Real Madrid: Alasan di Balik Penurunan Performa Dean Huijsen

Gia Yuda Pradana | 22 Desember 2025 21:08
Real Madrid: Alasan di Balik Penurunan Performa Dean Huijsen
Duel Dean Huijsen dan Djibril Sow dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Sevilla, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Real Madrid mengawali musim dengan ekspektasi besar terhadap Dean Huijsen, rekrutan musim panas yang datang membawa label mahal dan potensi jangka panjang. Akan tetapi, perjalanan bek muda itu di ibu kota Spanyol berjalan jauh dari kata mulus sejak pekan-pekan awal kompetisi.

Real Madrid menghadapi situasi yang kompleks ketika performa Huijsen mulai dipertanyakan publik dalam beberapa laga terakhir. Namun, laporan internal dan penilaian orang-orang terdekat sang pemain mengarah pada satu faktor utama yang luput dari perhatian, yakni kelelahan fisik yang menumpuk.

Advertisement

Real Madrid pun berada di antara tuntutan hasil instan dan kebutuhan melindungi pemain muda yang masih beradaptasi. Gambaran ini menjadi konteks penting untuk memahami penurunan performa yang dialami Huijsen sepanjang paruh musim.

1 dari 3 halaman

Beban Musim Pertama di Real Madrid yang Terlalu Berat

Beban Musim Pertama di Real Madrid yang Terlalu Berat

Selebrasi Jude Bellingham dkk. dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Sevilla, Minggu (21/12/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Huijsen menjalani tahun pertamanya di Real Madrid dengan tekanan besar setelah pindah dari Bournemouth senilai 50 juta poundsterling, atau sekitar Rp1 triliun. Di usia 20 tahun, ia langsung dihadapkan pada ritme kompetisi tinggi dan sistem taktik baru yang menuntut konsistensi.

Menurut laporan Guillermo Rai di The Athletic, pihak terdekat Huijsen menilai narasi publik belum menyentuh inti persoalan yang sebenarnya. Mereka melihat kondisi fisik sang pemain sudah terkuras setelah kalender pertandingan yang sangat padat.

Sepanjang 2025, Huijsen hampir menyentuh angka 50 pertandingan bersama klub dan tim nasional. Jumlah itu menjadi beban luar biasa bagi seorang bek muda yang masih menyesuaikan diri dengan level tertinggi sepak bola Eropa.

Situasi tersebut diperberat oleh tiga cedera otot yang memang tidak parah secara individual. Namun, setiap gangguan fisik memaksanya mengulang proses pemulihan, baik secara tubuh maupun mental.

Puncak tekanan terjadi saat laga La Liga/Liga Spanyol di Santiago Bernabeu melawan Sevilla. Dalam satu momen kehilangan fokus, Huijsen hampir membuat kesalahan fatal dan menerima reaksi negatif dari sebagian penonton.

2 dari 3 halaman

Waktu Istirahat yang Tak Bisa Ditawar

Waktu Istirahat yang Tak Bisa Ditawar

Para pemain Real Madrid berpose untuk foto tim sebelum laga La Liga Spanyol melawan Alaves, Senin, 15 Desember 2025. (c) AP Photo/Miguel Oses

Orang-orang terdekat Huijsen menilai banyak pihak belum sepenuhnya memahami dampak fisik dari musim yang dijalaninya. Bermain nyaris tanpa jeda di berbagai ajang membuatnya berada pada kondisi kelelahan ekstrem.

Mereka menegaskan bahwa Huijsen membutuhkan waktu untuk memulihkan tubuh dan menemukan kembali ritme bermain. Dalam pernyataan mereka, sang pemain harus “mengisi ulang baterai” agar dapat tampil stabil.

Kesempatan itu mulai terbuka karena skuad Real Madrid akan mendapatkan waktu libur hingga 29 Desember. Bagi Huijsen, jeda ini dinilai sebagai kebutuhan mendasar, bukan sekadar opsi rotasi.

Di internal klub, ada pemahaman bahwa kelelahan dan keterbatasan kedalaman skuad berperan besar dalam kesulitan tim belakangan ini. Jika ingin stabil pada 2026, menjaga kondisi pemain seperti Huijsen akan sama pentingnya dengan penyesuaian taktik apa pun.

Sumber: The Athletic, Madrid Universal

LATEST UPDATE