Analisis Kekalahan Perdana Real Madrid: Kegagalan Perjudian Bellingham, Lemah di Udara, Semua Salah Xabi Alonso?
Editor Bolanet | 28 September 2025 00:45
Bola.net - Rekor kemenangan sempurna Real Madrid di era Xabi Alonso akhirnya harus terhenti. Tidak tanggung-tanggung, kekalahan perdana ini datang dari rival sekota, Atletico Madrid, dengan skor telak 2-5.
Laga yang berlangsung di Estadio Riyadh Air Metropolitano pada Sabtu (28/9/2025) malam WIB ini menjadi ujian besar pertama bagi Los Blancos. Sayangnya, mereka gagal total dalam ujian tersebut dan harus pulang dengan kepala tertunduk.
Sempat membalikkan keadaan setelah tertinggal, Madrid justru lengah dan membiarkan Atletico mengamuk di sisa laga. Sejumlah keputusan taktis yang aneh dan rapuhnya lini pertahanan menjadi biang kerok utama.
Kekalahan telak ini bukan hanya soal skor, melainkan cerminan dari serangkaian masalah yang terungkap. Berikut adalah analisis mengenai enam "dosa" Real Madrid yang membuat mereka dibantai di laga derby.
Perjudian Berisiko Bernama Jude Bellingham

Sebuah kejutan besar terjadi saat Xabi Alonso memutuskan untuk memainkan Jude Bellingham sebagai starter. Keputusan ini terbukti menjadi sebuah pertaruhan yang gagal total.
Bellingham, yang baru pulih dari cedera, terlihat jelas belum siap untuk intensitas tinggi laga derby. Ia gagal memberikan dampak signifikan dan justru merusak keseimbangan tim yang sudah solid.
Pada akhirnya, gelandang asal Inggris itu ditarik keluar setelah 70 menit. Memainkannya sejak awal lebih terlihat seperti investasi kebugaran daripada strategi untuk memenangkan pertandingan.
Lini Tengah yang Kehilangan Keseimbangan

Keputusan memasang Bellingham secara langsung mengorbankan formula lini tengah yang selama ini bekerja baik. Keseimbangan tim menjadi taruhannya, dan hasilnya sangat fatal.
Duet Fede Valverde dan Aurelien Tchouameni yang biasanya begitu dominan, kini terlihat kebingungan. Mereka terekspos karena perubahan struktur dan kehilangan kontrol atas permainan.
Pada akhirnya, lini tengah yang menjadi kekuatan utama Madrid justru menjadi titik lemah. Mereka gagal membendung kreativitas dan agresivitas para gelandang Atletico Madrid.
Benteng Pertahanan yang Amburadul di Udara

Jika ada satu masalah yang paling mencolok, itu adalah lemahnya pertahanan Real Madrid dalam duel udara. Dua gol sundulan di babak pertama menjadi bukti nyata betapa rapuhnya mereka.
Fakta ini menjadi semakin mengkhawatirkan jika melihat statistik. Gol sundulan Alexander Sorloth ternyata menjadi gol ke-8 dari 10 gol terakhir Atletico ke gawang Madrid yang tercipta melalui sundulan.
Dean Huijsen dan Alvaro Carreras benar-benar kewalahan menghadapi fisik para penyerang lawan. Struktur pertahanan yang dipuji-puji Alonso musim ini seakan lenyap tak berbekas.
Ujian Besar Pertama, Langsung Gagal Total

Tidak bisa dipungkiri, tujuh kemenangan beruntun Madrid di awal musim memang impresif. Namun, lawan-lawan yang mereka hadapi bukanlah tim-tim papan atas Eropa.
Laga melawan Atletico Madrid ini adalah ujian sesungguhnya, tes besar pertama bagi skuad asuhan Alonso. Hasilnya? Mereka gagal dengan nilai merah.
Cara mereka hancur lebur secara pertahanan menjadi kekhawatiran terbesar. Rekor sempurna itu kini terasa seperti ilusi setelah borok asli mereka terbongkar di laga ini.
Kylian Mbappe, Bintang yang Bekerja Sendirian

Di tengah suramnya performa tim, hanya ada satu nama yang masih bersinar terang. Kylian Mbappe sekali lagi menunjukkan kelasnya sebagai pemain kelas dunia.
Meski minim suplai bola, ia berhasil mencetak gol penyama kedudukan dengan sebuah penyelesaian akhir yang cerdik. Gol itu menjadi gol ke-10 baginya hanya dari delapan pertandingan musim ini.
Sayangnya, kecemerlangan Mbappe tidak cukup untuk menutupi kebobrokan rekan-rekannya. Ia seakan menjadi bintang yang berjuang sendirian di lini depan.
Xabi Alonso, Sang Nakhoda yang Patut Disalahkan?

Pada akhirnya, banyak jari akan menunjuk pada sang pelatih, Xabi Alonso. Ini adalah laga besar pertamanya di La Liga, dan ia membuat beberapa keputusan yang patut dipertanyakan.
Keputusannya untuk berjudi dengan memainkan Bellingham menjadi blunder terbesar. Langkah itu merusak keseimbangan tim dan membuat para pemainnya terlihat hilang arah di lapangan.
Kekalahan menyakitkan ini akan menempatkan Alonso di bawah sorotan tajam. Ia harus menerima sebagian besar kritik karena pertaruhan taktisnya yang terbukti salah besar.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 16 November 2025, 17:54
-
Update Klasemen Pembalap Moto3 2025
Otomotif 16 November 2025, 17:54
LATEST UPDATE
-
Profil Diogo Moreira, Juara Dunia Moto2 2025 yang Juga Bintang Baru Honda di MotoGP 2026
Otomotif 16 November 2025, 19:23
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 16 November 2025, 19:07
-
Update Klasemen Pembalap Moto2 2025
Otomotif 16 November 2025, 19:07
-
Klasemen Akhir Moto2 2025 Usai Seri Valencia di Ricardo Tormo
Otomotif 16 November 2025, 19:06
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 16 November 2025, 17:54
-
Update Klasemen Pembalap Moto3 2025
Otomotif 16 November 2025, 17:54
-
Klasemen Akhir Moto3 2025 Usai Seri Valencia di Ricardo Tormo
Otomotif 16 November 2025, 17:53
-
Menkeu Purbaya Dorong Penguatan Jurnalisme Bermutu dan Ajak Media Tetap Kritis
News 16 November 2025, 17:20
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01







