Jangan Terlalu Ribut, Biarkan Lamine Yamal Berkembang Seperti Messi dan Ronaldo!

Mendes: Kita Semua Pernah Berusia 18 Tahun

Jorge Mendes menilai situasi yang dihadapi Yamal seharusnya dipahami, bukan diperbesar. Dalam wawancara dengan Mundo Deportivo, ia menegaskan bahwa perhatian berlebihan justru dapat menghambat perkembangan sang pemain.

“Saya tidak mengerti semua keributan tentang Lamine Yamal. Kita semua pernah berusia 18 tahun dan masih muda,” ujarnya. “Seperti kata Presiden Laporta, yang harus dilakukan adalah mendukungnya dan membantunya sebisa mungkin, karena dia aset besar bagi klub.”

Agen asal Portugal itu juga mengakui tekanan besar yang kini dihadapi pemain muda tersebut. “Lamine adalah pemain yang dibicarakan seluruh dunia. Ada kesepakatan bahwa dia punya potensi besar, untuk sekarang dan masa depan,” lanjutnya.

Tekanan Nomor 10 dan Sorotan Dunia

Ekspresi pemain Barcelona, Lamine Yamal, pada laga pekan ke-9 La Liga 2025/2026 lawan Girona (c) AP Photo/Joan Monfort

Yamal kini mengenakan nomor 10 di Barcelona, warisan dari sosok legendaris seperti Lionel Messi dan Diego Maradona. Beban simbolis itu membuat setiap penampilan dan gerakannya menjadi perhatian publik dan media.

Mendes menilai tanggung jawab tersebut besar bagi pemain seusianya. “Ketika semua mata tertuju pada Anda, itu berarti tanggung jawab besar dan tekanan tinggi. Tapi dia menghadapinya dengan sangat baik,” katanya. “Yang terpenting adalah kita terus membantunya agar tetap fokus pada pekerjaannya.”

Ia menambahkan bahwa dukungan moral dan lingkungan positif akan membantu Yamal menyalurkan potensinya secara maksimal di level tertinggi.

Bicara Lewat Aksi di Lapangan

Mendes menegaskan bahwa cara terbaik untuk menghadapi kritik adalah dengan performa. “Hal terbaik yang dilakukan Lamine adalah membiarkan permainannya yang berbicara. Ia melakukannya dengan cara yang luar biasa, seperti yang kita lihat melawan Brugge,” ujarnya.

Dalam laga imbang 3-3 melawan Club Brugge di Liga Champions, Yamal menjadi motor kebangkitan Barcelona. Ia mencetak gol solo spektakuler dan berperan penting dalam dua gol lainnya, termasuk satu yang berujung pada gol bunuh diri Christos Tzolis.