5 PR Timnas Indonesia Usai Ditahan Imbang Tanzania: Penyelesaian Akhir dan Celah di Sisi Kanan
Richard Andreas | 2 Juni 2024 19:13
Bola.net - Timnas Indonesia ditahan imbang tanpa gol (0-0) oleh tim tamu Timnas Tanzania. Kedua tim bertemu dalam laga uji coba internasional, Minggu 2 Juni 2024, di Stadion Madya, Jakarta.
Pertandingan ini disebut training match, kesempatan untuk skuad Shin Tae-yong memanaskan mesin jelang menghadapi dua laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sesuai prediksi, pertandingan ini digunakan untuk mengukur kondisi dan performa para pemain. Total 21 pemain Timnas Indonesia turun bergantian, menghadapi Tanzania yang jelas bukan lawan enteng.
Thom Haye dkk. sudah bermain ofensif, sayangnya tidak ada gol dalam 90 menit duel sengit di lapangan. Timnas Indonesia lebih dominan, tapi kesulitan menuntaskan peluang di muka gawang lawan.
Skor imbang 0-0 tidak berarti apa pun bagi kedua tim. Laga ini tidak termasuk kalender resmi FIFA. Biar begitu, skuad Garuda mendapatkan kesempatan untuk membangun ritme tim.
Paling tidak, ada lima hal penting yang bisa dipetik Shin Tae-yong dan para pemain dari laga uji coba kali ini. Apa saja?
1. Penyelesaian akhir

Satu hal yang jadi PR Timnas Indonesia adalah penyelesaian akhir. Di laga kontra Tanzania, Marselino dkk. sebenarnya tampil lebih ofensif, tapi tidak bisa mencetak gol.
Pertahanan Tanzania sendiri cukup bagus, tapi tidak sampai berada di level top. Karena itu, sedikit disayangkan bahwa timnas tidak bisa mencetak gol di pertandingan tadi
Penyelesaian akhir ini harusnya jadi PR utama Shin Tae-yong untuk menghadapi laga-laga berikutnya. Timnas Indonesia bisa mengepung lawan, tapi lantas dominasi itu tidak membuahkan hasil.
2. Celah di posisi Walsh-Asnawi
Timnas Indonesia bermain dengan formasi 3-4-3 di laga ini. Di sisi kanan, Sandy Walsh bermain sebagai bek-tengah-kanan, lalu di depannya ada Asnawi Mangkualam yang turun sebagai wing-back.
Kombinasi dua pemain ini sangat bagus dalam membuka serangan. Walsh dan Asnawi beberapa kali membuat pertahanan Tanzania kerepotan.
Masalahnya ada di fase bertahan, khususnya saat menghadapi serangan balik. Walsh dan Asnawi sering terlambat turun, alhasil sisi kanan pertahanan Indonesia jadi celah yang sering digempur tim lawan.
3. Rawan kena serangan balik

PR berikutnya untuk Timnas Indonesia adalah ketika para pemain mendapatkan kesempatan untuk tampil dominan. Dalam situasi ini, tim akan bermain menghadapi lawan yang lebih banyak bertahan.
Lawan Tanzania tadi, Indonesia lebih banyak menyerang, tapi karena penyelesaian akhir yang kurang maksimal, tim justru tampak kesulitan. Bahkan beberapa kali timnas kelimpungan menghadapi serangan balik lawan, untung tidak sampai gol.
Situasi semacam ini akan terus terjadi di pertandingan. Ketika timnas bermain dominan, lawan tim bertahan, para pemain harus lebih berhati-hati menghadapi serangan balik cepat lawan.
4. Bola-bola atas kurang maksimal
Penyelesaian akhir yang tidak maksimal mendorong para pemain untuk mencoba berbagai cara, termasuk bola-bola atas. Padahal, secara fisik timnas masih kalah dari pemain-pemain Tanzania.
Sepanjang laga, umpan-umpan lambung tim Garuda tidak banyak yang berbahaya. Memang ada satu-dua umpan lambung yang tembus, tapi tetap tidak bisa jadi gol.
Nanti, ketika menghadapi Irak di laga sebenarnya, bola-bola atas harus diperhatikan. Andai kalah dalam duel langsung, timnas bisa mengincar second-ball.
5. Kedalaman skuad merata

Meski gagal menang, ada satu hal positif yang bisa dipetik dari pertandingan kali ini, yaitu bahwa skuad Timnas Indonesia sekarang patut diacungi jempol.
Kedalaman skuad sekarang lebih merata, starting XI dan pemain pengganti sama baiknya. Terbukti, ketika pelatih Shin membuat banyak pergantian pemain di babak kedua, ritme permainan tim tidak terganggu.
Harusnya hal ini jadi modal positif menyambut laga Kualifiikasi Piala Dunia 2026 dan laga-laga lainnya di bawah agenda resmi FIFA. Timnas tampak semakin matang.
Susunan pemain
INDONESIA (3-4-3): Ernando; Ridho, Amat, Walsh; Pattynama, Haye, Jenner, Mangkualam; Marselino, Struick, Oratmangoen
Subs: Arhan, Ferarri, Kambuaya, Satryo, Hubner, Risaldi, Yakob, Egy, Dimas, Nathan, Nadeo
Pelatih: Shin Tae-yong
TANZANIA (4-5-1): Salim; Mohamed, Issa, Lawi, Van den Bos; M'Mombwa, Kagoma, ABraham, Mkami, Balua; W. Junior
Subs: Kawawa, Josiah, Makame, Ahmada, Geoffrey, Habibu, Starkie
Pelatih: Hamed Suleiman
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28
-
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04
-
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51
-
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
-
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27
-
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16
-
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08
-
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01
-
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27
-
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04













