5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia atas Vietnam: Menang Sih, Tapi PR-nya Masih Banyak!
Serafin Unus Pasi | 22 Maret 2024 00:10
Bola.net - Timnas Indonesia baru saja menggelar pertandingan ketiga grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dari laga ini ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh Skuat Garuda.
Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu mempertemukan Timnas Indonesia melawan Vietnam. Di pertandingan ini, Skuat Garuda mampu mengalahkan tim tamu dengan skor tipis 1-0.
Gol kemenangan Indonesia di laga ini dicetak oleh pemain pengganti, Egy Maulana Vikri di babak kedua. Alhasil Skuat Garuda bisa meraih tiga poin di laga ini.
Meski menang, ada beberapa catatan terkait performa Skuat Garuda di laga ini sebagai modal untuk melakoni laga tandang ke markas Vietnam di pekan depan. Apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sulit Kembangkan Permainan

Problem pertama Timnas Indonesia di laga melawan Vietnam ini adalah lini tengah Indonesia sempat kesulitan untuk mengembangkan permainan, terutama di babak pertama.
Para gelandang Indonesia sempat keteteran saat mendapatkan tekanan dari timnas Vietnam. Alhasil aliran bola ke lini serang Indonesia kurang oke di laga ini.
Sehingga di babak pertama Indonesia jarang menebar ancaman ke gawang Vietnam di babak pertama. Beruntung di babak kedua permainan Indonesia jauh lebih baik.
Aspek ini perlu diperbaiki Shin Tae-yong agar skuat Indonesia bisa tampil maksimal di laga berikutnya.
Kendalikan Emosi dan Lebih Disiplin

Catatan kedua untuk Timnas Indonesia adalah timnas Indonesia perlu mengendalikan emosi dan lebih disiplin.
Semenjak mendekati akhir babak pertama, tensi pertandingan mulai naik. Tekel-tekel bertebaran dari kedua tim, di mana Indonesia tercatat membuat 15 pelanggaran di laga ini, sementara Vietnam tercatat membuat 12 pelanggaran.
Dari 15 pelanggaran itu, Indonesia mendapatkan empat kartu kuning, sementara Vietnam hanya mendapatkan satu kartu kuning saja. Indonesia memang layak mendapatkan kartu kuning yang cukup banyak, karena pelanggaran-pelanggaran yang dibuat Indonesia kebanyakan tidak cermat dan berbahaya.
Inilah pentingnya Timnas Indonesia untuk bisa mengendalikan emosi dan tidak terpancing permainan keras lawan. Karena salah-salah, ini bisa merugikan Indonesia.
Lini Pertahanan Super Solid

Tidak semua catatan untuk Timnas Indonesia ini bernada negatif. Ada beberapa hal yang perlu kita apresiasi, salah satunya adalah solidnya performa lini pertahanan Skuat Garuda.
Di laga ini, Shin Tae-yong tidak bisa memainkan Jordi Amat dan Elkan Baggott yang mengalami cedera. Alhasil Ia memasang Jay Idzes dan Justin Hubner untuk menemani Rizky Ridho di jantung pertahanan Indonesia.
Meski baru pertama kali turun bersama di laga ini, trio bek tengah Indonesia ini tampil apik. Ada koordinasi dan komunikasi yang bagus, sehingga serangan-serangan Vietnam minim yang jadi ancaman untuk gawang Indonesia di laga ini.
Egy, The Right Man on The Right Place

Pujian berikutnya perlu kita berikan kepada sosok Egy Maulana Vikri. Sang winger sukses jadi pembeda di laga ini.
Masuk sebagai pemain pengganti di jeda pertandingan, Egy sukses membuat lini serang Indonesia lebih hidup. Ia kerap melakukan penetrasi yang membuat bek-bek Vietnam keteteran.
Puncak performanya adalah ia mampu mencetak gol kemenangan Indonesia di laga ini. Selain itu ia juga nyaris menggandakan keunggulan Indonesia di akhir babak kedua.
Duel Lemparan ke Dalam

Satu hal yang menarik dari laga ini adalah Vietnam melakukan 'copas' strategi lemparan ke dalam Indonesia.
Ya, Indonesia di era Shin Tae-yong dikenal dengan strategi lemparan ke dalam panjang yang biasaya dieksekusi oleh Pratama Arhan. Namun di laga ini terutama di babak pertama, Vietnam mencoba meniru strategi itu dengan melakukan banyak melakukan lemparan ke dalam yang panjang.
Memang di laga ini, Vietnam belum sempurna dalam meniru strategi Indonesia ini. Di sisi lain, gol kemenangan Indonesia di laga ini lahir dari skema lemparan ke dalam itu.
Meski begitu, Shin Tae-yong wajib waspada dan perlu mempersiapkan timnya agar tidak kebobolan dari skema lemparan ke dalam yang selama ini jadi andalan Indonesia.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56





