5 Pelajaran AS Roma vs Manchester United: Tidak Akan Juara Jika Main Seperti Ini
Richard Andreas | 7 Mei 2021 09:40
Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer akhirnya berhasil menuntun Manchester United ke final. Musim ini, MU berpeluang membungkus trofi Liga Europa ke Old Trafford.
Jumat (7/5/2021), MU kalah 2-3 dalam lawatan ke markas AS Roma, duel leg kedua semifinal Liga Europa 2020/21. Untungnya kekalahan ini tak mengubah apa pun setelah MU menang besar 6-2 di leg pertama lalu (agg. 8-5).
Keberhasilan mencapai final ini begitu istimewa bagi Solskjaer pribadi. Selain itu, MU juga punya kesempatan untuk mengakhiri musim dengan manis dan mempersembahkan trofi bagi fans.
Di laga final nanti MU akan menghadapi Villarreal, di Gdansk, 27 Mei 2021. MU punya peluang juara, tapi mereka harus tampil jauh lebih baik dari duel kontra Roma tadi.
Setidaknya ada 5 pelajaran menarik dari pertandingan Roma vs MU kali ini. Apa saja?
Solskjaer patahkan kutukan semifinal
Menggulingkan Roma untuk melangkah ke final Liga Europa musim ini bukan hanya jadi capaian impresif MU, melainkan juga torehan spesial untuk sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Pasalnya, Solskjaer dikenal punya kutukan semifinal. Dia sudah membawa MU ke empat semifinal dan semuanya gagal melangkah ke final.
Kini, di kesempatan kelima, Solskjaer akhirnya mematahkan kutukan tersebut. MU kalah, tapi tetap melangkah ke final.
Roma menang, tapi tidak cukup
Roma sedikit kurang beruntung dalam duel dua leg semifinal kali ini. Di leg pertama lalu, mereka kalah karena hantaman cedera 3 pemain di babak pertama.
Roma sempat unggul 2-1, tapi pada akhirnya digulung MU 2-6. Ritme Roma tampak rusak karena dipaksa membuat pergantian pemain sebelum waktunya.
Di leg kedua ini, Roma sudah mencoba memberikan segalanya dan bisa menang 3-2. Sayangnya skor itu tidak cukup setelah kalah dengan skor besar di leg pertama.
Untung ada De Gea
Seperti yang dijelaskan di atas, Roma sudah berjuang dan bermain dengan baik di leg kedua. MU beruntung hanya kebobolan tiga gol.
Selain karena kesalahan pemain-pemain Roma yang membuang peluang, ada David De Gea yang tampil luar biasa di laga ini dengan performa level semifinal Eropa.
De Gea membuat total 10 penyelamatan untuk menghentikan perlawanan Roma.
Masih ada Cavani
Ada De Gea di bawah mistar, ada Edinson Cavani di ujung tombak. MU lagi-lagi diselamatkan Cavani dengan dua golnya yang krusial membenamkan perlawanan Roma.
Andai Cavani tak mencetak dua gol, Roma akan bermain lebih beringas karena mendapatkan peluang lolos. Gol-gol Cavani membuat perlawanan Roma jadi lebih sulit.
Kini MU mencapai final, pemain seperti Cavani akan sangat dibutuhkan tim. Pengalaman striker senior Uruguay ini akan jadi pembeda.
Bakal sulit juara
Bergantung kepada De Gea dan Cavani untuk menghentikan perlawanan Roma di leg kedua, ini menunjukkan bahwa MU masih bermasalah dengan konsistensi.
Seharusnya mereka menghantam Roma dan lolos dengan meyakinkan. Namun, performa MU terbilang mengecewakan di laga ini, khususnya untuk beberapa pemain.
Solskjaer harus segera memperbaiki masalah konsistensi ini. Sebab, MU bisa jadi gigit jari di final nanti jika tidak meningkatkan level permainan mereka.
Sumber: Bola
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST UPDATE
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






