Playoff: Persidafon Dafonsoro Tembus Superliga

- Persidafon Dafonsoro, sukses masuk ke orbit Liga Super Indonesia musim depan. Prestasi ini diraih tim berjuluk Gabus Sentani ini usai mengandaskan perlawanan Bontang FC dengan skor tipis 3-2 dalam laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (23/06).

Dalam pertandingan ini, Bontang FC menggebrak sejak menit awal pertandingan melalui duet Satoshi Otomo dan Ali Khaddafi di lini tengah. Sementara, Persidafon lebih memilih strategi serangan balik dengan mengandalkan kecepatan Lukas Rumkabu.

Pertandingan baru berjalan empat menit ketika Lukas Rumkabu nyaris membobol gawang Bontang, setelah mengecoh kiper Tirta Bayu Kencana. Namun, tendangan pemain berusia 33 tahun ini masih belum menemui sasaran.

Tiga menit kemudian, jantung para pendukung Bontang kembali berdegup kencang. Kali ini giliran Abel Cielo yang mengancam gawang tim kesayangan mereka. Namun, kali ini, Tirta Bayu masih sigap mengantisipasi tendangan pemain asal Liberia ini.

Banyak memiliki kesempatan, Persidafon justru harus kebobolan terlebih dahulu. Menit 12, menerima umpan silang Satoshi Otomo, Kenji Adachihara melepas tendangan voli kaki kanan yang tidak bisa diantisipasi oleh penjaga gawang Persidafon, I Putu Dian Ananta.

Tertinggal, Persidafon meningkatkan intensitas serangan. Hal ini berbuah serangkaian peluang yang mereka miliki. Namun, peluang emas, mereka benear-benar mereka miliki di penghujung babak pertama. Sayang, tendangan bebas Juan Marcelo Cirelli masih bisa ditepis Tirta Bayu. Alhasil, hingga babak pertama, kedudukan tetap bertahan bagi keunggulan Bontang FC.

Babak kedua, pelatih Persidafon, Agus Yuwono menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil lebih menekan. Usaha ini tidak sia-sia. Memanfaatkan kacaunya barisan belakang Laskar Bukit Tursina, Lukas Rumkabu sukses mencetak gol yang menyamakan kedudukan pada menit ke-48.

Bahkan, enam menit kemudian Persidafon berbalik unggul. Pergerakan yang menusuk dari sayap kanan pertahanan Bontang FC, diganjal oleh Arifki Eka Putra. Wasit Isya Permana menunjuk titik putih. Juan Cirelli yang ditunjuk sebagai algojo tak menyia-nyiakan kesempatan dan membobol gawang Bontang.

Bontang FC berusaha membalas ketinggalan dari Persidafon. Namun, sayang peluang emas mereka melalui tendangan Emile Mbamba masih bisa ditepis oleh Putu Dian Ananta.

Menit 65, asa para penggawa Bontang untuk menyamakan kedudukan menjadi kenyataan. Tendangan spekulasi M. Istigfar dari sudut sempit tak mampu dijangkau Putu dan membuahkan gol penyeimbang kedudukan.

Namun, kegembiraan para penggawa Bontang ini tak bertahan lama. Semenit kemudian, Persidafon kembali unggul melalui gol yang dicetak Patrick Wanggai.

Gol Wanggai ini melecut semangat para penggawa Bontang untuk menyamakan kedudukan. Namun, serangkaian peluang yang mereka miliki gagal diubah menjadi gol.

Di akhir pertandingan, Bontang berhak mendapat penalti setelah Lukas Rumkabu menyentuh bola saat menghalau sundulan . Sayang, wasit tidak melihat kejadian tersebut dan meneruskan permainan. Kontan, hal ini memicu protes para penggawa Bontang. Namun, wasit bergeming dengan keputusannya dan justru memberikan kartu kuning pada Arbadin dan Ali Khaddafi yang dianggap berlebihan kala melancarkan protes. Alhasil, hingga laga usai, kedudukan tetap bertahan 3-2 bagi keunggulan Persidafon.   (bola/den)

Berita Terkait