Anelka Tuntut L'Equipe 150 Ribu Euro

Striker the Blues tersebut juga meminta permintaan maaf dari L'Equipe secara terbuka kepada publik yang harus ditampilkan di halaman depan harian tersebut.

Meski tak membantah telah bertengkar dengan Domenech di ruang ganti di paruh babak pertama pertandingan melawan Meksiko yang berkesudahan 2-0 dengan kekalahan Prancis. Tapi menurut Anelka perbuatan harian tersebut yang mengubah kata-katanya disebut sebagai tindakan yang kasar.

Buntut pertengkaran tersebut Anelka akhirnya harus lebih dulu meninggalkan Afrika dan kembali ke Prancis lebih cepat.

Pengacara Anelka pun menyertakan testimoni secara tertulis dari tiga pemain yang juga mengetahui peristiwa tersebut, yakni Thierry Henry, Eric Abidal dan Patrice Evra, yang mengklaim rekannya tersebut tak pernah mengucapkan kata-kata seperti yang dikutip oleh L'Equipe.

Namun, mantan Presiden FFF atau federasi sepak bola Prancis, Jean-Pierre Escalettes mengatakan yang sebaliknya, Escalettes yakin, apa yang dimuat di harian tersebut sama dengan apa yang diucapkan oleh Anelka.

"Saya pribadi yakin bahwa ada kata-kata serius yang diucapkan," kata Escalettes.

"Buktinya: Patrice Evra sepanjang konferensi pers mengatakan bahwa ada seorang pengkhianat. Jika ada pengkhianat, itu karena ada yang mengkhianati," tegasnya.

Escalettes juga kembali mengungkapkan pendapat Franck Ribery yang menjadi wakil kapten.

"Ribery, yang bertindak sebagai wakil dari kapten tim, sangat marah, karena L'Equipe telah menulis kata-kata Anelka secara penuh dan seharusnya mereka mengganti kata-kata tersebut dengan tanda baca," pungkasnya.

L'Equipe sendiri mengklaim dua wartawan mereka mendapatkan kata-kata tersebut dari empat sumber yang berbeda. [initial]

TIMNAS - Riquelme Ingin Masuk Skuad Argentina Untuk Copa America (afp/end)