Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23

Gia Yuda Pradana | 6 September 2025 16:52
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Dion Markx (nomor punggung 5) ketika membela Timnas Indonesia U-20. (c) PSSI

Bola.net - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, akhirnya buka suara soal alasan belum memainkan Dion Markx dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Nama Markx sempat jadi perhatian publik karena statusnya sebagai pemain naturalisasi kelahiran Belanda.

Dalam laga pertama Grup J melawan Laos U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3/9/2025), Markx hanya duduk di bangku cadangan. Vanenburg lebih memilih menurunkan trio lini belakang Kakang Rudianto, Muhammad Ferarri, dan Kadek Arel Priyatna. Hasilnya, Indonesia harus puas bermain imbang.

Advertisement

Publik pun bertanya-tanya soal keputusan tersebut. Namun, Vanenburg menegaskan bahwa pilihannya didasarkan pada penilaian teknis, bukan sekadar mengikuti dorongan untuk memainkan pemain diaspora.

1 dari 2 halaman

Bukan Hanya soal Dion Markx

Bukan Hanya soal Dion Markx

Ekspresi Gerald Vanenburg di final Piala AFF U-23 2025 antara Vietnam vs Indonesia U-23, Selasa (29/7/2025). (c) Bola.net/Abdul Aziz

Ketika ditanya soal Markx, Vanenburg justru menyinggung nama lain, yaitu Jens Raven dan Rafael Struick. Kedua pemain diaspora itu, yang juga lahir di Belanda, tampil sejak awal melawan Laos. Sayangnya, kontribusi mereka dinilai belum maksimal.

“Kami punya 23 pemain, jadi bagus untuk ditanyakan. Tetapi, kami bermain dengan Jens Raven, dia tidak mencetak gol. Kami bermain dengan Rafael Struick,” kata Vanenburg.

Menurutnya, setiap pemain tetap harus membuktikan diri pantas tampil, terlepas dari status mereka. “Jadi, Anda bisa bicara, tetapi saya percaya bahwa saya akan bermain dengan para pemain yang pantas mendapatkannya. Begitulah cara kerjanya,” imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Tekanan Mainkan Pemain Diaspora

Vanenburg tak menampik adanya dorongan publik untuk menurunkan pemain diaspora, khususnya yang berasal dari Belanda. Namun, ia menegaskan tetap akan memilih berdasarkan kebutuhan tim dan penilaiannya sendiri.

“Saya pikir semua orang mulai mendorong, mendorong, mendorong, dan kami harus bermain dengan pemain diaspora kelahiran Belanda,” tutur Vanenburg.

Meski begitu, ia tetap berpegang pada prinsipnya. “Saya bermain dengan pemain yang saya pikir paling baik, dan itu pekerjaan saya, untuk memilih itu.”

Vanenburg menutup dengan pernyataan tegas. “Semua orang bisa bicara, tetapi ini ke sana, ke mari, menghilang. Dan dengarkan, saya bermain dengan cara yang saya pikir saya perlu mainkan,” cetusnya.

Disadur dari: Bola.com/Muhammad Adi Yaksa/Aning Jati, 6 September 2025

LATEST UPDATE