Arema FC vs Oxford United: Tak Ada Ruang untuk Kesalahan

Arema FC vs Oxford United: Tak Ada Ruang untuk Kesalahan
Duel Liga Indonesia All Star vs Arema FC di Piala Presiden 2025, Selasa (08/07/2025). (c) Dok. Arema FC

Bola.net - Langkah Arema FC di Piala Presiden 2025 berada di ujung tanduk. Tim Singo Edan wajib menang di laga terakhir Grup A untuk memastikan tempat di final. Tantangannya tak ringan. Mereka akan menghadapi tim kuat asal Inggris, Oxford United.

Pertandingan penentuan ini akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Kamis (10/7/2025) malam WIB. Secara posisi, Arema tertinggal setelah hanya meraih hasil imbang 2-2 saat melawan Liga Indonesia All Star di laga pertamanya.

Kini, tak ada ruang untuk kesalahan. Arema harus tampil sempurna, baik secara taktik maupun mental, jika ingin menjaga reputasi mereka sebagai juara bertahan Piala Presiden.

1 dari 3 halaman

Oxford United Punya Segalanya

Di atas kertas, Oxford United jelas lebih unggul. Klub asal Inggris itu diperkuat sederet nama dengan kualitas mumpuni. Dua di antaranya bahkan familier di telinga publik Indonesia, yakni Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, pemain timnas yang kini merumput di luar negeri.

Sosok Mark Harris juga tak bisa diabaikan. Penyerang Timnas Wales itu mencetak dua gol di laga perdana melawan Liga Indonesia All Star, menunjukkan betapa tajamnya lini depan Oxford. Skuad mereka lengkap dan bugar karena punya waktu rehat lebih panjang.

Dengan tiga poin di tangan, Oxford cukup bermain imbang untuk lolos ke final. Sementara itu, Arema tak punya pilihan lain selain menang. Tekanan lebih besar justru berada di kubu Singo Edan.

2 dari 3 halaman

Marquinhos Santos Andalkan Semangat Juang

Pelatih Arema FC, Marquinhos Santos, menyadari tantangan besar yang menanti. Namun, ia menegaskan timnya tak akan menyerah. "Kami tahu akan menghadapi lawan yang berat. Namun, pemain kami akan berusaha untuk menang," tegasnya, dikutip dari Bola.com.

Arema memang menunjukkan permainan inkonsisten saat menghadapi Liga Indonesia All Star. Setelah unggul, mereka sempat lengah dan akhirnya kebobolan dua penalti. Marquinhos Santos mengaku sudah mengevaluasi penampilan anak asuhnya. “Meskipun dalam waktu singkat, kami tetap optimis,” ucapnya.

Rotasi mungkin jadi senjata untuk mengatasi kelelahan, tapi pilihan ini juga berisiko. Di laga pertama, permainan Arema menurun usai pergantian pemain, terutama saat para legiun asing diganti. Konsistensi dan determinasi akan jadi kunci.

3 dari 3 halaman

Belajar dari Kesalahan, Bertaruh Reputasi

Arema FC juga harus lebih disiplin di lini belakang. Dua penalti yang mereka terima di laga perdana muncul karena pelanggaran yang sebenarnya bisa dihindari. Dengan penggunaan VAR di turnamen ini, kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.

“Di pertandingan ini, ada VAR, jadi saya tidak bisa berkomentar tentang wasit. Namun, pastinya kami sudah lakukan evaluasi untuk pertandingan berikutnya,” kata Marquinhos Santos. Kejelian dalam membaca situasi dan kedisiplinan menjadi sorotan penting.

Arema punya satu kekuatan yang tak dimiliki semua tim, yakni tradisi juara. Empat gelar Piala Presiden jadi bukti bahwa mereka tahu cara bertarung di turnamen ini. Kali ini, jalannya lebih terjal. Namun, selama masih ada peluang, Singo Edan tak akan menyerah begitu saja.