Timnas Indonesia Bikin Arab Saudi Sadar Diri, Kok Bisa?

Editor Bolanet | 10 Oktober 2025 07:58
Timnas Indonesia Bikin Arab Saudi Sadar Diri, Kok Bisa?
Pemain Arab Saudi merayakan gol dari Feras Al Buraikan ke gawang Timnas Indonesia di R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) AP Photo

Bola.net - Meskipun menang 3-2 atas Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran 4, pelatih Arab Saudi, Herve Renard, justru menyalakan alarm bahaya. Ia sama sekali tidak puas dengan performa yang ditampilkan oleh anak asuhnya.

Juru taktik asal Prancis itu menegaskan bahwa kemenangan saja tidaklah cukup. Perbaikan besar harus segera dilakukan sebelum timnya menghadapi laga penentuan melawan Irak.

Advertisement

Renard secara terbuka menyalahkan timnya sendiri yang dinilai gagal mengunci kemenangan lebih awal. Ia juga sangat menyoroti banyaknya peluang emas yang terbuang sia-sia.

Ia pun menggunakan perlawanan sengit dari Timnas Indonesia sebagai bukti nyata. Menurutnya, laga ini adalah pelajaran berharga yang harus segera dipelajari oleh seluruh skuad Arab Saudi.

1 dari 4 halaman

Kemenangan Saja Tidak Cukup

Kemenangan Saja Tidak Cukup

Pelatih Timnas Arab Saudi, Herve Renard (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bagi Herve Renard, tiga poin yang diraih dari laga melawan Indonesia bukanlah alasan untuk berpesta. Ia justru melihat banyak celah yang harus segera ditambal dalam permainan timnya.

Pelatih berpengalaman ini menuntut standar yang lebih tinggi dari para pemainnya. Ia ingin timnya fokus pada perbaikan dan tidak terbuai dengan kemenangan tipis tersebut.

"Mungkin saja kami bisa meraih hasil yang lebih nyaman, tetapi yang terpenting sudah tercapai, yaitu kemenangan, dan harus ada perbaikan sebelum laga penentuan melawan Irak," tegas Renard.

"Sejujurnya, saya tidak ingin mengomentari wasit karena mungkin bisa ditafsirkan secara keliru dan kami hanya ingin fokus pada laga berikutnya," katanya, menunjukkan bahwa ia hanya peduli pada evaluasi internal timnya.

2 dari 4 halaman

Jangan Buang Peluang Emas!

Salah satu sorotan utama dari Renard adalah kegagalan timnya dalam penyelesaian akhir. Ia sangat menyayangkan ketidakmampuan para pemainnya untuk "membunuh" pertandingan lebih cepat.

Menurutnya, Arab Saudi menciptakan begitu banyak peluang, namun tidak cukup klinis. Hal inilah yang membuat Indonesia bisa terus memberikan perlawanan hingga menit akhir.

"Kami menyalahkan diri kami sendiri karena tidak menyelesaikan pertandingan pada waktu yang tepat," ujar Renard.

"Saya tidak berpikir level kami menurun setelah mencetak gol ketiga, kami justru menyia-nyiakan banyak peluang. Yang terpenting, ketika Anda menguasai laga, Anda harus menyelesaikannya," lanjutnya dengan nada kritis.

3 dari 4 halaman

Indonesia Bukti Nyata Kelengahan

Renard menggunakan perlawanan Timnas Indonesia sebagai contoh nyata bagi para pemainnya. Ia menegaskan bahwa di level ini, tidak ada lawan yang bisa dipandang sebelah mata.

Ia bahkan mengenang kembali betapa sulitnya menghadapi Indonesia di pertemuan sebelumnya. Momen itu ia jadikan pengingat bahwa kelengahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal.

"Saya tahu tim Indonesia, dan kalian adalah 'duri dalam daging' kami saat kami bermain di stadion kalian," ungkap Renard, seolah memperingatkan timnya.

"Kami tidak lupa bahwa kami punya 'dendam' (skor yang harus diselesaikan), tetapi setelah pertandingan itu, saya mengambil keputusan-keputusan penting yang menguntungkan tim," imbuhnya, menunjukkan betapa seriusnya ia memandang Indonesia.

4 dari 4 halaman

Tantangan untuk Bintang Baru

Bahkan pemain yang tampil sebagai bintang di laga tersebut tidak luput dari standar tinggi Renard. Saleh Abu Al-Shamat yang mencetak gol debutnya langsung diberi tantangan.

Meskipun memujinya sebagai talenta luar biasa, Renard langsung mengingatkannya bahwa jalan masih panjang. Ia menuntut sang pemain untuk terus bekerja keras dan tidak cepat puas.

"Saleh Abu Al-Shamat... Anda bisa melihat di matanya ada keinginan untuk lolos. Saya mengatakan kepadanya bahwa bermain di Piala Dunia itu berbeda," tuturnya, memberikan perspektif yang lebih besar.

"Dia adalah talenta yang luar biasa dan hari ini kita melihat performa level tingginya, tetapi terkadang sulit baginya untuk bermain lebih dari 65 menit, dia harus selalu bekerja dan terus bekerja untuk mencapai konsistensi dan perkembangan," pungkasnya.

LATEST UPDATE