
Bola.net - Warisan Jurgen Klopp di Liverpool semakin berkembang positif setelah kepergiannya. Dia meninggalkan skuad dalam kondisi yang sangat sehat, siap untuk bersaing di bawah penerusnya, Arne Slot.
Meninggalkan tim dalam keadaan siap dan kompetitif bukanlah hal yang mudah. Beberapa manajer legendaris yang pernah meraih gelar juara Premier League justru meninggalkan skuad yang tidak siap menghadapi tantangan.
Hal ini terbukti dengan tim-tim yang dilatih oleh beberapa manajer papan atas yang gagal menyiapkan skuad dengan baik. Mereka meninggalkan kekacauan yang harus dibenahi oleh penerus mereka.
Setiap pelatih ini memiliki kisah yang berbeda, namun mereka berbagi satu kesamaan: gagal menyiapkan tim dengan baik. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran seorang manajer dalam membentuk masa depan klub.
Berikut tujuh manajer Premier League yang meninggalkan warisan yang penuh masalah di klub. Kepergian mereka menjadikan tantangan besar bagi pengganti mereka untuk membenahi tim.
1. Erik ten Hag
Erik ten Hag meninggalkan Old Trafford dengan kesan yang kurang baik. Beberapa pemain yang dibawa oleh Ten Hag mungkin bisa memperbaiki keadaan, tapi tanda-tanda awalnya tidak menjanjikan.
Ten Hag dapat membanggakan trofi Piala domestik yang dimenangkannya selama dua musim penuh menjabat. Namun, perjalanan kariernya di Manchester United akan diingat sebagai bencana besar yang mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk pulih.
Upaya Ten Hag merekrut pemain-pemain asal Eredivisie justru membuat kualitas skuad Man United menurun. Pemain-pemain seperti Antony, Mason Mount, dan Casemiro telah menjadi kegagalan, sementara beberapa rekrutan lainnya masih menyisakan banyak pertanyaan.
2. Roy Hodgson
Roy Hodgson tidak sepenuhnya patut disalahkan atas masalah Liverpool pada awal 2010-an. Setelah Rafael Benitez meninggalkan klub pada 2010, Liverpool terpuruk dengan finis di posisi ketujuh yang mencerminkan arah yang buruk di era Tom Hicks dan George Gillett.
Hodgson, yang baru saja membawa Fulham ke final Liga Europa, diberikan tanggung jawab untuk mengarahkan Liverpool kembali ke jalur yang benar. Namun, hal itu hampir mustahil tercapai setelah melihat hasil dari jendela transfer pertama dan satu-satunya di bawah kepemimpinannya.
Pemain-pemain seperti Christian Poulsen, Milan Jovanovic, Joe Cole, dan Paul Konchesky menjadi bukti betapa buruknya keputusan transfer Hodgson. Itu jelas bukan langkah yang tepat untuk memperbaiki keadaan Liverpool.
3. Brendan Rodgers
Brendan Rodgers membuat beberapa keputusan transfer yang signifikan, meski Andy Carroll sebaiknya dilupakan. Di Januari 2011, kedatangan Luis Suarez memperbaiki keadaan setelah era Hodgson, sementara Kenny Dalglish merekrut Jordan Henderson yang terbukti menjadi pembelian yang sangat baik.
Daniel Sturridge dan Philippe Coutinho juga menjadi tambahan berkualitas pada musim panas pertama Rodgers. Meskipun skuadnya tidak seimbang, mereka berhasil menantang Manchester City untuk gelar Premier League pada musim 2013/2014.
Namun, kepergian Suarez menunjukkan bahwa kesuksesan itu rapuh. Pemain-pemain yang didatangkan untuk menggantikan Suarez ternyata gagal, dan meskipun ia mendatangkan Roberto Firmino, Jurgen Klopp akhirnya yang melakukan perombakan besar untuk membuat Liverpool kompetitif lagi.
4. Ronald Koeman
Ronald Koeman memiliki hasil yang serupa dengan manajer-manajer lain di era Farhad Moshiri yang kurang memuaskan. Persentase kemenangannya memang lebih baik dibandingkan dengan semua manajer setelahnya, kecuali Carlo Ancelotti.
Namun, statusnya di mata pendukung Everton sangat rendah, terutama karena warisan terkait rekrutan pemain. Koeman mewarisi skuad yang cukup baik dengan Romelu Lukaku yang sedang tajam, tapi meninggalkan tim yang berantakan.
Meskipun Koeman berhasil merekrut Jordan Pickford dan Dominic Calvert-Lewin dengan biaya rendah, ia juga menghabiskan banyak uang untuk pemain seperti Gylfi Sigurdsson, Yannick Bolasie, dan lainnya. Tujuh tahun kemudian, keputusan-keputusan tersebut masih terasa dampaknya pada Everton.
5. Sir Alex Ferguson
Warisan Sir Alex Ferguson di Old Trafford penuh dengan kontradiksi. Di satu sisi, pencapaiannya luar biasa, dengan 13 gelar Premier League, termasuk yang terakhir yang diraih dengan pemain-pemain seperti Tom Cleverley dan Phil Jones.
Namun, meskipun Robin Van Persie membawa kemenangan dengan gol-golnya, skuad yang menua membutuhkan perhatian serius. Pemain-pemain seperti Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, dan Wayne Rooney tidak bisa lagi tampil seperti sebelumnya, sementara Paul Scholes dan Ryan Giggs semakin menua.
David Moyes, pengganti Ferguson, mengakui tantangan besar yang dihadapi saat itu. Ia merasa frustrasi karena meskipun berfokus pada perombakan tim, hasil dan penampilan Manchester United tidak sesuai harapan.
6. Arsene Wenger
Arsene Wenger membawa Arsenal finis di empat besar selama 20 musim berturut-turut. Namun, di akhir masa jabatannya, tim mulai terpuruk dan hanya mampu bersaing di Liga Europa.
Setelah Wenger, Unai Emery mencoba mempertahankan level tersebut, namun Arsenal malah jatuh lebih jauh ke posisi kedelapan di bawah Mikel Arteta. Wenger mendatangkan Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang, yang bersama Mesut Ozil, menjaga Arsenal tetap kompetitif meski tidak cukup untuk bersaing di papan atas.
Skuad yang ditinggalkan Wenger, dengan pemain-pemain seperti Petr Cech dan Laurent Koscielny yang sudah menua, membuat Arsenal kesulitan. Emery memang pelatih yang bagus, tetapi dibutuhkan perombakan total di bawah Arteta untuk mengembalikan Arsenal ke jalur yang benar.
7. Manuel Pellegrini
Manuel Pellegrini menjadi salah satu manajer West Ham yang sulit dilupakan, meski ada kandidat lain yang juga layak disebut. Beberapa rekrutan musim panas 2024, seperti Crysensio Summerville dan Aaron Wan-Bissaka, mungkin bisa berhasil di bawah Graham Potter.
Namun, ada keraguan terkait Niclas Fullkrug yang tampaknya akan bergabung dengan daftar panjang striker gagal di West Ham. Meski begitu, Pellegrini tetap menjadi sorotan dengan 18 bulan kepemimpinannya yang kini dianggap kurang berhasil.
Pellegrini menghabiskan sekitar £155 juta untuk mendatangkan pemain-pemain seperti Felipe Anderson dan Sebastien Haller, memecahkan rekor transfer klub dua kali. Sayangnya, keputusan-keputusan ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Sumber: Planet Football
Baca Juga:
- 5 Pemain Chelsea yang Bisa Diminta Man United sebagai Ganti Alejandro Garnacho
- 5 Pemain yang mampu Membungkam Jamie Carragher, Salah Satunya Darwin Nunez
- 10 Pemain Man Utd dengan Gaji Lebih Tinggi dari Amad Diallo
- 5 Pemain Barcelona yang Meningkat Berkat Sentuhan Hansi Flick, Raphinha, Yamal, Siapa Lagi?
- 5 Target Liverpool yang Bisa Bantu Amankan Gelar Premier League: Kerkez, Osimhen, Siapa Lagi?
- 4 Pemain Top yang Terlalu Bagus untuk Bermain di Malaysia, Ada Jordi Amat
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...