El Clasico: Tiga Kunci yang Akan Menentukan Nasib Barcelona di Markas Real Madrid

Gia Yuda Pradana | 26 Oktober 2025 11:06
El Clasico: Tiga Kunci yang Akan Menentukan Nasib Barcelona di Markas Real Madrid
Pemain Barcelona merayakan gol Pedri pada laga pekan ke-9 La Liga 2025/2026 melawan Girona (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Pertemuan pertama Real Madrid dan Barcelona musim ini siap mengguncang Santiago Bernabeu. El Clasico kali ini datang dengan aroma ketegangan yang kental, karena keduanya sama-sama punya celah dan keunggulan yang bisa menjadi pembeda di lapangan.

Madrid datang dengan modal keunggulan posisi di klasemen La Liga, tetapi Barcelona membawa beban besar untuk memangkas jarak. Kemenangan akan membuat Blaugrana berbalik unggul satu poin, sedangkan kekalahan akan membuat Los Blancos melesat lima poin di puncak.

Advertisement

Kondisi ini menjadikan laga nanti bukan sekadar gengsi, melainkan juga pertaruhan momentum dalam perburuan gelar. Sebab di duel seperti ini, hasilnya sering kali lebih dari sekadar tiga poin—ia bisa membentuk arah musim.

Berikut tiga hal yang bisa menjadi penentu hasil El Clasico pertama musim 2025/2026.

1 dari 4 halaman

Barcelona: Ketajaman yang Harus Kembali

Barcelona: Ketajaman yang Harus Kembali

Winger Barcelona, Lamine Yamal (c) AP Photo/Joan Monfort

Musim lalu, pertemuan pertama di Bernabeu dimenangkan Barcelona berkat ketajaman luar biasa di depan gawang. Kala itu, Robert Lewandowski membuka pesta gol dengan tembakan jarak jauh di menit ke-54 yang tak mampu dihalau kiper Madrid.

Gol tersebut menjadi titik balik. Setelah itu, Barcelona tampil penuh percaya diri—dari sundulan presisi Lewandowski, tembakan tajam Lamine Yamal dari sudut sempit, hingga penyelesaian dingin Raphinha. Semua berawal dari keberanian mengeksekusi peluang sekecil apa pun.

Kini, hal serupa dibutuhkan kembali. Lini serang Barcelona memang tak seganas musim lalu, tetapi pertahanan Real Madrid juga sedang tidak sempurna. Celah itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Thibaut Courtois masih menjadi tembok utama Madrid, tampil luar biasa di laga-laga terakhir. Karena itu, para penyerang seperti Marcus Rashford, Lamine Yamal, dan Fermin Lopez harus tampil klinis. Mereka tak boleh membuang peluang sekecil apa pun jika ingin membawa pulang hasil positif dari Bernabeu.

2 dari 4 halaman

Rencana Alternatif di Lini Belakang Barcelona

Rencana Alternatif di Lini Belakang Barcelona

Pau Cubarsi dan Frenkie de Jong bereaksi setelah Isaac Romero mencetak gol kedua timnya dalam laga La Liga antara Sevilla dan Barcelona di Ramon Sanchez Pizjuan, 5 Oktober 2025 (c) AP Photo/Jose Breton

Masalah terbesar Barcelona musim ini ada di garis belakang. Taktik garis pertahanan tinggi yang musim lalu menjadi senjata ampuh kini mulai terbaca lawan. Sevilla dan PSG berhasil mengeksploitasi ruang di belakang bek Blaugrana, dan itu menjadi peringatan serius jelang menghadapi Real Madrid.

Dengan kecepatan Vinicius Junior dan Kylian Mbappe, risiko kebobolan lewat transisi cepat sangat besar. Oleh karena itu, pelatih Hansi Flick harus menyiapkan rencana alternatif. Ia memang absen di pinggir lapangan akibat skorsing, tetapi tanggung jawab menyiapkan strategi tetap di tangannya.

Pertama, Flick harus menentukan siapa yang menjadi pasangan Pau Cubarsi di jantung pertahanan. Ronald Araujo dan Eric Garcia sama-sama punya kelebihan tersendiri—Araujo unggul secara fisik dan duel udara, sementara Garcia lebih baik dalam distribusi bola.

Situasi di bek kanan juga belum pasti. Jules Kounde baru pulih dari cedera dan belum sepenuhnya bugar. Meski sudah kembali berlatih, Flick bisa saja menurunkannya dari bangku cadangan dan memilih opsi lain.

Keputusan tentang komposisi bek tengah dan kanan ini akan sangat menentukan. Sedikit saja salah kalkulasi, Madrid bisa memanfaatkannya untuk mencetak gol cepat dan menguasai laga sejak awal.

3 dari 4 halaman

Pedri dan De Jong: Poros Penentu di Tengah

Pedri dan De Jong: Poros Penentu di Tengah

Ronald Araujo dan Frenkie de Jong merayakan gol Barcelona ke gawang Girona pada laga pekan ke-9 La Liga 2025/2026 (c) AP Photo/Joan Monfort

Sementara banyak yang menyoroti lini depan dan belakang, kunci permainan Barcelona justru terletak di tengah. Duet Pedri dan Frenkie de Jong adalah nyawa tim dalam dua aspek penting: penguasaan bola dan tekanan tinggi saat kehilangan bola.

Ketika kedua elemen itu berjalan mulus, Barcelona terlihat tak terbendung. Contohnya adalah tiga puluh menit pertama melawan PSG di Liga Champions, saat juara bertahan Eropa itu nyaris tak menyentuh bola.

Namun, kelelahan dan cedera membuat keseimbangan itu goyah dalam beberapa pekan terakhir. Maka dari itu, El Clasico menjadi ujian besar bagi keduanya. Mereka harus tampil sempurna untuk menandingi trio gelandang Real Madrid—Federico Valverde, Jude Bellingham, dan Aurelien Tchouameni.

Jika Pedri dan De Jong mampu mendominasi, Barcelona bisa mengendalikan tempo dan memaksa Madrid bekerja ekstra keras untuk merebut bola. Sebaliknya, jika kalah di lini tengah, Blaugrana akan kesulitan keluar dari tekanan.

Pada akhirnya, pertandingan di Bernabeu ini akan lebih dari sekadar duel dua rival abadi. Ini akan menjadi ujian mental, taktik, dan efisiensi—dan mungkin, juga menjadi penentu arah perebutan gelar La Liga.

Sumber: Barca Universal

LATEST UPDATE