10 Musim Terburuk Manchester United dalam Sejarah Premier League

10 Musim Terburuk Manchester United dalam Sejarah Premier League
Selebrasi Harry Maguire usai membobol gawang Ipswich Town, Kamis (27/2/2025) (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Manchester United sedang menghadapi tantangan besar di musim 2024/25. Ini adalah kampanye ke-32 mereka di Premier League, dan mereka berisiko mencatat rekor poin terendah sepanjang sejarah. Sebagian besar musim dengan poin terendah terjadi pasca-era Sir Alex Ferguson.

Di bawah kendali Ruben Amorim, yang menggantikan Erik ten Hag pada Oktober 2024, performa Setan Merah belum menunjukkan perbaikan berarti. Mereka berada di paruh bawah klasemen dengan sisa musim yang semakin menipis. Jika tidak ada perubahan drastis, musim ini bisa menjadi yang terburuk dalam catatan mereka.

Berikut adalah ulasan mendalam tentang 10 musim terburuk Manchester United di Premier League.

1 dari 5 halaman

Era Sir Alex Ferguson: Satu-satunya Musim dalam Daftar

Musim 2003/04: 75 Poin

Musim 2003/04 adalah satu-satunya dalam daftar ini yang terjadi di bawah kendali Sir Alex Ferguson. Meski finis di posisi ketiga, musim ini tidak bisa dikatakan buruk. Chelsea dan Arsenal, yang tak terkalahkan, menjadi penghalang utama.

Momen krusial terjadi saat Ruud van Nistelrooy gagal mengeksekusi penalti di menit akhir melawan Arsenal. Kegagalan itu membuat Arsenal mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka. Meski kehilangan gelar Premier League, Manchester United berhasil memenangkan Piala FA ke-11 mereka.

2 dari 5 halaman

Pasca-Ferguson: Penurunan yang Tak Terelakkan

2020/21: 74 Poin

Musim 2020/21 menjadi finis tertinggi United pasca-Ferguson. Di bawah Ole Gunnar Solskjaer, mereka finis kedua di bawah Manchester City. Awal musim yang buruk, termasuk kekalahan dari Crystal Palace dan Tottenham, sempat membuat mereka terpuruk di posisi 13.

Namun, Manchester United bangkit dengan 13 pertandingan tanpa kekalahan, membawa mereka ke persaingan gelar. Sayangnya, hasil buruk di Februari dan Maret mengubur harapan mereka. Mereka finis 12 poin di belakang City.

2014/15: 70 Poin

Louis van Gaal mengambil alih Manchester United pada Mei 2014, menggantikan David Moyes. Musim ini diawali dengan kekalahan mengejutkan dari Swansea. Performa tim lambat membaik, tetapi masalah mencetak gol terus menghantui.

Meski finis keempat dan lolos ke Liga Champions, United gagal meraih trofi apa pun. Ini adalah pertama kalinya sejak 2004/05 mereka tidak memenangkan satu pun kompetisi.

3 dari 5 halaman

Era Jose Mourinho: Naik Turun yang Dramatis

2016/17: 69 Poin

Jose Mourinho membawa harapan baru dengan kedatangan Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba. Meski memulai musim dengan tiga kemenangan beruntun, performa Manchester United segera menurun, termasuk kekalahan telak 4-0 dari Chelsea.

Fokus beralih ke kompetisi piala, dan Mourinho berhasil membawa Manchester United meraih gelar ganda dengan memenangkan Piala Liga dan Liga Europa. Namun, di Premier League, mereka hanya finis keenam dengan 69 poin.

2018/19: 66 Poin

Musim 2018/19 menjadi akhir dari era Mourinho di United. Kurangnya aktivitas transfer, terutama di lini belakang, membuat tim kesulitan. Mourinho dipecat pada Desember 2018 setelah konflik dengan Paul Pogba dan hasil yang mengecewakan.

Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih sebagai manajer sementara dan langsung memberikan dampak positif. Meski finis keenam, Solskjaer diangkat sebagai manajer tetap setelah memenangkan 70% dari 19 pertandingan pertamanya.

4 dari 5 halaman

Musim-musim Penuh Tantangan

2019/20: 66 Poin

Musim pertama Solskjaer sebagai manajer tetap diawali dengan buruk. Manchester United hanya mengumpulkan 10 poin dari sembilan pertandingan pertama. Namun, mereka bangkit dengan 14 pertandingan tanpa kekalahan di akhir musim, meraih tempat di Liga Champions.

2015/16: 66 Poin

Musim kedua Louis van Gaal diwarnai oleh gaya bermain lambat dan membosankan. Manchester United hanya mencetak 49 gol dalam 38 pertandingan, rekor terburuk mereka di Premier League. Meski memenangkan Piala FA, Van Gaal dipecat di akhir musim.

2013/14: 64 Poin

David Moyes gagal memenuhi harapan setelah menggantikan Ferguson. Manchester United finis ketujuh, posisi terendah mereka di Premier League saat itu. Moyes dipecat setelah 10 bulan, dan Ryan Giggs mengambil alih sebagai manajer sementara.

5 dari 5 halaman

Musim Terburuk dalam Sejarah

2023/24: 60 Poin

Musim 2023/24 menjadi salah satu yang terburuk bagi Manchester United . Meski memenangkan Piala Liga di musim sebelumnya, performa mereka di Premier League sangat mengecewakan. Mereka finis kedelapan dengan 60 poin, tetapi berhasil mengalahkan Manchester City di final Piala FA.

2021/22: 58 Poin

Musim ini mencatat rekor poin terendah Manchester United di Premier League. Setelah awal yang menjanjikan, hasil buruk beruntun membuat Ole Gunnar Solskjaer dipecat. Ralf Rangnick yang menggantikannya juga gagal membawa perubahan signifikan.

Manchester United sedang berada di persimpangan jalan. Musim 2024/25 bisa menjadi yang terburuk jika mereka tidak segera bangkit. Dengan sejarah yang begitu gemilang, fans Setan Merah tentu berharap tim ini bisa kembali ke puncak. Namun, jalan menuju kebangkitan masih panjang dan penuh tantangan.

Catatan: Statistik ini diperbarui per 25 Februari 2025.