Jordi Cruyff: Dari Legenda Keluarga ke Penasihat Teknis Timnas Indonesia
Richard Andreas | 26 Februari 2025 18:45
Bola.net - Jordi Cruyff adalah sosok yang dikenal luas dalam dunia sepak bola, baik sebagai mantan pemain maupun pelatih. Lahir pada 9 Februari 1974 di Amsterdam, Belanda, ia adalah putra dari legenda sepak bola Johan Cruyff.
Dengan latar belakang keluarga yang kaya akan pengalaman sepak bola, Jordi melanjutkan jejak sang ayah dan mengukir namanya di dunia sepak bola internasional.
Karier sepak bola Jordi dimulai di akademi Ajax Amsterdam sebelum beralih ke akademi Barcelona. Ia memulai debut profesionalnya di Barcelona B pada tahun 1992, sebelum akhirnya bergabung dengan tim utama Barcelona pada tahun 1994.
Kariernya terus melesat saat ia bermain untuk klub-klub besar seperti Manchester United dan Alaves, serta membela Timnas Belanda.
Setelah pensiun dari dunia pemain pada tahun 2010, Jordi Cruyff tidak meninggalkan sepak bola. Ia beralih ke dunia manajemen dan pelatihan.
Terbaru, Jordi Cruyff mengambil peran sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia, di mana ia diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam pengembangan sepak bola di tanah air.
Perjalanan Karier Sebagai Pemain
Jordi Cruyff memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam, tempat di mana ia mengasah bakatnya selama tujuh tahun. Setelah itu, ia melanjutkan pelatihan di akademi Barcelona dan berhasil debut bersama Barcelona B pada tahun 1992.
Pada tahun 1994, ia mendapatkan kesempatan untuk bermain di tim utama Barcelona. Meskipun harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat, Jordi menunjukkan kemampuan yang mengesankan dan menjadi bagian dari tim yang meraih kesuksesan.
Selama kariernya, Jordi juga bermain untuk klub-klub besar lainnya seperti Manchester United, di mana ia memenangkan gelar Liga Inggris pada tahun 1997. Ia juga memiliki pengalaman membela Timnas Belanda dengan sembilan caps dan satu gol, serta berpartisipasi dalam Piala Eropa 1996.
Karier Pelatih dan Manajerial
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Jordi Cruyff beralih ke dunia manajerial. Ia memulai kariernya sebagai asisten pelatih di Valletta sebelum menjabat sebagai pelatih di beberapa klub, termasuk Maccabi Tel Aviv dan Chongqing Dangdai Lifan.
Pengalamannya sebagai pelatih semakin meluas ketika ia menjadi pelatih Tim Nasional Ekuador. Jordi juga sempat menjabat sebagai direktur olahraga di Barcelona, di mana ia menerapkan pengalaman dan pengetahuannya dalam pengembangan tim.
Pada tahun 2025, Jordi Cruyff resmi bergabung dengan PSSI sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia. Penunjukan ini bertujuan untuk meningkatkan metodologi pelatihan dan performa tim di semua level usia.
Peran Sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia
Dalam perannya sebagai penasihat teknis, Jordi Cruyff bertanggung jawab memberikan arahan kepada pelatih Timnas Indonesia. Ia berfokus pada aspek teknis dan pengembangan metodologi pelatihan yang lebih baik untuk meningkatkan standar sepak bola di Indonesia.
Jordi diharapkan dapat membantu pelatih dalam merumuskan strategi yang efektif dan meningkatkan kualitas permainan tim. Dengan pengalaman di klub-klub besar dan pengalamannya sebagai pemain, ia memiliki wawasan yang berharga untuk dibagikan kepada tim.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa penunjukan Jordi Cruyff merupakan langkah penting dalam pengembangan sepak bola Indonesia. Dengan dukungan dan pengalaman Jordi, diharapkan Timnas Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih baik di tingkat internasional.
Warisan Keluarga dan Dampak Positif
Jordi Cruyff tumbuh dalam atmosfer sepak bola yang kental berkat warisan ayahnya, Johan Cruyff. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari sang ayah menjadi bekal penting dalam perjalanan kariernya.
Ia tidak hanya mewarisi keterampilan bermain, tetapi juga filosofi dan strategi yang diterapkan oleh Johan. Hal ini membentuk cara pandangnya terhadap permainan dan kepemimpinan dalam tim.
Dengan latar belakang yang kuat dan pengalaman luas di dunia sepak bola, Jordi Cruyff diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Keberadaannya sebagai penasihat teknis diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam kualitas permainan timnas.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kairat Almaty vs Pafos: Berburu Sejarah Kemenangan Pertama di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 09:43 -
Jurgen Klopp Tak Menutup Pintu untuk Kembali Latih Liverpool
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 00:16
LATEST UPDATE
-
Tak Kunjung Cetak Banyak Gol, Arsenal Dinilai Kemahalan Beli Gyokeres, Setuju Nggak?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:41 -
Pesan Carragher pada Liverpool: Jangan Sampai Arsenal Juara!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:28 -
Ribuan Pelari Bakal Ikuti Lomba dengan Rute Mengelilingi Stasiun LRT Jabodetabek
News 21 Oktober 2025, 10:06 -
Saksikan Live Streaming Anugerah Liputan6 2025: Berdaya, Berdampak, Berkelanjutan
Lain Lain 21 Oktober 2025, 10:00 -
Kairat Almaty vs Pafos: Berburu Sejarah Kemenangan Pertama di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 09:43 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:37 -
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:37
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32