Barcelona Racikan Hansi Flick: Tidak Terlalu Jago, tapi Suguhkan Sepak Bola Paling Menghibur!

Richard Andreas | 11 November 2025 17:42
Barcelona Racikan Hansi Flick: Tidak Terlalu Jago, tapi Suguhkan Sepak Bola Paling Menghibur!
Skuad Barcelona merayakan gol Lamine Yamal ke gawang Celta Vigo, Senin (10/11/2025). (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Bola.net - Barcelona bukan tim paling kuat di Eropa, tapi mereka jelas yang paling seru untuk ditonton. Kemenangan 4-2 atas Celta Vigo hanyalah satu episode dari musim yang sudah menghasilkan 66 gol dalam 14 pertandingan.

Setiap laga berubah menjadi drama berdurasi 90 menit, di mana kejeniusan dan kekacauan berjalan beriringan. Satu menit mereka menekan lawan dengan presisi luar biasa, menit berikutnya mereka bisa lengah dan kebobolan dengan cara konyol.

Advertisement

Yang menarik, di situlah pesonanya, permainan penuh risiko yang justru membuat penonton tak bisa beranjak. Hansi Flick menjadikan Blaugrana semacam teater sepak bola. Ada keberanian, improvisasi, dan sedikit kegilaan.

Tim ini lebih dari sekadar mesin pemburu kemenangan, mereka berani menyuguhkan permainan yang indah dipandang.

1 dari 3 halaman

Badai Kritik dari Para Legenda

Badai Kritik dari Para Legenda

Penyerang Barcelona, Robert Lewandowski, merayakan gol dalam pertandingan La Liga melawan Celta Vigo, Senin (10/11/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Namun, tak semua terpikat. Nama-nama besar seperti Didier Deschamps, Ruud Gullit, hingga Thierry Henry menyorot tajam sistem pertahanan tinggi yang diterapkan Flick.

Deschamps menyebutnya “menempatkan bek dalam situasi mustahil,” sementara Gullit menilainya “kamikaze.”

Henry, yang masih menyimpan rasa untuk mantan klubnya, bahkan mengaku frustrasi melihat Barcelona “terus membiarkan lawan berlari langsung ke gawang mereka.”

Flick menanggapi dengan tenang. “Saya tidak akan mengubah DNA Barcelona,” ujarnya pekan lalu. “Saya tidak ingin duduk dalam dan menang 1-0 lewat serangan balik.”

Dan faktanya, gaya ini sudah terbukti berhasil. Di musim pertamanya, Flick membawa tiga trofi pulang ke Camp Nou. Dalam 50 laga La Liga, Barcelona mencatat 37 kemenangan, 5 imbang, dan 8 kekalahan, dengan total 188 gol tercipta.

2 dari 3 halaman

Regenerasi dan Keberanian yang Tak Lazim

Regenerasi dan Keberanian yang Tak Lazim

Skuad Barcelona merayakan gol bunuh diri Club Brugge, Kamis (6/11/2025) (c) AP Photo/Geert Vanden Wijngaert

Lebih dari sekadar filosofi bermain, Flick juga menjaga warisan Barcelona lewat keberanian memberi ruang bagi pemain muda.

Musim ini, ia menurunkan empat debutan remaja: Jofre Torrents (18), Dro Fernandez (17), Toni Fernandez (17), dan Roony Bardghji (19). Mereka melengkapi generasi muda yang sudah lebih dulu dipercaya, Lamine Yamal, Balde, Cubarsi, Pedri, dan Fermin Lopez.

Flick tampaknya percaya bahwa masa depan dibangun bukan lewat kehati-hatian, tapi melalui kepercayaan. “Jika mereka cukup bagus, mereka sudah cukup umur,” begitu kira-kira prinsip yang ia jalankan.

Dalam konteks klub yang selalu memuja idealisme, langkah ini terasa lebih berani daripada sekadar menurunkan garis pertahanan tinggi. Dan meski sistem ini sering bocor, ada satu hal yang tak pernah bocor, yaitu karakter tim.

Barcelona-nya Flick hampir selalu bangkit dari tekanan, bahkan ketika permainan tampak kacau. Mereka bisa mengendalikan laga sepenuhnya, atau justru terpaksa bereaksi, tetapi hasil akhirnya hampir selalu menarik.

3 dari 3 halaman

Antara Kritik, Realitas, dan Hiburan

Para analis mungkin tak salah ketika mengingatkan bahwa permainan berisiko ini bisa berujung bencana. Namun, bagi banyak penonton, Flick justru mengembalikan sesuatu yang mulai hilang dari sepak bola modern, yaitu sensasi menonton pertandingan yang tak bisa diprediksi.

Musim lalu, kita melihatnya lewat laga-laga gila seperti kemenangan 5-4 di markas Benfica atau hasil 3-3 di kandang Inter Milan, pertandingan yang tak hanya diingat karena skor, tapi karena energi dan emosi yang ditinggalkannya.

Flick, entah disadari atau tidak, sedang menciptakan warisan baru: bukan tim yang sempurna, melainkan tim yang membuat orang ingin menonton sepak bola lagi.

Mungkin benar, Barcelona bukan yang terbaik di Eropa. Tapi di era di mana banyak tim bermain aman, mereka adalah yang paling berani.

LATEST UPDATE