Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Aga Deta | 22 Maret 2025 22:19
Bola.net - Timnas Indonesia harus mengevaluasi kelemahan setelah kalah 1-5 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertahanan menjadi titik lemah yang butuh perbaikan segera.
Banyak pemain baru bergabung dengan skuad hanya beberapa hari sebelum pertandingan, sehingga koordinasi dan pemahaman antar pemain belum maksimal. Terlebih, kondisi para pemain juga diragukan kebugarannya lantaran mayoritas terbang dari Eropa ke Australia.
"Bukan faktor susunan pemain, atau siapa harus dipasang dengan siapa. Tetapi saya lihat beberapa faktor. Pertama, Timnas Indonesia over confidence," kata Raja Isa kepada Bola.com.
Faktor kelelahan juga jadi penyebab kekalahan menyakitkan dari tuan rumah Australia. "Mungkin secara tidak langsung stamina memengaruhi anak asuh Patrick Kluivert."
Nah, menjamu Bahrain di Jakarta nanti, Patrick Kluivert dan jajaran pelatih punya tugas berat, baik teknis maupun non-teknis. Meningkatkan kepercayaan diri dan memantapkan chemistry antarpemain juga semestinya sudah diwaspadai.
Terkhusus di lini belakang, bagaimana seharusnya Timnas Indonesia merespons kekalahan dari Australia agar bisa mengalahkan Bahrain? Berikut ini ulasannya.
Koordinasi di Lini Belakang

Kekalahan dari Australia menunjukkan bahwa kurangnya koordinasi antar pemain belakang menjadi salah satu penyebab utama kebobolan gol. Pemain belakang sering kali terlambat bereaksi dan tidak antisipatif terhadap serangan lawan.
Meningkatkan latihan koordinasi dan komunikasi antar pemain belakang untuk memperkuat lini pertahanan. "Saya lihat hampir semua kebobolan gol karena kurangnya koordinasi pemain belakang," kata Aji Santoso dinukil dari Tempo.
"Mereka tak melihat ada striker lawan yang lari di belakang dia. Pemain bek kiri kita juga jaraknya terlalu jauh sehingga terlambat menghalau serangan," ujarnya lagi menambahkan.
Pertimbangkan Strategi High Defensive Line

Strategi high defensive line yang diterapkan Timnas Indonesia saat melawan Australia terbukti tidak efektif karena sering kali meninggalkan ruang kosong di belakang.
Menggunakan strategi pertahanan yang lebih fleksibel, seperti mid block, untuk mengurangi risiko kebobolan gol dan memberikan ruang bagi pemain untuk bereaksi lebih cepat.
"Keputusan Patrick Kluivert untuk memperkenalkan open play atau attack atau total football, sebenarnya tidak salah, tetapi persiapannya ini terlalu mepet. Seharusnya Kluivert atau Alex Pastoor sudah harus menganalisis ini," kata Raja Isa.
Formasi yang Tepat dan Familier

Empat bek diterapkan Patrick Kluivert saat menghadapi Australia. Akan tetapi, ada anomali di lini belakang, yakni ketika Calvin Verdonk dimainkan sebagai bek tengah saat bertahan.
Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Jay Idzes adalah tiga pemain yang secara alami bermain sebagai bek tengah. Diks memang bisa berperan sebagai full back kanan dan bahkan gelandang bertahan, namun ketika menempatkan Verdonk sebagai bek tengah, yang berubah menjadi full back kiri saat menyerang, agaknya membuat pola Timnas Indonesia tak benar-benar terlihat.
Menggunakan formasi 3-4-3 atau 5-4-1 saat bertahan bisa memberikan kekuatan tambahan di lini belakang. Yang terpenting adalah, penggunaan formasi yang lebih sesuai dengan kekuatan tim dan lawan, serta fleksibel dalam mengubah strategi sesuai dengan situasi pertandingan.
Pemilihan Pemain

Setelah satu pertandingan, Patrick Kluivert sewajarnya sudah bisa menemukan apa yang salah, termasuk pemilihan pemain. Ada beberapa pemain yang sebaiknya memulai laga dari bangku cadangan.
Sejumlah pemain seperti Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick bisa dipertimbangkan untuk diparkir lebih dulu. Eliano Reijnders dan Rizky Ridho bermain cukup efektif dan lugas, sehingga Patrick Kluivert bisa mempertimbangkan keduanya.
Di posisi penjaga gawang, tidak ada yang meragukan kualitas Marteen Paes. Akan tetapi, tiada salahnya juga memberikan kesempatan kepada Emil Audero. Ingat, pengalaman kiper Palermo di Liga Italia sangat 'mewah', sehingga ia dipercaya bisa mengatasi tekanan pada pertandingan melawan Bahrain.
Disadur dari: Bola.com/Gregah Nurikhsani
Published: 22/03/2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 09:01
-
SEA Games 2025: Sumardji Dorong Timnas Indonesia U-22 Tampil All Out Lawan Filipina
Tim Nasional 7 Desember 2025, 23:56
LATEST UPDATE
-
Undian FA Cup Putaran Ketiga: Ini Lawan Liverpool, Man United, dan Arsenal
Liga Inggris 9 Desember 2025, 03:22
-
Nonton Live Streaming Wolves vs Man United di SCTV - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 8 Desember 2025, 23:57
-
Jadwal AC Milan di Serie A Hari Ini, Selasa 9 Desember 2025: Tandang ke Torino
Liga Italia 8 Desember 2025, 22:47
-
Man of the Match Filipina U-22 vs Indonesia U-22: Otu Abang Banatao
Asia 8 Desember 2025, 20:50
-
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Sepak Bola Putra SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 20:45
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









