
Bola.net - Kota Surabaya dan tuan rumah Kota Madiun sama-sama menguasai cabang olahraga basket di Porprov IV/2013 Jatim. Pada babak final besok (29/6) di GOR Wilis Madiun, baik putra dan putri kedua tim akan saling berjibaku memperebutkan emas.
Tim putri Kota Surabaya menentukan langkah mereka ke final setelah mengalahkan Kota Kediri 51-34. Putri Surabaya akan menghadapi Madiun yang pada babak semifinal mengalahkan Kab Jember, 75-47. Menghadapi partai final besok, pelatih putri Surabaya, Lena, optimis merebut emas meski harus bermain di kandang lawan. "Saya sudah pegang kekuatan Madiun yang hanya bertumpu pada dua pemain. Tinggal masalah mental dari pemain kami saja," ujarnya.
Sementara di tim putra, Kota Madiun dengan mudah melenggang ke final setelah mengalahkan Kota Blitar. Tuan rumah yang diperkuat dua center pemain Timnas U-18 untuk turnamen di Ulan Bator Mongolia akhir tahun lalu, Kristianto Halim dan Vincent Rivaldi Kosasih, memang bukan lawan sepadan Blitar. Madiun menang 104-50.
"Kami memang masih di atas Blitar. Tapi, saya selalu tanamkan agar anak-anak tak meremehkan siapa pun lawannya dan terus berusaha mencetak poin," ujar pelatih Madiun, Hartono ketika ditanya tentang kesuksesan anak asuhnya meraih perolehan angka tiga digit dalam laga tersebut.
Putra Surabaya akhirnya menjadi penantang Madiun di babak final meski harus harus bersusah payah untuk mengalahkan Kab. Sidoarjo. Surabaya sempat tertinggal enam angka pada kuarter terakhir. Namun, petaka datang pada Sidoarjo saat laga tersisa lima menit.
Andalan mereka yang juga pemain Timnas U-18, Yericho Christopher harus terkena foul out. Berikutnya tiga pemain Kota Udang itu harus menyusul keluar karena sudah menerima lima foul, yakni A, Chandra, Kara Sugianto, dan Ricky Martjiono. Timpangnya permainan Sidoarjo tersebut membuat offense Surabaya tak terbendung. Surabaya akhirnya menang 74-67 dan berhak menantang Madiun di final.
Pelatih putra Surabaya, Wahyu Budi usai laga mengatakan anak-asuhnya sempat kaget ketika meladeni kecepatan Sidoarjo. "Zone defense tidak pernah ada dalam game plan kita. Situasi tadi yang membuat kita terpaksa bermain zone defense. Syukurlah cukup berhasil karena Sidoarjo kena foul out," katanya.
Wahyu menambahkan, menghadapi Madiun besok, Surabaya bisa saja akan menerapkan strategi yang sama. Yakni, sebisa mungkin agar dua pemain kunci Madiun, Kristianto dan Vincent terkena foul out. "Dua pemain Madiun itu tingginya dua meter lebih. Tapi saya yakin anak-anak mampu," pungkasnya. (fjr/kny)
Tim putri Kota Surabaya menentukan langkah mereka ke final setelah mengalahkan Kota Kediri 51-34. Putri Surabaya akan menghadapi Madiun yang pada babak semifinal mengalahkan Kab Jember, 75-47. Menghadapi partai final besok, pelatih putri Surabaya, Lena, optimis merebut emas meski harus bermain di kandang lawan. "Saya sudah pegang kekuatan Madiun yang hanya bertumpu pada dua pemain. Tinggal masalah mental dari pemain kami saja," ujarnya.
Sementara di tim putra, Kota Madiun dengan mudah melenggang ke final setelah mengalahkan Kota Blitar. Tuan rumah yang diperkuat dua center pemain Timnas U-18 untuk turnamen di Ulan Bator Mongolia akhir tahun lalu, Kristianto Halim dan Vincent Rivaldi Kosasih, memang bukan lawan sepadan Blitar. Madiun menang 104-50.
"Kami memang masih di atas Blitar. Tapi, saya selalu tanamkan agar anak-anak tak meremehkan siapa pun lawannya dan terus berusaha mencetak poin," ujar pelatih Madiun, Hartono ketika ditanya tentang kesuksesan anak asuhnya meraih perolehan angka tiga digit dalam laga tersebut.
Putra Surabaya akhirnya menjadi penantang Madiun di babak final meski harus harus bersusah payah untuk mengalahkan Kab. Sidoarjo. Surabaya sempat tertinggal enam angka pada kuarter terakhir. Namun, petaka datang pada Sidoarjo saat laga tersisa lima menit.
Andalan mereka yang juga pemain Timnas U-18, Yericho Christopher harus terkena foul out. Berikutnya tiga pemain Kota Udang itu harus menyusul keluar karena sudah menerima lima foul, yakni A, Chandra, Kara Sugianto, dan Ricky Martjiono. Timpangnya permainan Sidoarjo tersebut membuat offense Surabaya tak terbendung. Surabaya akhirnya menang 74-67 dan berhak menantang Madiun di final.
Pelatih putra Surabaya, Wahyu Budi usai laga mengatakan anak-asuhnya sempat kaget ketika meladeni kecepatan Sidoarjo. "Zone defense tidak pernah ada dalam game plan kita. Situasi tadi yang membuat kita terpaksa bermain zone defense. Syukurlah cukup berhasil karena Sidoarjo kena foul out," katanya.
Wahyu menambahkan, menghadapi Madiun besok, Surabaya bisa saja akan menerapkan strategi yang sama. Yakni, sebisa mungkin agar dua pemain kunci Madiun, Kristianto dan Vincent terkena foul out. "Dua pemain Madiun itu tingginya dua meter lebih. Tapi saya yakin anak-anak mampu," pungkasnya. (fjr/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Basket 13 Juni 2025 17:07
Jadwal dan Link Streaming NBA Finals 2025: Thunder vs Pacers di Vidio
-
Basket 10 Juni 2025 12:28
Nonton Live Streaming Game 3 Thunder vs Pacers NBA Finals 2025 di Vidio
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 9 September 2025 21:47
-
Tim Nasional 9 September 2025 21:39
-
Tim Nasional 9 September 2025 21:35
-
Olahraga Lain-Lain 9 September 2025 21:26
-
Liga Inggris 9 September 2025 20:59
-
Tim Nasional 9 September 2025 20:32
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...