
Bola.net - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi bercerita mengenai rapat kerja pihaknya bersama Komisi X DPR dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo pada Senin (4/12/2023).
Ketiga belah pihak membahas terkait naturalisasi dua pemain keturunan untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On.
Sebelum DPR menyetujui naturalisasi Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On, pimpinan raker, Hetifah Sjaifudian memberikan kesempatan kepada Yunus Nusi untuk menambahkan keterangan dari Menpora terkait catatan dan penilaian dari anggota Komisi X perihal naturalisasi pemain.
Tidak sedikit netizen yang antusias ketika Yunus Nusi berbicara. Kondisi itu terlihat dari kolom komentar YouTube Komisi X DPR RI Channel yang menyiarkan raker itu secara langsung.
Yunus Nusi Buka-bukaan
Yunus Nusi membeberkan tugasnya sebagai Sekjen PSSI. Pria asal Gorontalo ini kerap menjadi garda terdepan dalam melakukan komunikasi publik, meski kabar yang disampaikan pahit sekalipun.
"Yang pertama bahwa apa yang saya sampaikan di Komisi X memang itu adanya," ujar Yunus Nusi saat dihubungi Bola.net, Kamis (7/12).
"Tetapi yang penting harus saya sampaikan ke kawan-kawan media bahwa salah satu tugas Sekjen itu menyampaikan apa yang terjadi di PSSI walaupun itu pahit, dan memberitakan sesuatu yang benar."
"Tetapi yang sangat penting yang harus saya sadari itu bahwa jabatan Sekjen ya memang seperti itu, kadang-kadang dipuji, kadang-kadang dikritik, bahkan sampai dicaci maki," lanjutnya.
Tugas Sekjen PSSI
"Seorang Sekjen memang harus menyadari bahwa posisi ini memang posisi demikian. Bagi saya, statement-statement yang tidak begitu baik diterima oleh publik itu saya harus menyampaikannya," ucap Yunus Nusi.
"Tidak boleh Ketua Umum atau Komite Eksekutif PSSI, karena saya harus menjaga bahwa Ketua Umum itu harus dalam keadaan baik-baik saja. Ketua Umum itu menjadi lambang organisasi, beliau harus kami jaga kewibawaannya, maka dengan demikian wibawa organisasi juga terjaga, itu tugas saya untuk menjaganya."
"Sehingga hal-hal atau berita-berita yang kurang baik ke publik yang penting dan harus disampaikan, Sekjen yang harus menyampaikan dan memang harus Sekjen yang menerima kritikan atau respon negatif," sambung Yunus Nusi.
Sadar Sering Diejek
Yunus Nusi sadar bahwa banyak warganet yang tidak menyukainya. Apalagi ketika menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen pada 2020 dan Sekjen permanen PSSI pada 2021, dunia dihujam pandemi COVID-19, dan terjadi tragedi Kanjuruhan tahun 2022.
"Betul bahwa sebelumnya saya banyak di-bully, saya banyak dikritik habis, dan itu saya sadari. Kita ketahui bersama ketika saya ditunjuk menjadi Plt Sekjen dan Sekjen permanen," kata Yunus Nusi.
"Pada saat yang bersamaaan, kompetisi disetop karena adanya pandemi. Kemudian Timnas Indonesia juga sulit untuk pemusatan latihan (TC) dikarenakan COVID-19. Tidak lama kemudian ada tragedi kanjuruhan."
"Nah, ini keadaan yang sangat pahit, saya selaku Sekjen harus bertanggung jawab untuk melaksanakan proses administasi pelayanan ke Timnas Indonesia termasuk kompetisi," tambahnya.
Yang Pahit-Pahit
"Yang sekaligus ketika itu harus menyampaikan berita-berita yang ternyata tidak diterima secara baik oleh publik. Saya harus menyampaikannya ketika itu ketika ada pandemi, tidak lama kemudian ada tragedi Kanjuruhan," tutur Yunus Nusi.
"Sekali lagi yang pahit-pahit yang kurang baik, baiknya Sekjen yang mengambil alih. Jangan yang pahit-pahit Ketua Umum yang menyampaikan, Exco yang menyampaikan, itu tidak baik bagi sebuah organisasi."
"Karena kami harus menjaga kewibawaan Ketua Umum di PSSI. Sebagaimana di organisasi lain, tentu ada yang salah, ada yang benar, ada yang disenangi, ada yang tidak, ada yang positif, ada yang negatif."
"Tidak semua apa yang dilakukan PSSI itu semua diterima oleh publik, pasti ada hal-hal yang tidak diterima oleh publik. Nah, yang tidak diterima oleh publik itu menjadi tanggung jawab saya yang harus saya sampaikan ke publik," lanjut Yunus Nusi.
Tidak Menaruh Dendam
Yunus Nusi sama sekali tidak dendam dengan perlakuan dari netizen. Ia menyikapinya dengan kepala dingin. Ia tahu bahwa situasi seperti ini merupakan resiko dari pekerjaannya.
"Maka jangan cari tahu di mana, terkadang saya juga harus menerima kritikan dan bahkan pun cacian dari para netizen atau keluarga sepak bola," ujar Yunus Nusi.
"Pun demikian saya tidak akan merespons secara emosi dan negatif apa yang menjadi kritikan bahkan caci makian netizen kepada saya, karena saya sudah memaklumi dan memahami bahwa itulah tugas Sekjen."
"Yang kita harus pahami bahwa mereka itu dikarenakan sayang, senang dengan Timnas Indonesia dan sayang dengan PSSI, maka mereka sangat respons terhadap apa-apa yang dipublish oleh PSSI," tambahnya.
Tahun Depan Bisa Menjadi Tahun Terakhir
Tahun ini sudah menjadi tahun ketiga Yunus Nusi menjadi Sekjen PSSI. Ia merasakan dua kepemimpinan. Pertama Mochamad Iriawan pada 2020-2023 dan Erick Thohir mulai tahun ini.
"Jadi kita hargai bahwa itu bagian dari sayangnya netizen, sayangnya publik ke PSSI, itu yang harus saya lakukan dan tanggung jawab saya selaku Sekjen," imbuh Yunus Nusi.
"Di samping persoalan administasi tentu saya harus menjaga marwah organisasi ini, saya harus menjaga Ketua Umum dan Exco. Maka apapun yang jelek biarlah itu saya yang harus pasang badan untuk kepentingan organisasi," tutup lelaki berusia 53 tahun ini.
Tahun depan bisa saja menjadi tahun terakhir Yunus Nusi sebagai Sekjen PSSI. Pasalnya, namanya tercantum sebagai calon anggota DPR nomor urut lima Dapil Kalimantan Timur dari Partai Golkar.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Membedah Karier Ong Kim Swee: Beda Nasib di Indonesia dan Malaysia, Persik Bakal Dibawa ke Mana di BRI Super League?
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...