Analisis: Sergio Ramos dan Sihir Penalti Panenka
Richard Andreas | 26 Maret 2019 14:30
Bola.net - - Kapten Real Madrid dan timnas Spanyol, Sergio Ramos kian tersohor sebagai salah satu algojo penalti terbaik. Dia memiliki kepercayaan diri dan teknik yang dia perlukan untuk mengeksekusi si kulit bundar dari titik 10 meter.
Penalti Ramos bukan penalti biasa. Dia memang beberapa kali menendang penalti pada umumnya, ke kanan atau ke kiri gawang. Namun, keahlian Ramos terletak pada penalti Panenka.
Penalti jenis ini sedikit berbeda, terkesan nakal, dan sering membuat kiper kesal. Algojo menendang bola yang melambung pelan tepat di tengah gawang, alias men-chip bola.
Terakhir, Ramos menunjukkan kebolehannya ketika kembali mencetak gol penalti panenka dalam laga Spanyol vs Norwegia. Gol penalti itu hadir di menit ke-71 yang sekaligus menutup kemenangan Spanyol 2-1.
Bagaimana Ramos jadi jago menendang penalti? Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Kepergian Ronaldo
Kehebatan Ramos dimulai dari kepergian Cristiano Ronaldo. Semesta selalu mengisi kekosongan, dan Ramos adalah salah satu dorongan alam. Ketika Ronaldo pergi, berarti Ramos maju jadi penendang penalti utama Madrid.
Musim ini, untuk klub dan negaranya, Ramos sudah menendang 10 penalti dan semuanya sukses berbuah gol. Beberapa tembakan ke sisi kiri kiper, beberapa ke sisi kanan, tetapi paling banyak adalah penalti Panenka ke tengah gawang.
Kita sebagai penikmat sepak bola layar kaca mungkin meremehkan kiper. Kan cuma tendangan pelan yang melambung ke tengah gawang? Gitu aja kok sulit!
Namun, percayalah, saat penalti itu terjadi dalam pertandingan, ada banyak faktor yang membuat segalanya jadi lebih sulit.
Kesaksian Kiper
Kiper Norwegia yang baru-baru ini jadi saksi penalti Panenka ala Ramos, Runer Jarstein menjelaskan betapa sulitnya menghadapi Ramos.
Banyak kiper yang sudah paham bahwa Ramos doyan menendang Panenka, mereka sudah tahu itu. Namun, ketika Ramos mulai berlari menuju bola, keraguan merayapi benak mereka, dan salam sepersekian detik mereka mengubah keputusan awal untuk tetap berdiam di tengah.
"Ya, saya banyak berpikir sepanjang laga soal apa yang akan terjadi jika Spanyol mendapatkan penalti. Sepanjang siang saya berpikir soal apa yang harus saya perbuat. Saya sudah banyak melihat cara dia [Ramos] menendang penalti... saya bahkan mendengarkan saran teman-teman," buka Jarstein kepada ESPN.
"Jadi, saya memutuskan bahwa saya tetap akan berdiri diam di tengah, bahwa saya akan siap jika dia mencoba men-chip saya."
"Lalu, tepat sebelum dia menendang bola, karena suatu alasan tertentu saya berubah pikiran, dan saya meluncur ke kanan. Itu keputusan yang buruk," lanjutnya.
Insting Kiper
Hal yang sama juga pernah dialami kiper lain. Ketika anda melihat bagaimana Real Madrid mengalahkan Celta Vigo 4-2 pada November lalu, anda akan tahu bahwa kiper dan kapten Celta paham betul bagaimana perasaan Jarstein.
Kiper Celta, Sergo Alvarez berusaha tetap berdiri di tengah saat menghadapi penalti Ramos. Namun, lagi-lagi kiper lawan selalu berusaha bergerak ke samping. Pergerakan Alvarez tampak kaku, dia setengah berdiri, setengah condong ke kiri.
Terlepas dari sihir Ramos, bagaimanapun adalah insting otomatis seorang kiper untuk meluncur ke kedua sisi gawang. Mereka akan meluncur ke sisi kanan atau kiri. Kiper selalu memikirkan ruang kosong yang menganga di sisi kanan dan kiri mereka, jadi diam di tengah adalah gagasan yang ganjil bagi kiper mana pun.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 11:13 -
Real Madrid Membangun Kepercayaan Diri jelang El Clasico
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 06:00 -
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 05:58 -
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 05:54 -
Man of the Match Getafe vs Real Madrid: Kylian Mbappe
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 04:50
LATEST UPDATE
-
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04