meraih lima emas dari total 14 nomor yang dipertandingkan. Perolehan tersebut malahan sama dengan Vietnam, si pemilik olahraga tersebut.
Sampai pertandingan hari keenam, sebanyak 275 medali emas dari total 545 nomor pertandingan, telah didistribusikan kesembilan negara. Hanya Timor Leste dan Brunei yang belum meraih satu keping pun medali emas.
Perburuan medali emas sampai hari keenam juga ditandai dengan bangkitnya Vietnam yang akhirnya mampu menggusur juara bertahan Thailand dari peringkat kedua, setelah bertarung secara ketat sejak awal.
Negara Paman Ho tersebut mampu meraih meraup sepuluh medali emas, sementara Thailand kembali tertahan dengan hanya empat medali emas. Bahkan sehari sebelumnya, Vietnam berjaya meraup 18 medali emas yang sembilan diantaranya berasal dari cabang senam.
Dari sepuluh tambahan emas Vietnam, tiga diantaranya berasal dari menembak, sementara rowing dan catur masing-masing meraih dua emas. Vovinam, renang dan biliar menyumbang satu emas. Sementara empat emas Thailand berasal dari rowing, renang, anggar dan catur.
Myanmar, calon tuan rumah SEA Games 2013 yang pada SEA Games Laos dua tahun lalu berada di urutan delapan dengan total 12 emas, sampai pertandingan hari keenam baru mampu meraih satu emas melalui cabang panahan dan berada di urutan sembilan dari 11 negara peserta.
Berikut perolehan medali sementara hari keenam, Rabu sampai pukul 22.30 WIB: Indonesia 87 67 69 Vietnam 54 55 59 Thailand 52 41 60 Singapore 29 32 47 Malaysia 27 24 44 Filipina 17 28 34 Laos 5 3 19 Kamboja 3 9 11 Myanmar 1 12 16 Brunei 0 1 6 Timor Leste 0 0 1 Total 275 272 366 (T.a032/A/Z002/Z002) 16-11-2011 22:40:16 (ant/rev)
Dua emas berhasil dikawinkan oleh Yahuza dan Triyaningsih di nomor lari maraton putra dan putri yang sekaligus menandai sukses besar Indonesia di cabang atletik yang telah menyelesaikan seluruh perlombaan.
Dari total 46 medali emas yang disediakan di cabang olahraga tertua dan induk dari seluruh cabang olahraga itu, Indonesia secara keseluruhan berhasil meraup 13 emas, 12 perak dan 11 perunggu.
Meski belum mampu menggeser dominasi Thailand yang berada di peringkat teratas dengan 14 emas, delapan perak dan sepuluh perunggu, perolehan tersebut merupakan sebuah lompatan besar mengingat sejak awal Pengurus Besar Atletik Indonesia (PASI) hanya menargetkan tujuh emas, yaitu mempertahankan hasil yang diperoleh di SEA Games 2009 di Laos.
Bahkan target untuk mempertahankan tujuh emas tersebut sempat diragukan menyusul keputusan juara bertahan 100m dan 200m, yaitu Suryo Agung Wibowo untuk mengundurkan diri dari pelatnas karena memilih menunaikan ibadah haji.
Mundurnya Suryo Agung yang saat ini masih memegang rekor sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara memang sempat mempengaruhi hitungan-hitungan perolehan medali karena diperkirakan akan hilang dua medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya karena tuan rumah di luar dugaan ternyata juga sukses mengawinkan emas di nomor 100m putra dan putri, nomor paling bergengsi karena juara di nomor tersebut dinobatkan sebagai manusia tercepat Asia Tenggara, yaitu melalui Franklin Ramses Burumi dan Serafi Anelies Unani.
Selain dua emas dari atletik, tuan rumah Indonesia juga berhasil menambah masing-masing satu emas dari renang, rowing, anggar, panjang dinding, vovinam, panahan dan balap sepeda sehingga secara total menambah sembilan emas.
Medali emas dari kolam renang diperoleh berkat kayuhan I Gede Siman Sudar dari 50m gaya bebas putra, Muhad Yakin/Ihram/Mochamad Alidarta/Agus Budi Aji (rowing), Maria Wauran/Ameila/Diah Permatasari (anggar nomor sabel beregu putri), Amri (panjat dinding), I Ketut Sulendra/Anak Agung Eni Khu (vovinam), IGP Puruhito (panahan) dan Yanthi Fuciyanti (balap sepeda).
Tambahan sembilan emas membuat Indonesia semakin kokoh di puncak klasemen umum dengan 87 emas, 66 perak dan 69 perunggu, unggul dengan selisih 33 emas dari Vietnam yang berada di peringkat kedua (54 emas, 55 perak dan 59 perunggu), serta Thailand di urutan ketiga (52-41-60).
Selain atletik, cabang menembak yang menyediakan 14 medali emas juga sudah menyelesaikan seluruh pertandingan final.
Meski tuan rumah pada pertandingan cabang menembak pada hari terakhir, Rabu, gagal meraih medali emas, secara keseluruhan kontigen Merah Putih meraih tiga medali emas dan hasil tersebut masih lebih baik dibanding SEA Games 2009 di Laos hanya meraih satu medali emas.
Hasil yang spektakuler kembali diraih oleh cabang vovinam yang kembali menyumbang satu emas melalui pasangan putri I Ketut Sulendra/Anak Agung Eni Khu, sehingga olahraga bela diri yang berasal dari Vietnam itu secara total meraih lima emas dari total 14 nomor yang dipertandingkan. Perolehan tersebut malahan sama dengan Vietnam, si pemilik olahraga tersebut.
Sampai pertandingan hari keenam, sebanyak 275 medali emas dari total 545 nomor pertandingan, telah didistribusikan kesembilan negara. Hanya Timor Leste dan Brunei yang belum meraih satu keping pun medali emas.
Perburuan medali emas sampai hari keenam juga ditandai dengan bangkitnya Vietnam yang akhirnya mampu menggusur juara bertahan Thailand dari peringkat kedua, setelah bertarung secara ketat sejak awal.
Negara Paman Ho tersebut mampu meraih meraup sepuluh medali emas, sementara Thailand kembali tertahan dengan hanya empat medali emas. Bahkan sehari sebelumnya, Vietnam berjaya meraup 18 medali emas yang sembilan diantaranya berasal dari cabang senam.
Dari sepuluh tambahan emas Vietnam, tiga diantaranya berasal dari menembak, sementara rowing dan catur masing-masing meraih dua emas. Vovinam, renang dan biliar menyumbang satu emas. Sementara empat emas Thailand berasal dari rowing, renang, anggar dan catur.
Myanmar, calon tuan rumah SEA Games 2013 yang pada SEA Games Laos dua tahun lalu berada di urutan delapan dengan total 12 emas, sampai pertandingan hari keenam baru mampu meraih satu emas melalui cabang panahan dan berada di urutan sembilan dari 11 negara peserta.
Berikut perolehan medali sementara hari keenam, Rabu sampai pukul 22.30 WIB: Indonesia 87 67 69 Vietnam 54 55 59 Thailand 52 41 60 Singapore 29 32 47 Malaysia 27 24 44 Filipina 17 28 34 Laos 5 3 19 Kamboja 3 9 11 Myanmar 1 12 16 Brunei 0 1 6 Timor Leste 0 0 1 Total 275 272 366 (T.a032/A/Z002/Z002) 16-11-2011 22:40:16 (ant/rev)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Milan 5 Desember 2025
Liga Italia 4 Desember 2025, 04:00
-
Prediksi Man United vs West Ham 5 Desember 2025
Liga Inggris 4 Desember 2025, 04:00
-
Hasil Bilbao vs Madrid: Kylian Mbappe Cetak Brace, Los Blancos Bantai Tuan Rumah 3-0
Liga Spanyol 4 Desember 2025, 03:06
-
Evolusi Declan Rice di Arsenal: Dari No 6 Jadi 'Mr Everything' Andalan Arteta
Liga Inggris 4 Desember 2025, 01:46
-
Pujian Tinggi dari Lawan: Diego Simeone Heran Raphinha Tak Juara Ballon d'Or!
Liga Spanyol 4 Desember 2025, 01:03
-
Tempat Menonton Leeds vs Chelsea: Jadwal dan Link Streaming
Liga Inggris 4 Desember 2025, 00:05
-
Tempat Menonton Liverpool vs Sunderland: Jadwal dan Link Streaming
Liga Inggris 3 Desember 2025, 21:25
LATEST EDITORIAL
-
6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier League: Erling Haaland Gak Ada Obat!
Editorial 3 Desember 2025, 12:43











