Menpora: Timnas Hanya Boleh Ada Satu
Editor Bolanet | 9 Agustus 2012 20:16
- Rencana Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) membuat Tim Nasional Indonesia tandingan, ternyata mengusik perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng.
Rencana terdekat, Timnas proyeksi KPSI tersebut akan diterjunkan dalam ajang Piala AFF di Thailand dan Malaysia 24 November-22 Desember 2012. Tidak tanggung-tanggung, KPSI menunjuk Benny Dollo dan Alfred Riedl untuk menentukan siapa saja pemain yang akan menjadi skuadnya.
Padahal, hal serupa tengah dimatangkan Timnas senior di bawah pimpinan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan menunjuk Nil Maizar sebagai pelatih. Apalagi, Nil Maizar bertekad membawa Ponaryo Astaman dan kawan-kawan, yang berada di grup B, menjadi juara.
Intinya begini, kalau Timnas mau kuat dan mau menang harus satu. Timnas tidak boleh ada dua, terang Andi kepada para wartawan di kantornya, Kamis petang.
Pokoknya, Timnas hanya boleh ada satu, tidak boleh ada dua. Cukup ya, saya ingin sholat maghrib dahulu, tegasnya.
Sayangnya, Andi tak merinci lebih jauh apakah pengelolaan Timnas harus bersama-sama atau tetap menjadi hak mutlak PSSI. Pasalnya, pihak KPSI di bawah kendali La Nyalla Mahmud Mattalitti, terus menginginkan supaya pembentukan dan pengelolaan Timnas dilakukan bersama-sama. Terutama, setelah terbitnya MoU antara Satuan Tugas AFC, PSSI dan KPSI.
KPSI sendiri menunjuk Benny Dollo sebagai Direktur Teknik, kemudian Alfred Riedl menjadi pelatihnya. Sedangkan untuk penanggungjawab Timnas, La Nyalla mempercayakannya kepada CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Para tim pelatih tersebut, nantinya wajib meminta persetujuan dari Joko terkait pemain yang akan direkrut. (esa/dzi)
Rencana terdekat, Timnas proyeksi KPSI tersebut akan diterjunkan dalam ajang Piala AFF di Thailand dan Malaysia 24 November-22 Desember 2012. Tidak tanggung-tanggung, KPSI menunjuk Benny Dollo dan Alfred Riedl untuk menentukan siapa saja pemain yang akan menjadi skuadnya.
Padahal, hal serupa tengah dimatangkan Timnas senior di bawah pimpinan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan menunjuk Nil Maizar sebagai pelatih. Apalagi, Nil Maizar bertekad membawa Ponaryo Astaman dan kawan-kawan, yang berada di grup B, menjadi juara.
Intinya begini, kalau Timnas mau kuat dan mau menang harus satu. Timnas tidak boleh ada dua, terang Andi kepada para wartawan di kantornya, Kamis petang.
Pokoknya, Timnas hanya boleh ada satu, tidak boleh ada dua. Cukup ya, saya ingin sholat maghrib dahulu, tegasnya.
Sayangnya, Andi tak merinci lebih jauh apakah pengelolaan Timnas harus bersama-sama atau tetap menjadi hak mutlak PSSI. Pasalnya, pihak KPSI di bawah kendali La Nyalla Mahmud Mattalitti, terus menginginkan supaya pembentukan dan pengelolaan Timnas dilakukan bersama-sama. Terutama, setelah terbitnya MoU antara Satuan Tugas AFC, PSSI dan KPSI.
KPSI sendiri menunjuk Benny Dollo sebagai Direktur Teknik, kemudian Alfred Riedl menjadi pelatihnya. Sedangkan untuk penanggungjawab Timnas, La Nyalla mempercayakannya kepada CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Para tim pelatih tersebut, nantinya wajib meminta persetujuan dari Joko terkait pemain yang akan direkrut. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04