
Bola.net - Meski sejauh ini hasil kerja Task Force AFC belum bisa diketahui, hampir bisa dipastikan rekomendasi mereka tidak akan lebih dari penyelesaian dualisme kompetisi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Tondo Widodo.
Menurut Tondo, indikasi dari keyakinannya tersebut bisa dilihat dari materi pembicaraan yang terjadi kala Task Force AFC mengundang delegasi PSSI dan PT. Liga Indonesia, beberapa waktu lalu.
"Dalam kesempatan itu, yang dibicarakan hanyalah masalah penyelesaian dualisme liga di Indonesia. Tidak pernah ada pembicaraan mengenai hal-hal lain, termasuk penggantian Djohar Arifin, seperti yang dihembuskan belakangan ini," ungkap Tondo pada Bola.net.
Tondo menambahkan, indikasi lain dari pernyataannya itu juga bisa dilihat dari pihak-pihak yang diundang oleh Satgas AFC di pertemuan itu. "Yang mereka undang adalah PSSI dan PT. Liga Indonesia, sebagai penyelenggara breakaway league. Mereka tidak mengundang KPSI, karena mereka memang tidak mengenal KPSI," sambungnya.
"Ini adalah salah satu bukti bahwa pembicaraan berfokus pada kompetisi, dan bukan federasi."
Lebih lanjut, Tondo mengatakan bahwa keberadaan Task Force AFC sendiri merupakan bukti bahwa legitimasi PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin.
"Kita harus ingat kronologis hadirnya Satgas AFC ini. Mereka hadir setelah AFC mendengar dan menyetujui lima usulan penyelesaian dualisme kompetisi, yang dirumuskan di Kongres Palangkaraya. Setelah itu, AFC berhasil melobi FIFA untuk menghalangi jatuhnya sanksi pada kita. Apabila mereka tidak lagi mempercayai kita, sanksi FIFA sudah jatuh dari beberapa waktu lalu," tegasnya. (den/end)
Menurut Tondo, indikasi dari keyakinannya tersebut bisa dilihat dari materi pembicaraan yang terjadi kala Task Force AFC mengundang delegasi PSSI dan PT. Liga Indonesia, beberapa waktu lalu.
"Dalam kesempatan itu, yang dibicarakan hanyalah masalah penyelesaian dualisme liga di Indonesia. Tidak pernah ada pembicaraan mengenai hal-hal lain, termasuk penggantian Djohar Arifin, seperti yang dihembuskan belakangan ini," ungkap Tondo pada Bola.net.
Tondo menambahkan, indikasi lain dari pernyataannya itu juga bisa dilihat dari pihak-pihak yang diundang oleh Satgas AFC di pertemuan itu. "Yang mereka undang adalah PSSI dan PT. Liga Indonesia, sebagai penyelenggara breakaway league. Mereka tidak mengundang KPSI, karena mereka memang tidak mengenal KPSI," sambungnya.
"Ini adalah salah satu bukti bahwa pembicaraan berfokus pada kompetisi, dan bukan federasi."
Lebih lanjut, Tondo mengatakan bahwa keberadaan Task Force AFC sendiri merupakan bukti bahwa legitimasi PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin.
"Kita harus ingat kronologis hadirnya Satgas AFC ini. Mereka hadir setelah AFC mendengar dan menyetujui lima usulan penyelesaian dualisme kompetisi, yang dirumuskan di Kongres Palangkaraya. Setelah itu, AFC berhasil melobi FIFA untuk menghalangi jatuhnya sanksi pada kita. Apabila mereka tidak lagi mempercayai kita, sanksi FIFA sudah jatuh dari beberapa waktu lalu," tegasnya. (den/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:01
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:59
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...