Mantan Bek Timnas Indonesia Angkat Bicara: PSSI Jangan Gegabah Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026

Ari Prayoga | 17 Desember 2025 11:28
Mantan Bek Timnas Indonesia Angkat Bicara: PSSI Jangan Gegabah Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia berpose bersama suporter Garuda usai laga melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Mantan pilar pertahanan Timnas Indonesia, Charis Yulianto, mengungkapkan rasa keprihatinannya atas kegagalan skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026. Ia pun melontarkan masukan kepada PSSI agar lebih teliti, matang, dan penuh pertimbangan dalam setiap kebijakan yang diambil.

Charis Yulianto menilai kegagalan tim racikan Patrick Kluivert di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia semestinya dijadikan titik refleksi bersama. Ia berharap pengalaman pahit tersebut bisa menjadi pelajaran berharga agar Timnas Indonesia tidak kembali terjebak pada kesalahan yang sama di masa mendatang.

Advertisement

Satu hal yang menjadi perhatian kolektor 36 caps bersama skuad Garuda itu ialah kebijakan federasi dalam mengganti pelatih. Saat Timnas Indonesia sudah memperlihatkan tren positif, pemecatan Shin Tae-yong seperti menghentikan progres yang sudah berada di jalur positif.

“Momen-momen seperti ini adalah salah satu yang harus diperhatikan di sepak bola Indonesia. Salah satu masalah juga buat sepak bola kita,” ujar Charis Yulianto seperti dikutip dari kanal YouTube GOAT - Greg On A Talk.

“Timnas Indonesia, kalau seperti ini, di saat sudah mendapatkan momen yang bagus dan progresnya terlihat, tiba-tiba di-cut setengah jalan, padahal sudah on the track. Ini permasalahan kita. Ya akan seperti ini terus, mau lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, lihat saja,” imbuhnya.

1 dari 2 halaman

PSSI Jangan Bikin Tak Kondusif

PSSI Jangan Bikin Tak Kondusif

Pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders dan Joey Pelupessy saat melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Menurut Charis, salah satu permasalahan yang akhir-akhir ini menimbulkan gejolak di Timnas Indonesia ialah kondusivitas yang terganggu. Hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan skuad Merah Putih.

Oleh karena itu, Charis berharap semua pihak bersama-sama memberikan dukungan untuk tim nasional. Sebab, konsistensi yang sempat didapatkan skuad Garuda akhirnya buyar karena situasi yang tidak kondusif.

“Harapan saya untuk Timnas Indonesia ke depannya, okelah kita tidak perlu bicara yang kemarin-kemarin, hal-hal yang menjadi permasalahan. Kita bicara untuk ke depannya, lima atau sepuluh tahun,” katanya.

“Hal-hal seperti situasi yang membikin tidak kondusif di saat Timnas Indonesia sudah konsisten, sudah mulai berkembang. Inilah yang harus bisa kita jaga. Kalau perlu kita tambah lagi,” lanjut jebolan program PSSI Barreti itu.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Media Sosial

Pengaruh Media Sosial

Pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Bahrain. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Lelaki yang pernah magang menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia pada medio Juni 2023 menjelang laga FIFA Matchday melawan Argentina dan Palestina itu juga menyinggung soal efek dahsyat dari media sosial.

Sebab, medium ini akhirnya turut meningkatkan resonansi dari banyaknya permasalahan yang muncul, termasuk pendapat pengamat yang bisa mengganggu kondusivitas dan stabilitas Timnas Indonesia.

“Sekarang kan media sosial luar biasa. Ini yang menjadi masalah juga buat sepak bola kita. Saya berharap, dari pihak federasi juga harus mengontrol semua stakeholder-nya, mulai dari pengamat, hingga pemain,” kata dia.

Disadur dari Bola.com (Radifa Arsa, Wiwig Prayugi) 17 Desember 2025

LATEST UPDATE