
Bola.net - Perlawanan ngotot diberikan Hangtuah Sumsel IM saat bentrok menghadapi Dell Aspac Jakarta dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia 2012-2013 Seri I Bandung di GOR C-Tra Arena, Minggu (25/11). Sayang, tetap saja Agustinus Dapas Sigar dkk tak mampu meredam dominasi Aspac. Hangtuah menyerah 57-83.
Meskipun kalah cukup telak, perlawanan Hangtuah patut diacungi jempol. Mereka mengimbangi dengan baik kecepatan dan kerasnya permainan Aspac. Rapatnya pertahanan Aspac mampu menekan jumlah tembakan Hangtuah, yang kemudian berpengaruh kepada usaha menambah angka.
Rata-rata field goals kedua tim di akhir kuarter pertama terpaut tipis. Hangtuah 43 persen, sementara Aspac 47 persen. Performa meyakinkan dari Agustinus Dapas Sigar dan Ngurah Teguh mengimbangi Xaverius Prawiro dan Pringgo Regowo di Aspac. Aspac hanya mampu unggul tipis 20-17 di akhir kuarter pertama.
Walau belum terlalu kencang, melalui Xaverius, Aspac mulai meningkatkan akselerasi. Yus, panggilan akrab Xaverius memasukan dua kali tembakan tiga angka dari dua kali percobaan ditambah dua tembakan medium. Dengan akumulasi 17 poin di kuarter kedua, Aspac menjauh dengan selisih sembilan poin di akhir kuarter ini.
Rapatnya pertahanan Aspac coba dipecahkan oleh Hangtuah dengan mengandalkan kecepatan para guard-nya. Strategi ini cukup efektif membawa Hangtuah menambah 16 angka di kuarter ketiga. Namun buruknya koordinasi pertahanan membuat Aspac beberapa kali leluasa mengeksekusi serangan-serangan fast break. Rookie Aspac, Andakara Prastawa bermain luar biasa di kuarter ketiga. Ia memasukan tiga kali tembakan tiga angka berturut-turut dari titik yang sama.
Unggul 63-44 di awal kuarter terakhir, Aspac berada di atas angin. Hangtuah tidak lagi menunjukan peningkatan intensitas serangan. Aguy yang mencetak 12 poin hingga akhir kuarter ketiga tidak bermain di kuarter terakhir. Kuarter terakhir menjadi milik Fandi Andika Ramadhani yang mencetak tujuh poin bagi Aspac.
Akhirnya, Xaverius menjadi pencetak angka terbanyak bagi Aspac dengan total 20 poin. Sementara Pringgo dahsyat dengan raihan dobel-dobel, 16 poin dan 13 rebound. Pada kubu Hangtuah, 12 poin dari Aguy adalah yang terbanyak.
”Jujur, kita kewalahan dengan tekanan yang diberikan Hangtuah di menit awal kuarter pertama. Mereka dapat mengimbangi permainan kita. Sementara itu, anak-anak telat untuk mengembangkan permainannya,” ujar Antonius Joko Endratmo, assistant coach Aspac.
Sementara itu, faktor kebugaran menjadi alasan kekalahan Hangtuah. ”Permainan tim secara keseluruhan memang kurang baik di bandingkan saat melawan Stadium kemarin (Sabtu). Anak-anak tampil habis-habisan, mungkin faktor kelelahan yang menjadi alasan utamanya,” kata Apriyadi, Head Coach Hangtuah. (nbl/kny)
Meskipun kalah cukup telak, perlawanan Hangtuah patut diacungi jempol. Mereka mengimbangi dengan baik kecepatan dan kerasnya permainan Aspac. Rapatnya pertahanan Aspac mampu menekan jumlah tembakan Hangtuah, yang kemudian berpengaruh kepada usaha menambah angka.
Rata-rata field goals kedua tim di akhir kuarter pertama terpaut tipis. Hangtuah 43 persen, sementara Aspac 47 persen. Performa meyakinkan dari Agustinus Dapas Sigar dan Ngurah Teguh mengimbangi Xaverius Prawiro dan Pringgo Regowo di Aspac. Aspac hanya mampu unggul tipis 20-17 di akhir kuarter pertama.
Walau belum terlalu kencang, melalui Xaverius, Aspac mulai meningkatkan akselerasi. Yus, panggilan akrab Xaverius memasukan dua kali tembakan tiga angka dari dua kali percobaan ditambah dua tembakan medium. Dengan akumulasi 17 poin di kuarter kedua, Aspac menjauh dengan selisih sembilan poin di akhir kuarter ini.
Rapatnya pertahanan Aspac coba dipecahkan oleh Hangtuah dengan mengandalkan kecepatan para guard-nya. Strategi ini cukup efektif membawa Hangtuah menambah 16 angka di kuarter ketiga. Namun buruknya koordinasi pertahanan membuat Aspac beberapa kali leluasa mengeksekusi serangan-serangan fast break. Rookie Aspac, Andakara Prastawa bermain luar biasa di kuarter ketiga. Ia memasukan tiga kali tembakan tiga angka berturut-turut dari titik yang sama.
Unggul 63-44 di awal kuarter terakhir, Aspac berada di atas angin. Hangtuah tidak lagi menunjukan peningkatan intensitas serangan. Aguy yang mencetak 12 poin hingga akhir kuarter ketiga tidak bermain di kuarter terakhir. Kuarter terakhir menjadi milik Fandi Andika Ramadhani yang mencetak tujuh poin bagi Aspac.
Akhirnya, Xaverius menjadi pencetak angka terbanyak bagi Aspac dengan total 20 poin. Sementara Pringgo dahsyat dengan raihan dobel-dobel, 16 poin dan 13 rebound. Pada kubu Hangtuah, 12 poin dari Aguy adalah yang terbanyak.
”Jujur, kita kewalahan dengan tekanan yang diberikan Hangtuah di menit awal kuarter pertama. Mereka dapat mengimbangi permainan kita. Sementara itu, anak-anak telat untuk mengembangkan permainannya,” ujar Antonius Joko Endratmo, assistant coach Aspac.
Sementara itu, faktor kebugaran menjadi alasan kekalahan Hangtuah. ”Permainan tim secara keseluruhan memang kurang baik di bandingkan saat melawan Stadium kemarin (Sabtu). Anak-anak tampil habis-habisan, mungkin faktor kelelahan yang menjadi alasan utamanya,” kata Apriyadi, Head Coach Hangtuah. (nbl/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Basket 13 Juni 2025 17:07
Jadwal dan Link Streaming NBA Finals 2025: Thunder vs Pacers di Vidio
-
Basket 10 Juni 2025 12:28
Nonton Live Streaming Game 3 Thunder vs Pacers NBA Finals 2025 di Vidio
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:50
-
Otomotif 6 September 2025 20:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...