Senam: Dewi Prahara Memutuskan Untuk Pensiun
Editor Bolanet | 19 November 2011 11:19
Sedih telah gagal memberikan yang terbaik bagi Indonesia, padahal saya bertekad pada SEA Games terakhir ini dapat meraih medali emas. Tapi, apa daya hanya mendapatkan perak untuk alat meja lompat, ujar Dewi di Palembang, Sabtu.
Gadis kelahiran Riau, 29 Maret 1985 itu, mengaku sudah saatnya untuk mundur, dan memberikan kesempatan kepada para junior untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga senam itu.
Sebenarnya rencana mundur sudah ada setelah tahun 2007, tapi karena masih dibutuhkan Indonesia untuk motivasi dan penyemangat atlet muda, niat itu pun dibatalkan. Setelah SEA Games ke-26 di Indonesia ini, saya merasa inilah saatnya yang tepat untuk mundur, kata dia.
Dia melanjutkan, keputusan itu menurutnya sangat tepat, mengingat atlet-atlet junior dinilai telah cukup matang untuk menggantikannya.
Meskipun mereka masih muda-muda, tapi saya yakin beberapa tahun ke depan akan muncul juara baru, ujar dia.
Nama Dewi Prahara tidak asing pada cabang olah raga senam artistik, karena menjadi atlet yang langganan meraih medali pada ajang SEA Games.
Seusai SEA Games ini, Dewi mengungkapkan bahwa ia akan kembali ke Surabaya, untuk menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Surabaya yang beberapa kali sempat terhenti karena bergabung dalam pemusatan latihan nasional.
Tinggal sedikit lagi selesai, mudah-mudahan tahun depan sudah dapat gelar sarjana untuk Jurusan Kepelatihan Olahraga, kata dia pula.
Meskipun memutuskan pensiun tapi Dewi tidak akan benar-benar meninggalkan dunia senam.
Dia mengaku, telah memiliki sebuah klub senam artistik di Surabaya yang akan memberdayakannya sebagai pelatih.
Saya akan menjadi pelatih dan keseharian saya akan banyak dihabiskan untuk kegiatan ini. Saya memilih mengajar kelompok anak-anak, agar bisa mengajarkan dasar-dasar senam, kata dia.
Dewi mulai menggeluti senam sejak kelas 3 Sekolah Dasar. Sejak itu, telah lima kali SEA Games diikutinya.
Prestasi terbaiknya tercatat saat meraih medali emas pada SEA Games tahun 2003, dan medali emas PON tahun 2008. (ant/jef)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Ngaku Tak Lagi Punya Mobil Pribadi, Lewis Hamilton Jual Koleksi Mobil Bernilai Rp291 Miliar
Otomotif 19 September 2025, 14:21 -
Kemenangan Persib Dibatalkan Lion City Sailors, Bojan Hodak Murka
Bola Indonesia 19 September 2025, 14:14 -
Prediksi Arsenal vs Manchester City 21 September 2025
Liga Inggris 19 September 2025, 14:09 -
Awal Gemilang Donnarumma di Etihad: Dari Derby Manchester Sampai Dominasi Napoli
Liga Champions 19 September 2025, 13:59 -
I.League Undur Jadwal Pekan Kedelapan BRI Super League demi Timnas Indonesia
Bola Indonesia 19 September 2025, 13:50 -
Prediksi Manchester United vs Chelsea 20 September 2025
Liga Inggris 19 September 2025, 13:11 -
Daftar Pembalap dengan Gelar Dunia MotoGP Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 19 September 2025, 12:34 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 19 September 2025, 12:34 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 19 September 2025, 12:34 -
Prediksi Hoffenheim vs Bayern Munchen 20 September 2025
Bundesliga 19 September 2025, 12:28 -
Alex Marquez Dapat Jatah Motor Baru, Ducati Turunkan 4 Desmosedici GP26 di MotoGP 2026
Otomotif 19 September 2025, 11:45 -
Jadwal BRI Super League Pekan Ini Live di Indosiar dan Vidio, 19-22 September 2025
Bola Indonesia 19 September 2025, 11:30
LATEST EDITORIAL
-
6 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Pertahanan Chelsea di Bursa Transfer Januari
Editorial 18 September 2025, 23:53 -
7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?
Editorial 18 September 2025, 23:22 -
5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho atau Simeone Paling yang Sering Diusir?
Editorial 18 September 2025, 22:49 -
5 Pelatih yang Bisa Menggantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 17 September 2025, 20:13 -
Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel Messi
Editorial 16 September 2025, 21:39