Cahya Supriadi: Dari Sebuah Kampung di Karawang ke Bawah Mistar Timnas Indonesia
Gia Yuda Pradana | 14 Juli 2025 17:27
Bola.net - Jelang bergulirnya Piala AFF U-23 2025, perhatian tertuju pada deretan pemain muda yang siap membawa nama Indonesia berbicara banyak. Salah satu nama yang mencuat adalah Cahya Supriadi, kiper andalan Timnas Indonesia U-23. Ketangguhan dan konsistensinya membuat Cahya layak dianggap sebagai salah satu pemain kunci skuad Garuda Muda.
Turnamen ini bukan hanya soal hasil akhir bagi Cahya, tapi juga tentang pembuktian diri. Ia datang bukan sekadar melengkapi tim, melainkan membawa ambisi besar untuk menjaga kehormatan gawang Indonesia. Posisinya sebagai kiper utama memberi beban, sekaligus kesempatan emas untuk terus menunjukkan kualitasnya.
Perjalanan Cahya menuju turnamen ini bukanlah cerita instan. Ia membangun semuanya dari bawah, dengan cerita yang sarat makna dan semangat. Dari kampung kecil di Karawang, Cahya kini menjadi nama yang diandalkan dalam misi besar membawa Indonesia bersinar di Asia Tenggara.
Berawal dari Tangisan Seorang Anak Kecil

Tak banyak yang tahu, perjalanan Cahya di sepak bola bermula dari rasa kecewa seorang anak kecil yang tak diajak bermain bola. Tangisan itu menjadi titik balik, saat sang kakak mengambil keputusan besar, yaitu mendaftarkan Cahya ke Sekolah Sepak Bola Tunas Pupuk Kujang di Cikampek.
“Melihat saya seperti itu, kakak saya langsung mendaftarkan saya ke SSB,” kenang Cahya, dikutip dari Kita Garuda. Keputusan sederhana itu kini menjadi salah satu titik awal yang mengubah hidupnya. Dari seorang bocah yang tak diajak bermain, Cahya berubah menjadi pemain yang kini disorot nasional.
Sosok sang kakak punya peran sangat besar dalam perjalanan hidup Cahya. Meski kini telah tiada, kehadirannya masih begitu terasa. “Beliau sudah meninggal, tapi inspirasinya masih membekas. Saya sering melihat dia jatuh bangun di lapangan. Dari situ saya mulai sadar bahwa sepak bola bukan cuma permainan, tapi juga bisa jadi tanggung jawab dan masa depan,” ujarnya.
Merintis Jalan Menuju Panggung Nasional

Cahya kemudian melangkah ke Jakarta di usia 13 tahun, bergabung dengan Ragunan Soccer School. Keputusan ini menjadi lompatan besar bagi anak daerah seperti dirinya. Di lingkungan baru itu, Cahya mulai terasah melalui ajang-ajang seperti Liga TopSkor dan Liga Kompas.
Dari sana, bakat Cahya terus berkembang. Ia mulai dikenal sebagai kiper muda dengan refleks tajam dan keberanian tinggi. Ketangguhannya membawa dia ke Persija Jakarta, klub besar yang menjadi batu loncatan penting dalam karier profesionalnya.
Lebih istimewa lagi, di Persija ia bisa berlatih dan bersaing langsung dengan sang idola, Andritany Ardhiyasa. “Itu mimpi yang jadi kenyataan. Saya sering nonton dia sejak kecil. Bisa satu tim dan bersaing dengannya jadi salah satu pencapaian besar buat saya,” kata Cahya dengan bangga.
Mencicipi Ketatnya Kompetisi Internasional

Nama Cahya kemudian masuk radar Timnas kelompok usia. Bersama Timnas U-20, ia tampil di Toulon Tournament 2022 di Prancis—ajang yang mempertemukan Indonesia dengan tim-tim tangguh dunia. Cahya mendapat pengalaman penting yang terus membentuk karakternya sebagai pemain.
“Itu pengalaman luar biasa yang sulit saya lupakan. Kami mendapat pelajaran berharga dari pertandingan melawan negara-negara besar,” tuturnya. Ia juga sempat membela Indonesia di Piala AFF U-19 2022 dan menunjukkan penampilan solid meski tekanan besar selalu mengiringi.
Kini, Cahya menjadi bagian dari PSIM Yogyakarta, klub Liga 2 yang sedang bersiap promosi ke Liga 1. Ia tetap konsisten menjaga performa, bahkan tampil sebagai salah satu pemain yang paling menonjol di tim. Penampilannya membuat pelatih Timnas U-23 memanggilnya untuk ikut TC jelang Piala AFF U-23 2025.
Target yang Jelas: Menjadi Andalan Timnas Senior

Meski sudah merasakan banyak panggung, Cahya belum puas. Misinya jelas, yakni Timnas senior. Ia percaya, kesempatan akan datang jika ia terus bekerja keras dan menunjukkan progres nyata dalam setiap pertandingan.
“Saya ingin terus dipercaya di Timnas, baik di level muda maupun senior. Itu target saya, terus berproses, berkembang, dan memberikan yang terbaik untuk negara ini,” ujarnya tegas.
Dengan semangat yang tak luntur dan dedikasi yang terus menyala, Cahya Supriadi kini siap berdiri tegak sebagai garda terakhir Garuda Muda. Dari kampung kecil di Karawang hingga siap menjaga gawang Indonesia di Piala AFF U-23 2025, kisah Cahya adalah bukti bahwa mimpi besar bisa berawal dari langkah kecil.
Sumber: Kita Garuda
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Piala AFF-U23 2025
- Daftar Pemain dan Nomor Punggung Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-23 2025: Hokky Caraka dan Kakang Pakai Nomor Unik!
- Tenang Hadapi Tekanan, Timnas Malaysia U-23 Siap Tempur di Kandang Indonesia
- Bedah Sumber Gol Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025: Hokky Caraka Jadi Andalan Garuda Muda?
- Data dan Fakta Menarik: Rekor Timnas U‑23 di Piala AFF Hingga 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Filipina di RCTI - SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 16:55
LATEST UPDATE
-
Real Madrid vs Man City: Laga Penentu Nasib Xabi Alonso?
Liga Spanyol 9 Desember 2025, 04:50
-
Torino vs Milan: Comeback Spektakuler Antar Rossoneri Naik ke Puncak
Liga Italia 9 Desember 2025, 04:46
-
Maju Membela Hansi Flick: Barcelona Masih di Jalur yang Benar!
Liga Spanyol 9 Desember 2025, 04:22
-
Undian FA Cup Putaran Ketiga: Ini Lawan Liverpool, Man United, dan Arsenal
Liga Inggris 9 Desember 2025, 03:22
-
Nonton Live Streaming Wolves vs Man United di SCTV - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 8 Desember 2025, 23:57
-
Jadwal AC Milan di Serie A Hari Ini, Selasa 9 Desember 2025: Tandang ke Torino
Liga Italia 8 Desember 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26










