Misteri Philippe Coutinho: Bagaimana Bisa Transfer Impian ke Barcelona Jadi Mimpi Buruk?
Richard Andreas | 10 Juni 2020 07:40
Bola.net - Philippe Coutinho jelas tidak menduga bahwa transfer impiannya ke Barcelona justru jadi awal mimpi buruk. Sekarang, mungkin yang tersisa hanya penyesalan.
"Saya tidak akan pergi [dari Liverpool] untuk klub mana pun, tapi Barcelona berbeda. Itu mimpi, tempat ajaib bagi saya."
Kalimat itulah yang dikatakan Coutinho pada Januari 2018 lalu usai menuntaskan transfer ke Blaugrana. Dia dicap pengkhianat oleh sebagian besar fans Liverpool, sebab karier Coutinho berkembang pesat dengan kostum merah.
Kini, dua setengah tahun berlalu, ucapan Coutinho justru berbalik menyerang dirinya. Mungkin mimpi yang dia maksud adalah mimpi buruk.
Mengutip Goal internasional, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Persimpangan Karier
Coutinho bakal menginjak usia 28 tahun akhir pekan ini, tapi kariernya justru tidak jelas. Dia sangat mungkin pindah ke klub baru lainnya musim panas nanti, tapi sekarang pilihannya terbatas.
Sebagian besar klub yang pernah menginginkan Coutinho sudah berubah pikiran. Barca mencoba memperbaiki karier Coutinho dengan meminjamkannya ke Bayern Munchen untuk musim 2019/20 ini, tapi rencana itu pun gagal total.
Coutinho gagal menemukan permainan terbaiknya kembali, justru kian terpuruk karena cedera. Sekarang klub-klub peminat Coutinho pun harus berpikir dua kali sebelum mengajukan tawaran.
Pemain Termahal
Coutinho merupakan pemain termahal dalam sejarah transfer Barcelona, nomor tiga termahal dalam catatan sepak bola. Dia adalah pemain yang diharapkan bisa menggantikan Neymar atau Andres Iniesta.
Sayangnya, level Coutinho jelas jauh di bawah dua pemain tersebut. Dia tidak berbuat banyak di Barca, justru tampak tersesat karena tidak bisa menemukan tempatnya di tim inti.
Coutinho tidak cukup gesit untuk bermain di sayap, tapi tidak cukup disiplin untuk mengisi lini tengah. Sekilas dia tampak seperti pemain yang cocok untuk Barca, tapi sebenarnya permainan Coutinho benar-benar berbeda.
Dia tidak banyak bermain, terlalu sering dicadangkan. Akhirnya, setelah 18 bulan bertahan di Camp Nou, Coutinho pun harus rela dipinjamkan.
Sudah Diperingatkan
Kegagalan Coutinho mungkin mengejutkan, tapi tidak bagi fans Liverpool. Sebelum menuntaskan transfer ke Barcelona, Coutinho pernah diperingkatkan langsung oleh Jurgen Klopp.
"Di sana [Barcelona], Anda hanya akan jadi pemain biasa. Di sini [Liverpool] Anda bisa jadi sesuatu yang lebih. Jika Anda bertahan, mereka bakal membangun patung Anda sebagai penghormatan," ujar Klopp.
Komentar Klopp jelas, tapi Coutinho mengabaikannya begitu saja. Kepergiannya dari Liverpool bahkan terkesan buruk karena menolak berlatih dan bermain pada beberapa bulan terakhir sebelum pergi.
Kembali Gagal
Nahas bagi Coutinho, kariernya di Barcelona berumur singkat. Bahkan dia terlibat konflik dengan publik Camp Nou, jelas bukan cara baik untuk mulai melangkah di klub baru.
Barca kehabisan cara selain meminjamkan atau menjual Coutinho. Opsi pertama dipilih, gelandang Brasil itu dipinjamkan ke Bayern. Harapan Barca hanya satu, yakni supaya Coutinho menemukan permainan terbaiknya lagi dan dengan demikian bisa dijual dengan harga tinggi.
Sayangnya, harapan sekadar harapan. Coutinho sudah lama tidak bermain karena cedera. Dahulu dia dipercaya karena masih bisa menunjukkan bakatnya, sekarang hanya tersisa keraguan.
Berikutnya Bagaimana?
Jadi, bagaimana langkah karier Coutinho berikutnya? Secara teknis, saat ini dia merupakan pemain Barcelona, tapi sepertinya tidak akan bertahan lama.
Barce bakal berusaha menjual Coutinho dengan harga terbaik untuk klub yang tepat. Ada beberapa peminat, termasuk klub-klub Premier League.
Kendati demikian, transfer berikutnya bakal jadi penegaskan kegagalan Coutinho. Dia pernah begitu hebat di Liverpool, sekarang hanyalah pemain biasa yang dibuang ke sana-sini.
Sumber: Goal
Baca ini juga ya!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37
LATEST UPDATE
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33 -
ASN Kini Didominasi Milenial dan Gen Z, Pemerintah Siapkan Jurus Baru Lewat 'Reformer Academy'
News 6 September 2025, 20:04 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24