
Bola.net - Harapan fans Manchester United untuk melihat timnya bangkit dan membangun momentum kembali harus pupus. Setan Merah seakan kembali ke setelan pabrik saat dihancurkan Brentford dengan skor 1-3, Sabtu (27/9/2025) malam WIB.
Kemenangan atas Chelsea pekan lalu ternyata hanya menjadi anomali sesaat. Penyakit-penyakit lama yang sudah akrab di mata para pendukung kembali kambuh di London Barat.
Dari pertahanan yang rapuh, kesalahan individu yang konyol, hingga kegagalan Bruno Fernandes dari titik putih. Laga ini seolah menjadi rangkuman sempurna dari semua masalah yang mendera United.
Ini bukan sekadar kekalahan biasa, melainkan sebuah pertunjukan dari serangkaian "dosa" yang dilakukan tim. Berikut adalah delapan dosa besar Manchester United yang membuat mereka dipermalukan Brentford.
Awal yang Amburadul, Pertahanan yang Sama Rapuhnya
Manchester United sepertinya tidak belajar dari kesalahan. Mereka memulai pertandingan dengan cara yang sangat buruk dan langsung dihukum.
Pertahanan Setan Merah terlihat begitu panik dan tidak terorganisir menghadapi serangan Brentford. Harry Maguire dan Matthijs de Ligt sama-sama melakukan kesalahan posisi yang fatal.
Padahal, mereka punya waktu sepekan penuh untuk persiapan karena sudah tersingkir dari Carabao Cup. Namun, apa yang ditampilkan di 20 menit pertama benar-benar seperti tim amatir.






Altay Bayindir, Blunder Fatal yang Tak Termaafkan
Jika harus menunjuk satu kesalahan paling fatal, maka blunder Altay Bayindir untuk gol kedua Brentford adalah jawabannya. Kesalahan itu benar-benar tidak bisa diterima di level ini.
Sentuhannya pada bola umpan silang lawan sangat tidak perlu dan justru mengarahkan bola ke Igor Thiago. Sang striker pun dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong.
Ini bukan pertama kalinya Bayindir melakukan kesalahan elementer yang merugikan tim. Mungkin sudah saatnya Senne Lammens diberi kesempatan untuk unjuk gigi di bawah mistar.
Kobbie Mainoo yang Terus Disia-siakan
Lagi dan lagi, Ruben Amorim membuat keputusan yang mengundang tanda tanya di lini tengah. Kobbie Mainoo secara menjengkelkan kembali disimpan di bangku cadangan.
Pemain muda itu baru dimasukkan pada menit ke-65 dan langsung menunjukkan kualitasnya. Ia secara instan meningkatkan level teknis permainan United di sisa waktu.
Namun, pemandangan seperti ini selalu berulang setiap pekannya. Amorim seakan menolak untuk memberikan kepercayaan penuh pada talenta terbaiknya dari menit awal.
Bruno Fernandes dan Penalti yang Membunuh Harapan
Di tengah situasi sulit, United sebenarnya mendapat hadiah emas untuk bangkit. Penalti di babak kedua seharusnya bisa menjadi titik balik permainan.
Namun, sang kapten, Bruno Fernandes, justru gagal menunaikan tugasnya. Setelah menunggu lama akibat pengecekan VAR dan pergantian pemain lawan, eksekusinya terlalu mudah dibaca.
Ini adalah kegagalan penalti keduanya dari tiga kesempatan di Premier League musim ini. Sebuah statistik yang sangat buruk untuk seorang eksekutor utama sekaligus kapten tim.
Satu-satunya Titik Terang: Gol Debut Benjamin Sesko
Di tengah semua kekacauan, setidaknya ada satu kabar baik yang bisa dipetik. Penyerang mahal Benjamin Sesko akhirnya berhasil mencetak gol debutnya untuk klub.
Pemain asal Slovenia itu menunjukkan determinasi tinggi untuk menyambar bola liar di depan gawang. Ia terus berusaha setelah dua tembakan pertamanya berhasil diblok.
Meski gol itu tak mampu menolong tim dari kekalahan, setidaknya ini bisa menjadi pelepas dahaga baginya. Gol ini lahir pada penampilannya yang ketujuh bersama United.
Ikut Tren Lemparan Jauh, Tapi Tanpa Arah
Ada satu pemandangan taktis yang menarik dalam laga ini. Kedua tim terlihat sering memanfaatkan lemparan ke dalam yang jauh langsung ke kotak penalti.
Taktik ini memang sedang menjadi tren di Premier League musim ini. United pun sepertinya ikut-ikutan menggunakan strategi yang sudah lama menjadi andalan Brentford.
Namun, seperti yang diperingatkan oleh para ahli, lemparan jauh tanpa pola yang jelas seringkali hanya menciptakan kekacauan. Hal itu terbukti pada laga ini, di mana efektivitasnya sangat minim.
Statistik Horor Amorim yang Terus Berlanjut
Satu fakta menyakitkan kembali menghantui masa kepelatihan Ruben Amorim. Sejak ditunjuk pada November 2024, timnya belum pernah sekalipun meraih kemenangan beruntun di Premier League.
Statistik ini benar-benar menunjukkan betapa inkonsistennya Manchester United di bawah asuhannya. Rasanya kita jadi bertanya-tanya, apa sebenarnya yang mereka latih sepanjang pekan?
Dengan waktu persiapan yang melimpah tanpa kompetisi Eropa, performa seperti ini jelas tidak bisa diterima. Mereka seakan tidak punya rencana yang jelas saat mengejar ketertinggalan.
D-Day untuk Amorim Sudah di Depan Mata?
Kekalahan dari Brentford ini terasa seperti sebuah pukulan yang fatal bagi Ruben Amorim. Momentum positif usai menaklukkan Chelsea langsung lenyap tak berbekas.
Nyanyian "kamu akan dipecat besok pagi" dari tribun penonton seakan menjadi pertanda. Tekanan pada pundak sang manajer kini berada di level tertinggi.
Laga melawan Sunderland pekan depan terasa seperti hari penentuan atau "D-Day" baginya. Bahkan, kemenangan di laga itu pun mungkin sudah tidak cukup untuk menyelamatkan posisinya.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 28 September 2025 02:38
-
Liga Inggris 28 September 2025 01:44
Chelsea Kalah Lagi, Enzo Maresca Ngamuk: Berhenti Kasih Lawan 'Hadiah' Gratis!
-
Liga Inggris 28 September 2025 01:30
Liverpool Pantas Kalah: Selhurst Park Jadi Tempat Jatuhnya Sang Juara Bertahan
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 28 September 2025 02:48
-
Liga Inggris 28 September 2025 02:47
-
Liga Inggris 28 September 2025 02:38
-
Liga Italia 28 September 2025 02:23
-
Bola Indonesia 28 September 2025 02:11
-
Bola Indonesia 28 September 2025 02:08
MOST VIEWED
- Auto Kepincut, Aston Villa Minta MU Jual Permanen Jadon Sancho
- Performa Matthijs De Ligt Tuai Banyak Pujian: Dia Pemimpin Baru di Manchester United!
- Kiper Timnas Prancis ini Jadi Pesaing Senne Lammens di MU Tahun Depan
- Hasil Drawing Carabao Cup 2025/2026: Siapakah Lawan Liverpool hingga Arsenal di Babak 16 Besar?
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...