5 Perubahan yang Harus Dilakukan Ruben Amorim agar Bisa Bertahan Lama di Manchester United

5 Perubahan yang Harus Dilakukan Ruben Amorim agar Bisa Bertahan Lama di Manchester United
Ruben Amorim pada laga pekan ke-3 Premier League 2025/2026 antara Manchester United vs Burnley (c) AP Photo/Ian Hodgson

Bola.net - Co-owner Manchester United Sir Jim Ratcliffe memberikan dukungan besar kepada Ruben Amorim. Ia menegaskan Amorim butuh tiga tahun untuk membuktikan dirinya sebagai pelatih hebat.

Namun, hampir satu tahun di Old Trafford, Amorim masih kesulitan mengubah nasib tim. Dari 50 pertandingan, ia hanya menang 20 kali dan kalah 21 kali, dengan kebobolan rata-rata 1,9 gol per laga.

Prestasi di Premier League juga mengecewakan. United hanya mengumpulkan 37 poin dari 34 laga, lebih buruk dibanding tim-tim papan tengah lain.

Musim lalu, mereka finis di posisi 15 dan kalah di final Liga Europa dari Tottenham. Meski demikian, dukungan finansial musim panas tetap diberikan dengan mendatangkan Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo.

Amorim masih harus membuktikan diri agar layak mendapat tiga tahun penuh kepercayaan. Lima perubahan penting akan menjadi kunci agar ia mampu membangun kembali Manchester United.

1 dari 5 halaman

1. Kembali ke Liga Champions Secara Teratur

1. Kembali ke Liga Champions Secara Teratur

Skuad Manchester United merayakan gol Mason Mount ke gawang Sunderland, Sabtu (4/10/2025) (c) AP Photo/Dave Thompson

Salah satu tugas terpenting bagi Ruben Amorim di Manchester United adalah mengembalikan klub ke Liga Champions. Sejak era Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013, MU hanya enam kali lolos ke kompetisi elit Eropa.

Kegagalan untuk menembus Eropa sama sekali musim ini menjadi pukulan bagi klub sekelas United. Konsistensi di Liga Champions bukan hanya soal prestise, tapi juga kebutuhan finansial klub.

Pendapatan dari Liga Champions sangat membantu MU dalam membayar gaji besar dan membangun skuad yang lebih kompetitif. Para pendukung juga menantikan kehadiran klubnya di panggung Eropa sebagai bukti kebangkitan.

Namun, ada beberapa hal spesifik yang harus ditangani Amorim agar tim ini mampu tampil secara konsisten di Eropa. Strategi, rotasi pemain, dan mentalitas menjadi fokus utama agar target itu tercapai.

2 dari 5 halaman

2. Tidak Kaku dengan Taktik

2. Tidak Kaku dengan Taktik

Ekspresi Ruben Amorim usai laga Manchester City vs Manchester United pada pekan ke-4 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Dave Thompson

Sejak datang ke Manchester United, Ruben Amorim kerap memakai formasi 3-4-2-1. Ia belum pernah menurunkan empat bek sejak awal pertandingan sama sekali.

Formasi ini terbukti sukses di Sporting CP, memenangkan dua gelar liga dan tiga piala domestik. Namun, di MU, pendekatan itu belum berjalan baik dan justru menjadi kelemahan.

Kehadiran Casemiro yang mulai menua membuat lini tengah MU mudah dikuasai lawan. Serangan pun belum cukup berbahaya untuk menutup kelemahan tersebut.

Beberapa pemain seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbuemo, Matheus Cunha, dan Amad Diallo lebih cocok dengan formasi 4-2-3-1. Dengan dukungan Bruno Fernandes dan Casemiro, formasi ini bisa lebih efektif.

3 dari 5 halaman

3. Perbaiki Lini Belakang

3. Perbaiki Lini Belakang

Pemain Fulham Rodrigo Muniz berebut bola dengan bek Manchester United Harry Maguire dan Matthijs de Ligt dalam laga FA Cup 2024/2025, Minggu (2/3/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Manchester United kini kebobolan rata-rata 1,9 gol per laga di semua kompetisi. Di Premier League, angka ini sedikit membaik menjadi 1,56 gol per laga.

Seringkali lini tengah MU mudah ditembus lawan saat serangan balik. Selain itu, tim ini juga kerap gagal menjaga set-piece lawan.

Pencetak gol dari serangan balik musim ini mencapai tiga kali tertinggi di liga. Hanya tiga tim lain yang lebih banyak kebobolan dari bola mati, menandai masalah yang berlanjut dari musim lalu.

Beberapa bek seperti Matthijs De Ligt, Leny Yoro, dan Harry Maguire menunjukkan kualitas individu. Namun mereka belum tampil sebagai unit yang solid, dan kesalahan Onana serta Bayindir di belakang memperburuk situasi.

4 dari 5 halaman

4. Tingkatkan Penyelesaian Akhir

4. Tingkatkan Penyelesaian Akhir

Bryan Mbuemo merayakan gol pada laga MU vs Burnley pada pekan ke-3 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Manchester United masih kesulitan memaksimalkan peluang. Musim lalu, mereka underperform xG hingga 14,66 gol, hanya di atas Crystal Palace.

Setelah mengeluarkan lebih dari 200 juta pounds untuk Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbuemo, performa lini depan justru memburuk. Dalam tujuh pertandingan, mereka underperform xG 7,02 gol, hampir satu gol per laga.

Setan Merah melewatkan 11 dari 17 peluang besar dan memiliki tingkat konversi hanya 8,2 persen. Situasi ini menambah tekanan bagi lini belakang untuk menahan lawan.

Namun, ada tanda positif dari jumlah peluang yang tercipta. Sesko sudah mencetak gol di dua laga terakhir, sementara Mbuemo memberi assist melawan Sunderland, menunjukkan arah perbaikan mulai terlihat.

5 dari 5 halaman

5. Rutin Raih Trofi

5. Rutin Raih Trofi

Manchester United juara Carabao Cup 2022/2023. (c) AP Photo/Scott Heppell

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun, Manchester United hanya meraih lima trofi utama. Angka itu termasuk dua FA Cup, dua EFL Cup, dan satu Europa League, plus dua Community Shield.

Raihan ini kalah dibandingkan Liverpool yang kini unggul 70 trofi dari 68 milik MU. Klub rival itu telah menyalip United sebagai klub tersukses di Inggris.

Meski banyak klub lain akan bangga dengan catatan itu, United bukan klub biasa. Fans dan pemain tetap menginginkan trofi, bukan sekadar penampilan bagus atau tiket Liga Champions.

Jika Amorim ingin sukses jangka panjang, ia harus mengembalikan era kemenangan MU. Cara apapun yang diperlukan, fokus utamanya tetap menambah koleksi trofi Setan Merah.

Sumber: Squawka

Lagidiskon