Panasnya Derby Manchester Dalam Satu Dekade Terakhir

Bola.net - - Oleh: Jeffrie Dalam satu dekade terakhir persaingan Manchester City dan Manchester United kian memanas. Meski United mampu beberapa kali mendominasi Derby Manchester, namun kebangkitan Manchester City seiring peralihan kepemilikannya ke Sheikh Mansour yang kaya raya menjadi ancaman bagi United. Dengan uang yang berlimpah City bisa menjadi kekuatan baru dalam waktu singkat. Pembelian Carlos Tevez dari United membuktikan bahwa City bisa melakukan apa saja dengan kekuatan uangnya. Keberhasilan City pada tahun-tahun belakangan hanya terjadi pada kemenangan 5-1 di Maine Road di bulan September 1989, ketika City kembali ke papan atas liga setelah dua tahun menjauh. Sementara itu United masih berjuang untuk membentuk permainannya dalam tiga tahun sejak pengangkatan Alex Ferguson sebagai manajer. Keduanya bermain imbang 1-1 saat kembali bertemu di Old Trafford pada bulan Februari. Pada tahun 1990-an, United mulai mendominasi pertandingan demi pertandingan, tak terkalahkan dalam derby untuk satu dekade. Tahun 1990-91, kedua klub Manchester bersaing di bagian atas klasemen tetapi tidak tampak seperti perebutan gelar juara. Derby di Maine Road pada bulan Oktober kembali berakhir imbang 3-3, namun saat pertandingan kembali di Old Trafford pada awal Mei, United berhasil menang 1-0 dan satu-satunya gol yang tercipta berasal dari pemain sayap United yang masih berusia 17 tahun, Ryan Giggs. Gol tersebut adalah yang pertama kali dalam karirnya. Tahun 1991-1992 derby berjalan biasa-biasa saja, bermain imbang tanpa gol di Maine Road pada pertengahan November dan imbang 1-1 di Old Trafford pada awal April. Derby Manchester pertama saat Liga Premier pertama digelar pada musim 1992-1993 berakhir dengan kemenangan United 2-1 di Old Trafford pada tanggal 6 Desember 1992. Eric Cantona membuat debutnya untuk United pada hari itu. Dalam empat musim berikutnya, Cantona mencetak delapan gol dalam derby Manchester. Gol pertama dihasilkannya pada pertandingan di Maine Road di bulan Maret yang berakhir imbang 1-1. Derby di musim 1993-94 menjadi salah satu yang terbaik yang pernah berlangsung, saat Manchester United mampu membalikkan defisit 2-0 di Maine Road dan berhasil menang 3-2. Eric Cantona mencetak dua gol pada pertandingan tersebut. Cantona kembali menjadi momok bagi City saat mencetak dua gol saat United menang 2-0 di Old Trafford. Cantona menjadi pusat berita dalam derby Manchester berikutnya di bulan November 1994, meskipun saat itu Andrei Kanchelskis sempat mencuri perhatian dengan mencetak hat-trick dalam kemenangan 5-0. United kembali memenangkan pertandingan di Maine Road tiga bulan kemudian. Derby pertama musim 1995-1996 berlangsung di Old Trafford pada pertengahan Oktober dengan kemenangan 1-0 untuk United di mana Paul Scholes, yang saat itu berusia 20 tahun, mencetak satu-satunya gol dan serangkaian penyelamatan hebat dari kiper United Peter Schmeichel berhasil mencegah City mendapatkan kemenanga. Permainan kembali digelar pada awal April di Maine Road. United kembali menunjukan dominasinya dengan kemenangan 3-2 lewat gol yang dicetak Cantona. Derby tersebut menjadi yang terakhir sebelum menuju milenium baru karena Manchester City terdegradasi di akhir musim 1995-96. Derby Manchester pertama di milenium baru diwarnai dengan perseteruan yang berlangsung lama antara Roy Keane dan Alf-Inge Haland. Permusuhan ini dimulai pada tahun 1998, ketika kapten United Keane mengalami cedera pada otot ligamen saat tekel keras oleh Haland (yang kemudian bermain untuk Leeds, tim yang juga memiliki persaingan yang tidak menyenangkan dengan United). Saat Keane terbaring di tanah, Haland menuduhnya pura-pura cedera. Tiga tahun berselang, pada pertandingan derby di bulan April 2001, di akhir permainan, Keane melakukan tekel berbahaya dengan mengangkat kaki terlalu tinggi ke arah Håland, Keane akhirnya diganjar kartu merah pada pertandingan tersebut. Dalam otobiografinya yang diterbitkan pada tahun 2002, Keane mengakui bahwa tindakannya itu adalah upaya terencana untuk melukai Haland, sebuah pengakuan yang mengakibatkan denda 150.000 Poundsterling dan juga larangan bermain di lima-pertandingan. Setelah kejadian itu, Haland memiliki perjuangan panjang dengan masalah lutut dan akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2002. Pada tanggal 9 November 2002, City, yang ditangani Kevin Keegan, memenangkan derby di Maine Road dengan skor 3-1, Shaun Goater mencetak 2 gol yang menjadi golnya yang ke 101 untuk klub, sedangkan Nicolas Anelka mencetak gol yang lain. Ini adalah kemenangan pertama City atas United sejak kemenangan 5-1 pada tahun 1989, mengakhiri perjalanan tandus 13 tahun mereka. City kemudian bermain imbang 1-1 di Old Trafford pada musim yang sama, Shaun Goater kembali mencetak gol pada pertandingan tersebut. City kemudian melanjutkan tren positifnya dengan memenangkan pertandingan derby pertama di stadion baru mereka, City of Manchester Stadium, dengan skor 4-1 lewat gol dari Robbie Fowler, Jon Macken, Trevor Sinclair dan Shaun Wright-Phillips. Pada tahun 2005-06, City terus menjaga bentuk terbaiknya terhadap saingan sekota mereka dengan bermain imbang 1-1 di Old Trafford pada bulan September, diikuti dengan kemenangan 3-1 di Eastlands pada Januari 2006. Selama musim 2006-07, United berhasil mengalahkan City 3-1 di Old Trafford dan juga berhasil menang 1-0 di City of Manchester Stadium, permainan yang pada akhirnya menyebabkan United memenangkan gelar juara Liga Inggris. Derby Manchester di musim 2007-08 menjadi milik City, lewat kemenangan 1-0 di City of Manchester pada tanggal 19 Agustus 2007, dan juga kemenangan 2-1 di Old Trafford pada pertandingan tanggal 10 Februari 2008 yang diawali dengan mengheningkan cipta untuk peringatan 50 tahun peristiwa kecelakaan penerbangan Munich. Darius Vassell dan Benjani Mwaruwari mencetak gol untuk City di menit 24 dan 45, sedangkan Michael Carrick mencetak gol untuk United di menit ke-90. Ini adalah pertama kalinya sejak April 1974 di mana City mampu mengalahkan United di Old Trafford pada pertandingan Liga dan pertama kalinya City mampu memenangkan semua pertandingan derby sejak musim 1969-70. United berhasil mencegah City dari kemenangan ketiga berturut-turut di derby pertama musim 2008-09, Wayne Rooney menjadi pencetak gol satu-satunya sedangkan Cristiano Ronaldo terkena kartu merah karena melakukan handball dalam pertandingan itu. Alex Ferguson menyebut Derby Manchester musim 2009-10 di Old Trafford sebagai "Derby terbaik sepanjang masa". Manchester United memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 4-3 setelah Manchester City menyamakan kedudukan tiga kali, dan gol Michael Owen di menit ke-95 menjadi penutupnya. Pada musim yang sama, kedua tim kembali bertemu di Piala Carling semi-final. City berhasil memenangkan leg pertama dengan skor 2-1 setelah membalikkan defisit 1-0 yang dibuat oleh Ryan Giggs dengan gol dari mantan pemain United Carlos Tevez. United kemudian kembali unggul 2-0 di leg kedua melalui Paul Scholes dan Michael Carrick sebelum Tévez membuatnya 2-1 sehingga pertandingan membutuhkan waktu tambahan. Sebuah gol dari header Wayne Rooney membawa United lolos ke babak final Piala Carling. Pada tanggal 17 April 2010, United juga berhasil mengalahkan City lewat gol header Paul Scholes pada menit terakhir injury time untuk mempertahankan kesempatan mereka merebut juara musim itu. Ini adalah ketiga kalinya dalam satu musim United memenangkan derby di menit-menit akhir pertandingan.