Persema Hanya Andalkan Penyerang Lokal

- Persatuan Sepak Bola Malang () hanya mengandalkan kekuatan penyerang lokal ketika menghadapi Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija) di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (26/5).

Pelatih Persema Aji Santoso, Selasa, mengakui, dua penyerang asing yang dimiliki Persema, Jairon Feliciano dan Brima Pepito Sanusie, sengaja tidak disertakan dalam daftar pemain yang melakoni dua laga luar kandang menghadapi Persija dan PSPS Pekanbaru.

"Jairon masih cedera dan Pepito menunjukkan permainan yang jelek dalam dua pertandingan terakhir menghadapi Bontang FC dan Persisam Samarinda di kandang, sehingga tidak kami sertakan dalam rombongan pemain yang mengikuti tur luar kandang," tegas Aji sebelum bertolak ke Jakarta untuk meladeni Persija Rabu (26/5).

Untuk meladeni tim setangguh Persija Jakarta, katanya, dirinya memang hanya mengandalkan penyerang lokal, yakni Jaya Teguh Angga dan Harmoko. Sebagai ganti Brima Pepito adalah pemain "magang" dari Persema U-21, Reza Mustofa.

Ia meyakini meski tanpa diperkuat penyerang asing, Persema mampu mengimbangi permainan Persija asal anak asuhnya itu bisa bermain lepas, tanpa terbebani meraih angka di kandang Persija.

Menurut mantan pelatih Persisam samarinda itu, anak asuhnya pasti mampu meredam serangan dan gempuran para pemain Persija asal bisa bermain sabar dan lepas tanpa beban apa pun.

Apalagi, lanjutnya, tim pelatih juga sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Persija Jakarta. "Kami instruksikan anak-anak bisa bermain cepat dengan mengandalkan umpan-umpan `crossing` ke barisan depan (penyerang)," katanya menambahkan.

Dalam lawatannya ke kandang Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru itu Aji membawa 18 dari 26 pemain yang dimiliki tim berjuluk "Laskar Ken Arok" tersebut.

Ke-18 pemain itu di antaranya adalah M.Kamri, Sukasto Effendi, I Komang Putra, Pitono, Sutaji, Seme Patrick, Park Chul Hyung, Jaenal Ichwan, Siswanto, Robby Gaspar, Kasan Soleh, Jaya Teguh Angga, Harmoko, Suroso, dan Reza Mustofa.

Persema yang semula membidik papan atas Liga Super Indonesia 2009/2010 akhirnya harus merevisi target menjadi delapan besar.Namun, hingga menjelang berakhirnya kompetisi, Persema masih bertengger di urutan ke-9 klasemen sementara dengan raihan angka 44 dari 32 kali bertanding.

Langkah Persema finis di urutan delapan besar semakin berat, meski masih menyisakan dua laga lagi. Karena, dua laga terakhir harus dilakoni di luar kandang dan tim yang dihadapi adalah tim kuat, Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru.

Gagalnya bidikan Persema finis di papan atas dan hasil negatif yang ditunjukkan Persema hingga pertengahan putaran II, membuat manajemen mengambil sikap untuk "melengserkan" pelatih Subangkit dan digantikan dengan Aji Santoso.

Pergantian pelatih yang diharapkan mampu mengangkat kembali prestasi Persema dan finis di papan atas, ternyata juga gagal. Sehingga manajemen terpaksa harus merevisi target dari papan atas menjadi delapan besar. (ant/cax)

Berita Terkait