Wushu: Sosok Moria Manalu
Editor Bolanet | 21 November 2011 19:25
- Moria Manalu, salah satu atlet yang berhasil mengharumkan Merah Putih dari cabang wushu, mengenang Amos Panjaitan sebagai sosok orang yang paling berjasa setelah dia berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia pada SEA Games XXVI/2011.
Sesaat saya mengenang dia sebagai orang yang paling berjasa. Dia lah orang yang pertama kali mengajak dan melatih saya aktif di cabang ini, ujar Moria Manalu setelah laga final kelas 60 kilogram putri di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta, Senin (21/11).
Amos Panjaitan yang telah tiada, dipandangnya sebagai sosok yang paling berarti bagi atlet kelahiran 30 September 1987 ini setelah berhasil meraih medali emas dan di final menaklukkan Pei Pin Tang dari Malaysia dengan skor mutlak 2-0.
Dalam laga itu, Moria dinyatakan menang absolut atas Pei Pin Tang dan berhasil memukul jatuh lawan sampai tiga kali dalam pertarungan dua ronde.
Hal lain yang turut memotivasi keberhasilan atlet asal DKI Jakarta ini adalah kehadiran ayahnya Suwandy Manalu yang secara khusus datang langsung dari Medan meskipun dalam kondisi kurang sehat.
Sedangkan ibunya, Olide Aritonang meninggal dunia ketika ia berlatih ke China saat mempersiapkan diri tampil ke PON Kaltim pada tahun 2008 lalu.
Atlet bertinggi badan 157/52 kilogram yang memulai belajar wushu sejak usia SMP pada September 2006 di bawah naungan Sasana Naga Mas di bilangan Cipayung Jakarta Timur ini mengaku sempat meninggalkan olahraga beladiri saat memasuki usia Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saat memasuki SMA saya sempat aktif di cabang bolabasket, tapi setelah itu kembali lagi ke wushu. Setelah saya diikutsertakan dalam latihan ke Beijing pada tahun lalu, saya semakin percaya diri, ujar mahasiswi semester V di Fakultas Konsentrasi Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Jakarta ini.
Pada PON XVIII/2012 mendatang di Riau, Moria Manalu akan tampil membela DKI Jakarta dan masuk kategori kelas 56 kilogram karena kelas 60 kilogram belum dipertandingkan di Indonesia. (ant/rev)
Sesaat saya mengenang dia sebagai orang yang paling berjasa. Dia lah orang yang pertama kali mengajak dan melatih saya aktif di cabang ini, ujar Moria Manalu setelah laga final kelas 60 kilogram putri di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta, Senin (21/11).
Amos Panjaitan yang telah tiada, dipandangnya sebagai sosok yang paling berarti bagi atlet kelahiran 30 September 1987 ini setelah berhasil meraih medali emas dan di final menaklukkan Pei Pin Tang dari Malaysia dengan skor mutlak 2-0.
Dalam laga itu, Moria dinyatakan menang absolut atas Pei Pin Tang dan berhasil memukul jatuh lawan sampai tiga kali dalam pertarungan dua ronde.
Hal lain yang turut memotivasi keberhasilan atlet asal DKI Jakarta ini adalah kehadiran ayahnya Suwandy Manalu yang secara khusus datang langsung dari Medan meskipun dalam kondisi kurang sehat.
Sedangkan ibunya, Olide Aritonang meninggal dunia ketika ia berlatih ke China saat mempersiapkan diri tampil ke PON Kaltim pada tahun 2008 lalu.
Atlet bertinggi badan 157/52 kilogram yang memulai belajar wushu sejak usia SMP pada September 2006 di bawah naungan Sasana Naga Mas di bilangan Cipayung Jakarta Timur ini mengaku sempat meninggalkan olahraga beladiri saat memasuki usia Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saat memasuki SMA saya sempat aktif di cabang bolabasket, tapi setelah itu kembali lagi ke wushu. Setelah saya diikutsertakan dalam latihan ke Beijing pada tahun lalu, saya semakin percaya diri, ujar mahasiswi semester V di Fakultas Konsentrasi Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Jakarta ini.
Pada PON XVIII/2012 mendatang di Riau, Moria Manalu akan tampil membela DKI Jakarta dan masuk kategori kelas 56 kilogram karena kelas 60 kilogram belum dipertandingkan di Indonesia. (ant/rev)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Milan 5 Desember 2025
Liga Italia 4 Desember 2025, 04:00
-
Prediksi Man United vs West Ham 5 Desember 2025
Liga Inggris 4 Desember 2025, 04:00
-
Hasil Bilbao vs Madrid: Kylian Mbappe Cetak Brace, Los Blancos Bantai Tuan Rumah 3-0
Liga Spanyol 4 Desember 2025, 03:06
-
Evolusi Declan Rice di Arsenal: Dari No 6 Jadi 'Mr Everything' Andalan Arteta
Liga Inggris 4 Desember 2025, 01:46
-
Pujian Tinggi dari Lawan: Diego Simeone Heran Raphinha Tak Juara Ballon d'Or!
Liga Spanyol 4 Desember 2025, 01:03
-
Tempat Menonton Leeds vs Chelsea: Jadwal dan Link Streaming
Liga Inggris 4 Desember 2025, 00:05
-
Tempat Menonton Liverpool vs Sunderland: Jadwal dan Link Streaming
Liga Inggris 3 Desember 2025, 21:25
LATEST EDITORIAL
-
6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier League: Erling Haaland Gak Ada Obat!
Editorial 3 Desember 2025, 12:43











