Sekelumit Catatan dari Kesuksesan Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2022
Ari Prayoga | 13 Agustus 2022 17:55
Bola.net - Timnas Indonesia U-16 dipastikan menjadi kampiun Piala AFF U-16 2022. Berhadapan dengan Vietnam di partai final, Jumat (12/8/2022), Garuda Asia menang dengan skor tipis 1-0.
Timnas Indonesia U-16 berhasil mengamankan trofi juara ini berkat gol dari Muhammad Kafiatur Rizky di akhir babak pertama.
Kado manis menghiasi perayaan bulan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. Ini merupakan trofi kedua bagi Indonesia di ajang yang setelah Piala AFF U-16 2018 yang juga berstatus tuan rumah.
Secara permainan, para pemain Timnas Indonesia U-16 memang tampil sangat impresif sepanjang turnamen ini. Makanya, kemenangan menjadi hasil yang layak demi kembali memenangi trofi serupa.
Impresif
Timnas Indonesia U-16 sudah menampilkan performa impresif sejak fase penyisihan Grup A. Itu dimulai dengan menang 2-0 atas Filipina di laga pertama (31/7/2022). Berikutnya, mereka berpesta gol dengan skor mencolok 9-0 ke gawang Singapura (3/8/2022).
Hasil yang paling mengejutkan terjadi di laga ketiga melawan tim kuat Vietnam. Timnas Indonesia U-16 sempat tertinggal 0-1, tapi kemudian mencetak dua gol balasan dan akhirnya menang dengan skor 2-1 (6/8/2022).
Terakhir, Myanmar menjadi tim yang paling sulit ditaklukkan (10/8/2022). Sebab, penentu pemenang harus dilanjutkan pada babak adu penalti setelah bermain 1-1 selama 90 menit. Hasilnya, skor akhir 6-5 menghiasi laga semifinal itu.
Performa impresif mereka melahirkan sejumlah catatan kelebihan dan kekurangan Timnas Indonesia U-16 di ajang ini. Simak ulasan Bola.net berikut ini:
Agresif dan Variatif
Seperti yang telah disebutkan, agresivitas menjadi kunci kemenangan Timnas Indonesia U-16. Sejak menit pertama, Iqbal Gwijangge dkk. tampil menyerang demi memenangi pertandingan.
Performa agresif mereka ini justru membuat lebih percaya diri menghadapi tim lawan. Upaya bermain menyerang dengan membukukan banyak tembakan menunjukkan dominasi kekuatan Timnas Indonesia U-16.
Duel kontra Vietnam di laga final juga berjalan panas sejak menit pertama. Beberapa pelanggaran juga terjadi. Kedua tim sama-sama berusaha keluar dan tampil menyerang, namun upaya mereka kerap gagal sampai 10 menit pertama.
Pertandingan babak kedua semakin berjalan alot bagi kedua tim. Baik Vietnam maupun Timnas Indonesia U-16 sama-sama berusaha menyerang. Namun, rapatnya pertahanan tak banyak membuahkan ancaman.
Stuck di Tengah
Bola juga lebih banyak berkutat di lini tengah. Kedua tim sama-sama kesulitan menembus pertahanan lawannya. Berbagai cara dicoba, namun belum muncul lagi peluang membahayakan lawan.
Berbagai cara telah dilakukan Timnas Indonesia untuk mencetak gol dan memetik kemenangan. Hal ini tentu menunjukkan kualitas tidak mengandalkan satu cara menyerang.
Garuda Asia punya banyak variasi serangan untuk membongkar pertahanan lawan. Mulai dari umpan silang, umpan tendangan bebas, hingga umpan lambung yang dikirim dari belakang. Hal itu membuat tim lawan mendapat teror.
Banyak Buang Peluang
Agresivitas mungkin jadi kunci penampilan apik Timnas Indonesia U-16. Tapi, justru ini menghadirkan sisi kelemahan. Mereka kerap kali membuang banyak peluang emas yang seharusnya jadi gol.
Satu-satunya laga yang menarik disaksikan dengan kemampuan mereka mengeksekusi peluang adalah kontra Singapura. Ya, laga itu menampilkan permainan menyerang sekaligus jumlah gol yang banyak.
Tapi, duel kontra Myanmar menampilkan hal yang berbeda. Seperti disebutkan, 29 tembakan mereka torehkan selama 90 menit. Namun, hanya enam saja yang mengarah ke gawang dan satu di antaranya berbuah gol.
Artinya, efektivitas dalam setiap melakukan serangan masih jadi masalah yang belum terselesaikan. Timnas Indonesia U-16 belum berhasil memanfaatkan celah tim lawan yang memainkan sepak bola bertahan.
Beruntung, semua serangan Vietnam di partai final berhasil dipatahkan. Ini merupakan clean sheet ketiga yang mereka torehkan di Piala AFF U-16 2022.
Disadur dari: Bola.com (Aditya Wany, Wiwig Prayugi) 13 Agustus 2022
Jangan Lewatkan!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Kunjung Cetak Banyak Gol, Arsenal Dinilai Kemahalan Beli Gyokeres, Setuju Nggak?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:41
LATEST UPDATE
-
Raja Spanyol! Arsenal Cetak Sejarah di Liga Champions Usai Gilas Atletico Madrid
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:20 -
Filosofi Chivu di Inter: Benahi Mental Tim Senior, Lalu 'Lemparkan' Pemain Muda!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:57 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04