5 Pelajaran dari Duel Arsenal vs Crystal Palace: Lolos Semifinal dengan Menyisakan Banyak PR

5 Pelajaran dari Duel Arsenal vs Crystal Palace: Lolos Semifinal dengan Menyisakan Banyak PR
Selebrasi skuad Arsenal usai menang adu penalti dalam laga Carabao Cup versus Crystal Palace, Rabu (24/12/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Arsenal memastikan satu tempat di babak semifinal Carabao Cup 2025/2026 setelah melewati laga penuh ketegangan kontra Crystal Palace di Emirates Stadium, Rabu (24/12/2025) dini hari WIB.

The Gunners akhirnya menang lewat adu penalti, meski sempat dikejutkan gol menit akhir yang memaksa pertandingan berlanjut hingga tos-tosan.

Skuad asuhan Mikel Arteta tampil dominan sejak awal laga, namun kesulitan memaksimalkan penguasaan bola menjadi gol. Setelah skor imbang bertahan hingga waktu normal berakhir, Arsenal tampil sempurna dalam adu penalti.

Kepa Arrizabalaga menjadi penentu dengan menggagalkan eksekusi Maxence Lacroix, sekaligus mengantar Arsenal menantang Chelsea di semifinal.

Berikut lima catatan menarik dari duel Arsenal vs Crystal Palace:

1 dari 5 halaman

Kedalaman Skuad Arsenal Masih Perlu Ujian Serius

Kedalaman Skuad Arsenal Masih Perlu Ujian Serius

Selebrasi skuad Arsenal dalam laga Carabao Cup versus Crystal Palace, Rabu (24/12/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Arteta melakukan delapan perubahan dari susunan pemain utama, tetapi tetap menurunkan tim yang di atas kertas kompetitif.

Nama-nama seperti Gabriel Jesus, Gabriel Martinelli, Noni Madueke, hingga Mikel Merino dipercaya sejak menit awal, sementara Martin Odegaard dan Declan Rice memulai laga dari bangku cadangan.

Meski mendominasi permainan, Arsenal tak sepenuhnya meyakinkan. Mereka tetap harus memasukkan pemain kunci untuk memecah kebuntuan dan akhirnya hanya mampu menang lewat adu penalti.

Fakta ini menunjukkan bahwa kedalaman skuad Arsenal masih membutuhkan konsistensi jika ingin bersaing di banyak kompetisi.

2 dari 5 halaman

Fleksibilitas Pemain Jadi Senjata Penting

Absennya beberapa bek utama membuat Arteta kembali mengandalkan fleksibilitas lini belakang.

Riccardo Calafiori dipercaya berduet dengan William Saliba di jantung pertahanan, sementara Jurrien Timber tetap bermain melebar.

Keputusan tersebut terbukti efektif. Calafiori tampil solid, mampu menjaga Jean-Philippe Mateta agar minim sentuhan berbahaya. Bek asal Italia itu juga beberapa kali membantu serangan, memberikan variasi saat Arsenal kesulitan menembus pertahanan Palace.

3 dari 5 halaman

Kembalinya Gabriel Jesus ke Starting XI

Kembalinya Gabriel Jesus ke Starting XI

Aksi Gabriel Jesus dalam laga Carabao Cup antara Arsenal vs Crystal Palace, Rabu (24/12/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Gabriel Jesus menjalani laga spesial dengan mencatatkan penampilan ke-100 bersama Arsenal, sekaligus start pertamanya setelah absen panjang akibat cedera. Meski tak mencetak gol, pergerakan dan kontribusinya dalam membuka ruang cukup terasa.

Arteta memuji peran Jesus yang mampu menghubungkan lini serang dan menciptakan ketidakpastian bagi lawan.

Martinelli terlihat paling diuntungkan dengan pergerakan sang striker, meski Arsenal masih menunggu ketajaman klinis yang dulu membuat Jesus begitu berbahaya.

4 dari 5 halaman

Walter Benitez, Tembok Kokoh Palace

Di kubu tamu, Walter Benitez pantas mendapat kredit besar. Kiper pelapis Crystal Palace itu tampil gemilang sepanjang laga, terutama di babak pertama ketika Arsenal terus menekan.

Beberapa peluang emas berhasil digagalkannya, termasuk upaya Declan Rice di menit-menit akhir yang seharusnya bisa menjadi gol penentu.

Sayangnya, performa impresif Benitez harus ternodai oleh gol bunuh diri yang tercipta lewat kemelut sepak pojok. Ia juga gagal menjadi pahlawan di adu penalti, meski tampil luar biasa sepanjang laga.

5 dari 5 halaman

Dilema Menit Bermain Ethan Nwaneri

Dilema Menit Bermain Ethan Nwaneri

Selebrasi skuad Arsenal dalam laga Carabao Cup versus Crystal Palace, Rabu (24/12/2025). (c) AP Photo/Kin Cheung

Nama Ethan Nwaneri kembali menjadi sorotan. Wonderkid Arsenal itu kembali harus puas memulai laga dari bangku cadangan, meski Arteta sudah melakukan banyak rotasi.

Dengan persaingan ketat di lini tengah yang diisi Odegaard, Merino, hingga Eberechi Eze, menit bermain Nwaneri semakin terbatas. Padahal, pemain 18 tahun itu tampil menjanjikan musim lalu dengan sembilan gol dari 37 penampilan.

Situasi ini berpotensi menarik perhatian klub lain, meski Arsenal diyakini masih ingin menjaga proses perkembangannya dengan hati-hati.

Sumber: The Mirror