Tak Kenakan Merah-Putih, La Nyalla Nilai Sebagai Tragedi Memalukan
Editor Bolanet | 7 Juni 2013 14:09
- Kegagalan tim nasional senior menggunakan seragam utamanya (Merah-Putih), dalam menghadapi , di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (7/6), malam, berbuntut panjang.
Bahkan, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mahmud Matalitti, menganggapnya sebagai tragedi yang memalukan.
Alhasil, La Nyalla berencana melakukan penertiban terhadap para promotor untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
Nantinya, promotor harus menjalankan aturan baku dari PSSI. Sebab, PSSI punya hak untuk meminta persyaratan yang wajib dijalankan para promotor, terang La Nyalla.
Karena itu, ditambahkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), promotor harus berkoordinasi secara transparan tanpa harus ditutup-tutupi demi kelancaran pertandingan dan aturan baku yang sudah ditetapkan FIFA.
Yang didagangkan adalah Timnas Indonesia. Selain itu, para promotor meraih keuntungan dari menjual tiket. Sudah cukup kami diinjak-injak oleh arogansi promotor. Kami juga bisa mendatangkan tim negara lain untuk melakukan uji coba di sini, tutur La Nyalla.
Bukan hal yang sepele Timnas tidak bisa menggunakan seragam utamanya. Kata respect yang dipasang di lengan jersey pemain, tidak ada artinya. tim tamu tidak mengakui eksistensi tim tuan rumah. Kami takut Bung Karno bangkit dari kuburnya dan memarahi kami, pungkasnya.[initial]
Bahkan, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mahmud Matalitti, menganggapnya sebagai tragedi yang memalukan.
Alhasil, La Nyalla berencana melakukan penertiban terhadap para promotor untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
Nantinya, promotor harus menjalankan aturan baku dari PSSI. Sebab, PSSI punya hak untuk meminta persyaratan yang wajib dijalankan para promotor, terang La Nyalla.
Karena itu, ditambahkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), promotor harus berkoordinasi secara transparan tanpa harus ditutup-tutupi demi kelancaran pertandingan dan aturan baku yang sudah ditetapkan FIFA.
Yang didagangkan adalah Timnas Indonesia. Selain itu, para promotor meraih keuntungan dari menjual tiket. Sudah cukup kami diinjak-injak oleh arogansi promotor. Kami juga bisa mendatangkan tim negara lain untuk melakukan uji coba di sini, tutur La Nyalla.
Bukan hal yang sepele Timnas tidak bisa menggunakan seragam utamanya. Kata respect yang dipasang di lengan jersey pemain, tidak ada artinya. tim tamu tidak mengakui eksistensi tim tuan rumah. Kami takut Bung Karno bangkit dari kuburnya dan memarahi kami, pungkasnya.[initial]
(esa/lex)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
-
Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:44
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 16:41
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 24 Oktober 2025, 16:39
-
Jadwal Lengkap La Liga 2025/2026
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 16:37
-
Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26 Pekan ke-9: Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 16:32
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56












