Jelang Final Indonesia vs Vietnam, Pengamat Ingatkan AFF: Jangan Ulangi Kontroversi 2023!

Editor Bolanet | 28 Juli 2025 16:45
Jelang Final Indonesia vs Vietnam, Pengamat Ingatkan AFF: Jangan Ulangi Kontroversi 2023!
Timnas Indonesia U-23 saat melawan Malaysia U-23 di Piala AFF U-23 2025. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Jelang laga final Piala AFF U-23 2025, pengamat sepak bola nasional, Ronny Pangemanan, memberikan peringatan keras kepada AFF. Ia menuntut agar duel antara Timnas Indonesia U-23 dan Vietnam berjalan adil dan bebas dari kontroversi wasit.

Peringatan ini ia sampaikan berkaca dari pengalaman pahit di final edisi 2023. Saat itu, Indonesia merasa sangat dirugikan oleh sejumlah keputusan wasit yang dianggap berat sebelah dan kontroversial.

Advertisement

Partai puncak yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk membalas dendam. Garuda Muda juga berpeluang besar untuk meraih gelar kedua mereka di ajang ini.

Ropan, sapaan akrab Ronny Pangemanan, tidak hanya menyoroti kinerja wasit. Ia juga memberikan masukan strategis bagi pelatih Gerard Vanenburg agar bisa mengatasi permainan keras khas Vietnam.

1 dari 3 halaman

Memori Pahit Final AFF 2023

Ronny Pangemanan mengingatkan kembali memori buruk saat Indonesia takluk dari Vietnam di final dua tahun lalu. Menurutnya, kekalahan Garuda Muda saat itu sedikit banyak dinodai oleh kinerja wasit yang sangat buruk.

Ia menyoroti beberapa insiden spesifik yang sangat merugikan Timnas Indonesia. Salah satunya adalah permainan kasar para pemain Vietnam yang seolah dibiarkan begitu saja oleh wasit Hiroki Kasahara asal Jepang.

"Kita semua masih ingat bagaimana Haykal Alhafiz disikut pemain Vietnam, Nguyen Hong Phuc, tanpa ada peringatan dari wasit. Belum lagi momen ketika Jean Kelly Sroyer dianggap offside padahal dari tayangan ulang, jelas ia dalam posisi onside," kata Ropan, Minggu (27/7/2025).

2 dari 3 halaman

Tuntutan untuk Final yang Adil

Berkaca dari pengalaman menyakitkan tersebut, Ropan mendesak AFF agar lebih cermat dalam menunjuk perangkat pertandingan. Ia berharap final kali ini benar-benar berjalan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Menurutnya, laga puncak ini bukan hanya tentang siapa yang akan keluar sebagai juara. Laga ini juga menjadi pertaruhan besar bagi kepercayaan publik terhadap keadilan dan fairness sepak bola di kawasan Asia Tenggara.

"Final bukan sekadar pertandingan penentuan kedua tim, tetapi juga pertaruhan kepercayaan publik terhadap fairness sepak bola di kawasan ASEAN. Kita ingin pertandingan yang adil, bukan pertandingan yang menyisakan rasa frustrasi," tukasnya.

3 dari 3 halaman

Kunci Taktis Meredam Vietnam

Selain menyoroti wasit, Ropan juga memberikan pandangannya dari sisi teknis permainan. Ia menyarankan pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerard Vanenburg, untuk sangat jeli dalam memilih susunan pemain utama.

Ia menekankan bahwa untuk melawan Vietnam bukan hanya butuh kesiapan fisik dan strategi, tetapi juga kekuatan mental. Para pemain harus siap sejak awal untuk mengimbangi permainan keras yang sudah menjadi ciri khas sang lawan.

"Benar yang dibilang Ketum PSSI, agar layani bermain keras dengan Vietnam. Keras ya, bukan kasar. Psikologis harus dimenangkan Timnas sejak awal dengan siap mengimbangi permainan keras Vietnam," pungkasnya.

LATEST UPDATE