Howard Webb, Kisah dan Kontroversi Sang Pengadil

Howard Webb, Kisah dan Kontroversi Sang Pengadil

Bola.net - - Dihukumnya wasit Howard Webb oleh asosiasi perwasitan Inggris, yang membuatnya turun kasta ke divisi League One memunculkan kembali kontroversi, yang pernah dibuatnya di masa silam.

Namun siapa sangka jika sosok sang pengadil itu rupanya merupakan mantan sersan kepolisian Yorkshire selatan, yang sesungguhnya sangat mencintai kedisiplinan dan taat kepada aturan?

Selain itu, wasit 41 tahun itu juga dikenal sanggup melakukan sprint 40 meter dengan waktu kurang dari satu menit. Dan untuk lebih mengetahui sekelumit kisah tentang Howard Webb.

1 dari 12 halaman

Bout Howard

Bout Howard

Howard Melton Webb lahir pada 14 Juli 1971 di Rotherham, Yorkshire selatan. Dianggap sosok yang mengesankan, dengan postur mencapai 190 cm dan berat sekitar 90 kg.

2 dari 12 halaman

Son of A Time-Miner

Son of A Time-Miner

Putra seorang penambang, berkarakter tanpa basa-basi dan menyukai aturan dan kedisiplinan. Hal itu meluas pada karier di luar lapangannya, di mana ia sempat menjadi serang sersan kepolisian.

3 dari 12 halaman

Debut

Debut

Pertandingan pertama yang ia pimpin adalah laga U-11 di Yorkshire pada tahun 1989. Webb mengaku terkejut dengan perilaku anak-anak, dan akting dalam permainan, yang ternyata juga banyak ia temui kala memulai karier di Premier League pada 2003.

4 dari 12 halaman

Pyramidal Succeed

Pyramidal Succeed

Selama kurun waktu 1989-2003, ia meniti kariernya hingga menuju kesuksesan. Dan langkah itu tak ditempuhnya dengan instan. Webb memulai langkah dari Northern Counties (hakim garis 1993-95 dan wasit 1995-98), Football League (hakim garis 1996-98 dan wasit 2000-03) dan Premier League (hakim garis 1996-2000). Laga Fulham kontra Wolverhampton pada 18 Oktober 2003 adalah laga Premier League yang pertama dipimpinnya.

5 dari 12 halaman

Quick-Respond

Quick-Respond

Selain disiplin, Webb juga dikenal memiliki fisik yang kuat. Ia sanggup melakukan sprint sepanjang 40 meter dengan waktu hanya 4.25 detik!

6 dari 12 halaman

Controversies Part I

Controversies Part I

Kontroversi Webb rupanya berlangsung sejak lama. Di Euro 2008, perdana menteri Polandia, Donald Tusk mengaku ingin membunuh Webb, usai memberi penalti menit akhir kepada tuan rumah Austria. Akibatnya, pada laga berikut di Salzburg, ia pun harus menerima kawalan polisi.

7 dari 12 halaman

Controversies Part II

Controversies Part II

Kontroversinya berlanjut pada Piala Konfederasi 2009, ketika memimpin laga Mesir kontra Brasil. Webb kembali memberi penalti menit akhir, kali ini kepada Brasil, yang sekaligus memenangkan mereka dengan skor 4-3. Di laga itu, Webb mendadak mengubah keputusan tendangan sudut menjadi penalti untuk Brasil, plus memberi kartu merah Ahmed Al Muhamadi karena dinilai handball.

8 dari 12 halaman

Filmography

Filmography

Webb juga sempat terjun ke dunia perfilman, ketika turut menjadi narasumber dalam film dokumenter Les Arbitres (aka Kill The Referee). Film tersebut menilai bahwa wasit tetaplah manusia, yang tak lepas dari kesalahan mendasar.

9 dari 12 halaman

Local Contro

Local Contro

Di kancah domestik, Webb diketahui terlibat dalam sejumlah kontroversi yang sebagian besar terjadi di Old Trafford. Bahkan winger Liverpool, Ryan Babel harus menerima sanksi atas ulahnya, yang memasang gambar Webb berseragam Manchester United di situs micro-blogging Twitter.

10 dari 12 halaman

Queen's Choice

Queen's Choice

Webb dianugerahi gelar MBE (Member of the Order of the British Empire) pada 2011, atas pengabdiannya kepada FA. MBE merupakan salah satu dari sekian penghargaan tahun baru yang digelar secara rutin oleh ratu Inggris.

11 dari 12 halaman

Judge of the Final

Judge of the Final

Prestasi Webb di kancah internasional adalah menjadi pemimpin pertandingan final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan silam. Ia memimpin laga Spanyol versus Belanda, serta menyaksikan tendangan maut Nigel De Jong kepada Xabi Alonso.

12 dari 12 halaman

Probably Muamba Savior

Probably Muamba Savior

Selain kontroversi negatifnya, Webb sempat menuai pujian atas tindakan lugas dan tepatnya. Kala memipin laga Piala FA antara Spurs kontra Bolton tahun 2012, ia mendapati Fabrice Muamba kolaps di lapangan. Tanpa pikir panjang, Webb menghentikan laga, dan membawa Muamba ke rumah sakit bersama kapten dan pelatih tim.

Tindakan tersebut banyak mendapat sanjungan, terutama atas kecepatan berpikirnya. Sebagai penghargaan, Webb diminta menjadi wasit di laga lanjutan, yang akhirnya dimenangi Spurs dengan skor 3-1.